Apa Itu Neraka?
Neraka adalah tempat yang disiapkan oleh Allah untuk orang-orang
kafir, orang-orang yang mendustakan Rasul-Nya, serta orang-orang yang
melanggar syari’at-Nya. Masuk neraka adalah sebuah kehinaan. Allah
Ta’ala berfirman,
رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
“Ya Rabb kami, sesungguhnya barang siapa yang Engkau masukkan ke
dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi
orang-orang yang lalim seorang penolong pun” (QS. Ali ‘Imran: 192).
Masuk neraka adalah kerugian yang sangat besar. Allah Ta’ala berfirman,
إن الخاسرين الذي خسروا أنفسهم وأهليهم يوم القيامة ألا ذلك هو الخسران المبين
“Katakanlah, ‘Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah
orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari
kiamat. Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata’” (QS. Az-Zumar: 15).
Neraka adalah tempat terburuk. Allah Ta’ala berfirman,
إنها سآءت مستقراً ومقاماً
“Sesungguhnya neraka Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman” (QS. Al-Furqan: 66).
Berikut ini beberapa seluk-beluk seputar neraka, semoga dengan
mengetahuinya dapat membantu kita meneguhkan diri untuk menjauhi hal-hal
yang bisa menjerumuskan kita ke dalamnya.
Neraka dan Surga Adalah Makhluk Allah yang Sudah Diciptakan dan Kekal
Allah Ta’ala berfirman tentang surga,
أعدت للمتقين
“Surga (telah) dipersiapkan bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. Ali ‘Imran: 133).
Allah Ta’ala berfirman tentang neraka,
أعدت للكافرين
“Neraka (telah) dipersiapkan bagi orang-orang kafir” (QS. Ali ‘Imran: 133).
Kedua ayat ini menggunakan fi’il madhi أعدت yang menunjukkan perbuatan yang sudah dilakukan. Kemudian Allah juga menceritakan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam pernah melihat surga,
وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى (13) عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى (14) عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى (15)
“Dan sesungguhnya ia (Muhammad) telah melihat Jibril itu (dalam
rupanya yang asli) pada waktu yang lain. (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di
dekatnya ada surga tempat tinggal” (QS. An-Najm: 13-15).
Beliau Shallallahu’alaihi wa sallam juga menegaskan hal tersebut,
أني رأيت الجنة، فتناولت عنقوداً، ولو أصبته
لأكلتم منه ما بقيت الدنيا، ورأيت النار، فلم أر منظراً كاليوم قط أفظع،
ورأيت أكثر أهلها النساء “، قالوا: بم، يا رسول الله؟ قال: “بكفرهن” قيل:
يكفرن بالله؟ قال: ” يكفرن العشير، ويكفرن الإحسان، لو أحسنت إلى إحداهن
الدهر كله، ثم رأت منك شيئاً، قالت: ما رأيت خيراً قط”
“Sungguh aku tadi melihat surga. Aku berupaya meraih setandan
buah-buahan di dalamnya. Andai kalian mendapatkannya lalu memakannya,
niscaya kalian tidak butuh lagi makanan di dunia. Kemudian aku melihat
neraka. Belum pernah aku melihat pemandangan yang mengerikan seperti
itu. Dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah wanita. Para sahabat
bertanya, ‘Mengapa demikian wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Sebab
mereka telah kufur.’ Para sahabat bertanya lagi, ‘Apakah mereka kufur
kepada Allah?’ Rasulullah menjawab, ’Mereka kufur (nikmat) terhadap
suami mereka, mereka kufur terhadap kebaikan suami mereka. Apabila
kalian (para suami) berbuat baik pada istri-istrinya sepanjang waktu,
lalu istri kalian melihat sesuatu yang kurang baik darimu, dia akan
berkata, ‘Aku tidak pernah melihat kebaikanmu sedikit pun’” (HR. Bukhari no. 1052, Muslim no. 907).
Neraka Memiliki Penjaga-Penjaga
Allah Ta’ala berfirman,
وَلِلَّذِينَ كَفَرُواْ بِرَبِّهِمْ عَذَابُ
جَهَنَّمَ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ.إِذَآ أُلْقُواْ فِيهَا سَمِعُواْ لَهَا
شَهِيقاً وَهِيَ تَفُورُ.تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الغَيْظِ كُلَّمَا
أُلْقِيَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَآ أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ
“Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab
Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. Apabila mereka
dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan,
sedang neraka itu menggelegak, hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah
lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan
(orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada
mereka, ‘Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang
pemberi peringatan?’” (QS. Al-Mulk: 6-8).
Neraka Memiliki Pintu-Pintu
Allah Ta’ala berfirman,
وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ أَجْمَعِينَ.لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَابٍ لِكُلِّ بَابٍ مِّنْهُمْ جُزْءٌ مَّقْسُومٌ
“Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah
diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya. Jahannam
itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk
golongan tertentu dari mereka” (QS. Al-Hijr: 43-44).
وَسِيقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى جَهَنَّمَ
زُمَرًا حَتَّى إِذَا جَاءُوهَا فُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ
خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَتْلُونَ عَلَيْكُمْ
آيَاتِ رَبِّكُمْ وَيُنْذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَذَا قَالُوا
بَلَى وَلَكِنْ حَقَّتْ كَلِمَةُ الْعَذَابِ عَلَى الْكَافِرِينَ
“Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan.
Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah
pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya, ‘Apakah
belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan
kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan
dengan hari ini?’ Mereka menjawab, ‘Benar (telah datang).’ Tetapi telah
pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir’” (QS. Az-Zumar: 71).
Neraka Memiliki 70.000 Tali yang Ditarik Malaikat
Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
يُؤتى بالنارِ يومَ القيامةِ لها سبعون ألفَ زمامٍ مع كلِّ زمامٍ سبعون ألفَ ملَكٍ يجرُّونَها
“Neraka (Jahannam) pada hari kiamat akan didatangkan, ia memiliki
70.000 tali. Pada setiap talinya terdapat 70.000 malaikat yang
menariknya” (HR. Muslim no: 2842).Di Neraka Ada Rantai dan Belenggu bagi Penduduknya
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّآ أَعۡتَدۡنَا لِلۡكَٰفِرِينَ سَلَٰسِلَاْ وَأَغۡلَٰلٗا وَسَعِيرًا
“Sesungguhnya Kami menyediakan bagi orang kafir rantai, belenggu dan neraka yang menyala-nyala” (QS. Al-Insan: 4).
Allah Ta’ala juga berfirman,
إِذِ اْلأَغْلاَلُ فِي أَعْنَاقِهِمْ وَالسَّلاَسِلُ يُسْحَبُونَ فِي الْحَمِيمِ ثُمَّ فِي النَّارِ يُسْجَرُونَ
“ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, sambil
mereka diseret ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar
di dalam api” (QS. Ghafir: 71-72).
Panasnya Api Dunia Hanya 1/70 Bagian dari Api Neraka
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
نَارُكم هذِه ما يُوقدُ بنُو آدمَ جُزْءٌ واحدٌ من سبعين جزءاً من نار جهنَّم
“Api yang dinyalakan oleh Ibnu Adam adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari panasnya api Jahannam” (HR. Bukhari no. 3265, Muslim no. 2834).Allah Ta’ala berfirman,
وَقَالُواْ لَا تَنفِرُواْ فِي ٱلۡحَرِّۗ قُلۡ نَارُ جَهَنَّمَ أَشَدُّ حَرّٗاۚ لَّوۡ كَانُواْ يَفۡقَهُونَ
“Orang-orang munafik berkata, ‘Janganlah kamu berangkat (pergi
berperang) dalam panas terik ini.’ Katakanlah, ‘Api neraka Jahannam itu
lebih panas(nya),’ jikalau mereka mengetahui” (QS. At-Taubah: 81).
Allah Ta’ala juga berfirman,
وَمَاأَدْرَاكَ مَاهِيَهْ نَارٌحَامِيَةُ
“Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu ? (yaitu) api yang sangat panas” (QS. Al-Qari’ah: 10-11).
Neraka Juga Menyiksa dengan Dingin yang Luar Biasa
Allah Ta’ala berfirman,
لَا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا
“ِmereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula
mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan air yang sangat dingin” (QS. An Naba’: 24-25).
Ghassaq ditafsirkan oleh sebagian ulama sebagai nanah, dan sebagaian ulama yang lain menafsirkan bahwa ghassaq adalah air yang busuk yang sangat dingin. Ibnu Katsir dalam Tafsir-nya menggabungkan dua makna ini, maka ghassaq adalah air yang busuk yang luar biasa dingin tak tertahankan, yang berasal dari nanah dan keringat penghuni neraka.
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
اشتَكَتِ النارُ إلى ربها ، فقالتْ : ربِّ
أكلَ بعضي بعضًا ، فأذِنَ لها بِنَفَسَيْنِ: نَفَسٍ في الشتاءِ ونَفَسٍ في
الصيفِ ، فأشدُّ ما تجدونَ من الحرِّ ، وأشدُّ ما تجدون من الزَّمْهَرِيرِ
“Neraka mengadu kepada Rabb-nya, ia berkata, ‘Rabb-ku, sebagian
dariku menghancurkan sebagian yang lainnya. Allah berfirman kepada
neraka, ‘Jika demikian maka engkau dapat bernafas dua kali: satu nafas
di musim dingin dan satu nafas di musim panas.’ Maka itulah panas yang
paling panas dan dingin yang paling dingin” (HR. Bukhari no. 3260, Muslim no. 617).
Bahan Bakar Neraka
Bahan bakar neraka adalah manusia yang durhaka serta batu-batu. Allah Ta’ala berfirman,
ياٰأيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قُوٓاْ
أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارٗا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُ
عَلَيۡهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٞ شِدَادٞ لَّا يَعۡصُونَ ٱللَّهَ مَآ
أَمَرَهُمۡ وَيَفۡعَلُونَ مَا يُؤۡمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, yang keras lagi tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan” (QS. At Tahrim: 6).
Neraka Sangat Dalam
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, beliau berkata,
كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ سَمِعَ وَجْبَةً فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَدْرُونَ مَا هَذَا قَالَ قُلْنَا اللَّهُ
وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ هَذَا حَجَرٌ رُمِيَ بِهِ فِي النَّارِ مُنْذُ
سَبْعِينَ خَرِيفًا فَهُوَ يَهْوِي فِي النَّارِ الْآنَ حَتَّى انْتَهَى
إِلَى قَعْرِهَا
“Kami pernah bersama Nabi shallallahu alaihi wasallam tiba-tiba
beliau mendengar seperti suara benda jatuh ke dasar. Nabi shallallahu
alaihi wasallam bertanya, ‘Tahukah kalian suara apa itu?’ Kami menjawab,
‘Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.’ Beliau bersabda, ‘Ini
adalah batu yang dilemparkan ke neraka sejak 70 tahun yang lalu dan
sekarang baru mencapai dasarnya’” (HR. Muslim no. 2844).
Makanan dan Minuman Penduduk Neraka
Minuman penduduk neraka adalah air yang mendidih dan nanah. Allah Ta’ala berfirman,
لَا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا
“ِmereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan nanah” (QS. An Naba’: 24-25).
Allah Ta’ala juga berfirman,
وَسُقُوا مَاء حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءهُمْ
“Mereka (penghuni neraka) diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong usus-usus mereka” (QS. Muhammad: 15).
Diantara makanan penduduk neraka adalah buah zaqqum. Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ شَجَرَةَ الزَّقُّومِ طَعَامُ الْأَثِيمِ كَالْمُهْلِ يَغْلِي فِي الْبُطُونِ كَغَلْيِ الْحَمِيمِ
“Sesungguhnya pohon zaqqum itu, makanan orang yang banyak
berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut,
seperti mendidihnya air yang amat panas” (QS. Ad-Dukhan: 43-46).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda mengenai ngerinya buah zaqqum,
لَوْ أنَّ قطْرةً من الزَّقُّومِ قَطَرَتْ في دار الدُّنْيَا لأفْسَدَتْ على أهلِ الدنيا مَعَايِشَهُمْ
“Kalaulah saja setetes dari buah zaqqum menetes di dunia,
niscaya akan menimbulkan kerusakan terhadap kehidupan penduduk
dunia” (HR. At Tirmidzi no. 2585, ia berkata, “hasan shahih”).
Dari Abdullah bin Abbas radhiallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
على الله عهداً لمنْ شرب المسكرات لَيَسقيِه
من طِينةِ الخبَالِ. قالوا: يا رسولَ الله وما طينةُ الخبَالِ؟ قال: عَرقُ
أهل النار أو عُصَارةُ أهلِ النارِ
“Allah berjanji kepada peminum khamr bahwa mereka akan diberi
minum berupa thinatul khabal. Para sahabat bertanya, ‘Apakah thinatul
khabal itu?’ Nabi menjawab, ‘Yaitu keringatnya penghuni neraka atau
ekstrak dari para penghuni neraka’” (HR. Abu Daud no. 3680, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih Abu Daud).
Pakaian Penduduk Neraka
Allah Ta’ala berfirman,
فَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ قُطِّعَتۡ لَهُمۡ
ثِيَابٞ مِّن نَّارٖ يُصَبُّ مِن فَوۡقِ رُءُوسِهِمُ ٱلۡحَمِيمُ ٩ يُصۡهَرُ
بِهِۦ مَا فِي بُطُونِهِمۡ وَٱلۡجُلُودُ ٢٠ وَلَهُم مَّقَٰمِعُ مِنۡ
حَدِيدٖ ١ كُلَّمَآ أَرَادُوٓاْ أَن يَخۡرُجُواْ مِنۡهَا مِنۡ غَمٍّ
أُعِيدُواْ فِيهَا وَذُوقُواْ عَذَابَ ٱلۡحَرِيقِ
“Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian
dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala
mereka. Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut
mereka dan juga kulit (mereka). Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari
besi.” (QS. Al-Hajj: 19-21).
Siksaan yang Paling Ringan di Neraka
Dari An Nu’man bin Basyir radhiallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إنَّ أهْوَنَ أهل النارِ عذاباً مَنْ لَهُ
نَعْلانِ وشِرَاكانِ من نارٍ يَغلي منهما دماغُه كما يغلي المِرْجَل ما
يَرَى أنَّ أحداً أشدُّ منهُ عَذَاباً وإنَّهُ لأهْونُهمْ عذاباً
”Penduduk neraka yang paling ringan siksaannya di neraka adalah
seseorang yang memakai dua sandal neraka yang memiliki dua tali.
Kemudian otaknya mendidih karena panasnya sebagaimana mendidihnya air di
kuali. Orang tersebut merasa tidak ada orang lain yang siksanya lebih
pedih dari siksaannya. Padahal siksaannya adalah yang paling ringan
diantara mereka” (HR. Muslim no. 213).
Dalam riwayat lain disebutkan orang tersebut adalah Abu Thalib, paman Nabi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إنَّ أهْوَنَ أهلِ النارِ عَذَابًا أبو طالبٍ في رِجلَيْهِ نعلانِ من نارٍ يغْلِي منهما دِمَاغُهُ
“Penduduk neraka yang paling ringan siksaannya di neraka adalah
Abu Thalib. Ia memakai dua sandal neraka yang membuat otaknya mendidih
karena panasnya” (HR. Ahmad 4/241, dishahihkan oleh Ahmad Syakir dalam ta’liq-nya terhadap Musnad Ahmad).
Satu Celupan Saja di Neraka Membuat Kenikmatan Dunia Tidak Ada Artinya
Dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
يُؤتَى بأنْعَم أهل الدنيا مِنْ أهل النار
فيُصْبَغُ في النارِ صَبْغَةً ثم يُقَال: يا ابنَ آدمَ هل رأيتَ خيراً قطُّ
هل مَرَّ بكَ نعيمٌ قط؟ فيقولُ لا والله يا ربِّ، ويؤْتَى بأشَدِّ الناسِ
بؤساً في الدنيا مِنْ أهل الجنة فيصبغُ صبغةً في الجنة فيقال: يا ابن آدمَ
هل رأيتَ بؤساً قط؟ هل مَرَّ بك من شدة قط؟ فيقولُ: لا والله يا ربِّ ما
رأيتُ بؤساً ولا مرّ بِي مِنْ شدةٍ قَطُّ
“Didatangkan penduduk neraka yang paling banyak nikmatnya di
dunia pada hari kiamat. Lalu ia dicelupkan ke neraka dengan sekali
celupan. Kemudian dikatakan kepadanya, ‘Wahai anak Adam, apakah engkau
pernah merasakan kebaikan sedikit saja? Apakah engkau pernah merasakan
kenikmatan sedikit saja?’ Ia mengatakan, ‘Tidak, demi Allah, wahai
Rabb-ku.” Didatangkan pula penduduk surga yang paling sengsara di dunia.
Kemudian ia dicelupkan ke dalam surga dengan sekali celupan. Kemudian
dikatakan kepadanya, ‘Wahai anak Adam, apakah engkau pernah merasakan
keburukan sekali saja? Apakah engkau pernah merasakan kesulitan sekali
saja?’ Ia menjawab, ‘Tidak, demi Allah, wahai Rabb-ku! Aku tidak pernah
merasakan keburukan sama sekali dan aku tidak pernah melihatnya tidak
pula mengalaminya” (HR. Muslim no. 2807).
Dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
يقولُ اللهُ تعالَى لأهونِ أهلِ النَّارِ
عذابًا يومَ القيامةِ : لو أنَّ لك ما في الأرضِ من شيءٍ أكنتَ تفتدي به ؟
فيقولُ : نعم ، فيقولُ : أردتُ منك أهونَ من هذا ، وأنت في صلبِ آدمَ :
ألَّا تُشرِكَ بي شيئًا ، فأبيتَ إلَّا أن تُشرِكَ بي
“Dikatakan kepada seorang penduduk neraka yang paling ringan
adzabnya di hari kiamat, ‘Andai engkau memiliki semua yang ada di bumi
apakah engkau akan menebus dengannya (agar keluar dari neraka)? Ia
menjawab, ‘Ya.’ Maka Allah berfirman, ‘Sungguh Aku menghendaki darimu
yang lebih mudah dari hal itu, sejak engkau masih menjadi tulang sulbi
Adam, yaitu engkau tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun, namun
engkau enggan, dan engkau menyekutukanku” (Hr. Bukhari no. 6557, Muslim no. 2805).
Demikian sedikit papar mengenai sifat-sifat neraka. Semoga kita
senantiasa ingat akan akhirat dan ingat akan ngerinya neraka, sehingga
senantiasa bersemangat dalam kebaikan dan istiqamah dalam ketaatan,
semoga Allah Ta’ala menjauhkan kita dari neraka dan mengumpulkan kita
semua di Jannah-Nya.
Referensi utama: Washfun Naar, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, http://ar.islamway.net/article/1700
Penyusun: Yulian Purnama
Artikel: Muslim.or.id