Tanya:
Apa benar,
Nabi Nuh Bapak Kedua Manusia?
Jawaban:
Bismillah
was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Sebagian ulama menyebutkan bahwa
manusia yang bergelar Abul Basyar (bapaknya manusia) ada 3:
Pertama,
Adam ‘alaihis salam. Beliau manusia pertama dan bapak selluruh manusia seperti
yang kita kenal bersama.
Kedua,
Syits putra Adam. Beliau satu-satunya putra Adam yang keturunannya masih hidup.
Sehingga manusia setelahnya adalah keturunan beliau.
At-Thabari dalam Tarikhnya mengatakan,
وذرية آدم كلهم جهلت أنسابهم وانقطع نسلهم إلا ما كان من شيث بن
آدم فمنه كان النسل وأنساب الناس اليوم كلهم إليه دون أبيه آدم فهو أبو البشر إلا
ما كان من أبيه وإخوته ممن لم يترك عقبا
Keturunan Adam semuanya tidak diketahui
nasabnya dan terputus garis turunannya, kecuali keturunan Syits bin Adam. Garis
nasab seluruh manusia saat ini, berasal dari Syits, seteah bapaknya. Maka
beliau abul basyar (bapak manusia), selain manusia anak bapaknya dan
saudara-saudaranya yang tidak meninggalkan keturunan. (Tarikh at-Thabari,
1/104).
Ketiga,
Nabi Nuh ‘alaihis salam
Beliau menjadi bapak seluruh
manusia. Karena setelah banjir bandang, hanya orang di kapal Nuh yang selamat.
Namun tidak ada satupun yang berketurunan, selain Nuh ‘alaihis salam.
Allah ta’ala berfirman menceritakan kejadian zaman Nabi Nuh,
وَلَقَدْ نَادَانَا نُوحٌ فَلَنِعْمَ الْمُجِيبُونَ.
وَنَجَّيْنَاهُ وَأَهْلَهُ مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيمِ . وَجَعَلْنَا
ذُرِّيَّتَهُ هُمُ الْبَاقِينَ . وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآَخِرِينَ. سَلَامٌ
عَلَى نُوحٍ فِي الْعَالَمِينَ
Sesungguhnya Nuh telah berdoa
kepada Kami: maka sesungguhnya sebaik-baik yang memperkenankan (adalah Kami).
Dan Kami telah menyelamatkannya dan pengikutnya dari bencana yang besar. Dan
Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan. Dan Kami
abadikan untuk Nuh itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang
kemudian; “Kesejahteraan
dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam”. (QS. as-Shaffat: 75 –
79).
Ibnu Katsir menyebutkan beberapa riwayat
tafsir ayat,
وَجَعَلْنَا ذُرِّيَّتَهُ هُمُ الْبَاقِينَ
“Dan
Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan.”
Ibnu Katsir mengatakan,
قال علي بن أبي طلحة، عن ابن عباس يقول: لم تبق إلا ذرية نوح
عليه السلام.
Dari Ali bin Abi Thalhah, bahwa
Ibnu Abbas mengatakan, ‘Tiada
manusia yang tersisa selain keturunan Nuh ‘alaihis salam.’
وقال سعيد بن أبي عروبة، عن قتادة في قوله: { وَجَعَلْنَا
ذُرِّيَّتَهُ هُمُ الْبَاقِينَ } قال: الناس كلهم من ذرية نوح [عليه السلام]
Dari Said bin Abi Urwah dari
Qatadah, tentang firman Allah di atas, beliau mengatakan, ‘Semua manusia adalah keturunan Nuh ‘alaihis salam.’ (Tafsir Ibn Katsir, 7/22).
Dalam Mu’jam al-Buldan dinyatakan,
كان أول من نزله نوح عليه السلام لما خرج من السفينة ومعه
ثمانون إنسانا فبنوا لهم مساكن بهذا الموضع وأقاموا به فسمي الموضع بهم ثم أصابهم
وباء فمات الثمانون غير نوح عليه السلام وولده فهو أبو البشر كلهم
Orang pertama yang turun kapal
adalah Nuh ‘alaihis salam, ketika
beliau keluar dari kapall, beliau bersama 80 manusia. Mereka membangun tempat
tinggal di tempat itu, dan menetap di sana. Kemudian mereka tertimpa wabah
penyakit, hingga 80 orang
tadi mati selain Nuh ‘alaihis
salam dan anaknya. Maka beliau adalah Abul Basyar (bapak seluruh manusia). (Mu’jam al-Buldan, 2/84).
Allahu a’lam.
Dijawab
oleh: Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
From <https://konsultasisyariah.com/23648-bapak-seluruh-manusia-ada-tiga.html>