Tanya : Apakah adzan dan iqamat itu disyari’atkan saat menguburkan jenazah?
Jawab : Saya
belum mengetahui adanya dalil yang mensyari’atkan
dikumandangkannya adzan dan iqamat saat menguburkan jenazah.
Hadits-hadits yang shahih hanya menjelaskan bahwa adzan dan iqamat
dikumandangkan untuk shalat fardlu saja, baik bagi orang yang mukim
maupun musafir, seperti sabda Nabishallallaahu ‘alaihi wa sallam:
فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلَاةُ فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ أَحَدُكُمْ وَلْيَؤُمَّكُمْ أَكْبَرُكُمْ
“Apabila
waktu shalat (fardlu) telah tiba, hendaklah salah seorang diantara
kalian mengumandangkan adzan untuk kalian dan hendaklah orang yang
paling tua diantara kalian yang menjadi imam’ [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 628 & 631 dan Muslim no. 674].
إِذَا أَنْتُمَا خَرَجْتُمَا فَأَذِّنَا، ثُمَّ أَقِيمَا، ثُمَّ لِيَؤُمَّكُمَا أَكْبَرُكُمَا
“Apabila
kalian berdua keluar (untuk safar), maka kumandangkanlah adzan, lalu
iqamatlah, dan setelah itu orang yang paling tua di antara kalian yang
menjadi imam” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 630 dan Muslim no. 674].
كَانَ
بِلَالٌ، يُؤَذِّنُ إِذَا دَحَضَتْ، فَلَا يُقِيمُ حَتَّى يَخْرُجَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا خَرَجَ، أَقَامَ
الصَّلَاةَ حِينَ يَرَاهُ
“Adalah
Bilaal mengumandangkan adzan apabila matahari telah tergelincir (yaitu
waktu Dhuhur). Dan ia tidak mengumandangkan iqamah sampai melihat Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Apabila ia telah melihat beliau, maka ia pun beriqamah” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 606].
Dan hadits lainnya.
Bahkan, para ulama telah sepakat dalam hal ini sebagaimana dikatakan oleh An-Nawawiy rahimahullah:
فالأذان
والإقامة مشروعان للصلوات الخمس بالنصوص الصحيحة والإجماع ، ولا يشرع
الأذان ولا الإقامة لغير الخمس بلا خلاف ...... قال الشافعي رحمه الله في
أول كتاب الأذان من الأم : لا أذان ولا إقامة لغير المكتوبة
“Adzan dan iqamat disyari’atkan untuk shalat fardlu yang lima saja saja, berdasarkannash-nash yang shahih dan ijma’ (ulama). Adzan
dan iqamat tidak disyari’atkan selain shalat fardlu yang lima
tersebut tanpa adanya perbedaan pendapat di kalangan ulama. Adapun
untuk selain lima shalat fardlu tidak disyari’atkan adzan dan
iqamat, tanpa adanya perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hal
itu….. Asy-Syaafi’iyrahimahullah berkata dalam awal kitab Adzan dari Al-Umm : ‘Tidak ada adzan dan iqamat untuk selain shalat fardlu” [Al-Majmuu’, 3/77].
Sebelumnya, Ibnul-Mundzir rahimahullah juga berkata semisal:
ولا نعلم أذانا كَانَ على عهد رَسُول الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إلا للصلاة المكتوبة
“Kami tidak mengetahui adzan yang dilakukan di jaman Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam kecuali hanya untuk shalat fardlu saja” [Al-Ausath, 3/24].
Wallaahu a’lam.
[abul-jauzaa’ – perumahan ciomas permai – 27022015 – 00:37].
from=http://abul-jauzaa.blogspot.fr/2015/02/adzan-dan-iqamat-saat-menguburkan.html
from=http://abul-jauzaa.blogspot.fr/2015/02/adzan-dan-iqamat-saat-menguburkan.html