Kisah
seorang ikhwah..
Yang
amat mencintai istrinya..
Namun
istrinya tak mencintainya..
Ia
mengharapkan lelaki lain..
Yang
lebih darinya..
Wanita
itu telah pandai bahasa arab..
Sementara
suaminya..
Hanya
memahami bahasa Indonesia..
Wanita
itu telah lama mengaji..
Sementara
suaminya..
Sibuk
membanting tulang mencari nafkah..
Tuk
membahagiakan kekasihnya..
Wanita itu telah banyak menghafal Al Qur’an..
Sementara
suaminya tak banyak bisa menghafal..
Mungkin..
Kini
suaminya sudah tak berharga di matanya..
Mungkin..
Kini
cintanya telah pudar di hatinya..
Karena
tak sesuai harapannya..
Demikianlah..
Kisah
cinta yang bertepuk sebelah..
Karena
istrinya tertipu oleh kepintarannya..
Ilmu
tak membuatnya semakin sayang pada suaminya..
Ilmu
tak membuatnya semakin berbakti kepada suaminya..
Ilmu
membuatnya angkuh..
Tak
ada lagi cinta dihatiku kilahnya..
Saudariku..
Engkau
boleh lebih berilmu dari suamimu..
Tapi
mungkin suamimu lebih takut kepada Allah darimu..
Engkau
boleh punya banyak kelebihan di atas suamimu..
Tapi
suamimu..
Mungkin lebih dicintai oleh Rabbmu karena ketawadlu’annya..
Al
Hasan Al Bashri rahimahullah berkata..
Ilmu
itu bukanlah dengan banyak menghafal riwayat..
Namun
ilmu adalah yang menimbulkan rasa takut kepada Allah..
Dimanakah hadits yang telah engkau hafal, “Suamimu adalah Surgamu atau Nerakamu..
Ya
Rabb..
Berilah
kami ilmu yang bermanfaat..
___________________________
Badru Salam, حفظه الله تعالى
25
Jul 2016