Disembunyikannya waktu terjadinya kiamat ini sesungguhnya mengandung hikmah/kebaikan bagi manusia, diantaranya adalah agar manusia senantiasa bersiap-siap untuk menghadapinya, sehingga tidak bermalas-malasan dalam beramal. Tetapi dengan rahmat-Nya pula, Allah telah menjadikan kiamat memiliki alamat/tanda-tanda yang mendahuluinya, sekaligus hal ini sebagai bukti kenabian nabi Muhammad shallallahu'alaihi wasallam sehingga keimanan kita akan kerasulannya semakin kuat.
Pembicaraan tentang kapan terjadinya kiamat mulai hangat kembali
akhir-akhir ini. Kalau dulu kiamat pernah diramalkan akan terjadi
tanggal 9 bulan 9 tahun 1999, sekarang ini kiamat diramalkan terjadi
pada tanggal 21 bulan 12 tahun 2012. Kapanpun mereka tetapkan
tanggalnya, sesungguhnya itu hanyalah ramalan, karena kiamat adalah
perkara ghaib hakiki yang hanya diketahui Allah kapan terjadinya, bahkan
rasul paling mulia dari kalangan manusia (Rasulullah Muhammad shallallahu’alaihi wasallam)
dan dari kalangan malaikat (Jibril ‘alaihissalam) tidak mengetahui
perkara ini, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Jibril, ketika
beliau bertanya kepada Rasulullah tentang kapan terjadinya kiamat, maka
di jawab,
“Tidaklah orang yang ditanya tentangnya lebih mengetahui dari yang bertanya.”
Maka tidak diragukan lagi bahwa makhluk yang kedudukannya di bawah
keduanya lebih tidak mengetahuinya lagi. Jadi kita wajib mendustakan
setiap orang yang mengatakan mengetahui kapan terjadinya kiamat, karena
barangsiapa menyatakan dirinya mengetahui ilmu yang ghaib bukan dengan
cara-cara yang dapat dibuktikan secara ilmiah maka masuk dalam ilmu
perdukunan. Sebagaimana telah kita ketahui perdukunan merupakan bentuk
kesyirikan.
Bahkan dikarenakan ramalan tentang kiamat ini, penulis pernah
mendengar kalau ada orang yang bunuh diri karena takut menghadapinya.
Padahal seseorang yang memiliki akidah yang benar seharusnya tidak takut
karena ramalan tersebut, dan tidak sepatutnya seorang yang beriman
mempercayainya, karena orang yang percaya pada ramalan mendapat ancaman
sholatnya tidak diterima selama empat puluh hari dan perbuatan ini
dihukumi sebagai bentuk kekafiran. Sebagaimana terdapat dalan hadits
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam,
“Barangsiapa mendatangi tukang ramal, lalu menanyakan kepadanya
tentang sesuatu perkara, dan dia mempercayainya, maka sholatnya tidak
diterima selama empat puluh hari.” (HR. Muslim 2230)
“Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun, lalu mempercayai
apa yang diucapkannya, maka sesungguhnya ia telah kafir dengan wahyu
yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu’alaihi wasallam.” (HR. Ahmad)
Tanda-Tanda Kiamat
Disembunyikannya waktu terjadinya kiamat ini sesungguhnya mengandung
hikmah/maslahat (kebaikan) bagi manusia, diantaranya adalah agar manusia
senantiasa bersiap-siap untuk menghadapinya, sehingga tidak
bermalas-malasan dalam beramal. Tetapi dengan rahmat-Nya pula, Allah
telah menjadikan kiamat memiliki alamat/tanda-tanda yang mendahuluinya,
sekaligus hal ini sebagai bukti kenabian nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam sehingga keimanan kita akan kerasulannya semakin kuat.
Ulama membagi tanda-tanda kiamat tersebut ke dalam tiga bagian, yaitu:
1. Tanda-tanda yang telah berlalu dan telah selesai:
a. Diutusnya Nabi shallallahu’alaihi wasallam dan kematiannya, sebagaimana sabda beliau, “Jarak antara aku diutus dengan datangnya hari kiamat adalah bagaikan dua jari ini.” Beliau pun berisyarat dengan jari tengah dan jari telunjuknya. (HR. Bukhori dan Muslim)
b. Peperangan yang terjadi diantara dua golongan yang besar dengan
dakwah yang sama, yaitu mereka sama-sama Islam. Yang dimaksud adalah
peperangan antara ‘Ali dan Mu’awiyah radhiyallahu’anhuma. Dari Abi Hurairah, ia bekata,
“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam telah bersabda, ‘Tidak
akan tegak hari kiamat sampai berperang dua golongan yang besar, yang
menimbulkan kematian yang begitu banyak, sedangkan dakwah keduanya
adalah satu. Dan sampai munculnya para dajjal, yaitu para pendusta
sebanyak tiga puluh orang yang semuanya mengaku sebagai rasul Allah
(utusan Allah). Dan sampai diangkatnya ilmu. Dan banyak sekali gempa.
Dan waktu berjalan demikian cepat. Dan tersebarnya berbagai huru-hara.
Dan banyak sekali al-harju, yaitu pembunuhan. Dan banyak sekali harta
diantara kamu, sampai harta itu melimpah ruah sehingga pemilik harta
sangat ingin kalau ada orang yang menerima shadaqahnya, dan sampai orang
yang memiliki harta itu memberikan hartanya, lalu orang yang diberikan
harta itu berkata, “Aku tidak butuh dengan harta ini.” Dan manusia
berlomba-lomba meninggikan bangunan. Dan sampai seorang melewati kubur
orang lain lalu dia berkata, “Wahai, alangkah baiknya kalau aku saja
yang berada di tempatnya.” Dan sampai matahari terbit dari tempat
terbenamnya, maka apabila matahari telah terbit dari tempat tenggelamnya
dan manusia melihatnya, merekapun beriman semuanya, maka yang demikan
itu terjadi, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya yang
belum beriman sebelum itu atau dia belum mengusahakan kebaikan pada masa
imannya.‘” (HR. Bukhori)
c. Terbunuhnya amirul mukminin ‘Utsman bin ‘affan radhiyallahu’anhu. Berkata Hudzaifah radhiyallahu’anhu, “Fitnah yang pertama adalah terbunuhnya ‘Utsman……”
d. Berlimpahnya harta sehingga pemilik harta sangat ingin kalau ada
yang ingin menerima shadaqahnya, telah terjadi pada khalifah Umar bin
Abdul ‘Aziz.
2. Tanda-tanda yang telah terjadi dan terus berulang semakin banyak:
a. Munculnya dajjal-dajjal kecil yang mengaku sebagai nabi, banyaknya
gempa, berlomba-lomba dalam meninggikan bangunan, waktu berjalan
demikian cepat, tersebarnya berbagai macam kekacauan, seseorang
menginginkan kematian karena putus asa dalam kehidupan dunia.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits abu hurairah di atas. Serta dalam
riwayat lain, dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak akan hancur
dunia ini sehingga ada orang yang lewat di dekat makam, lalu ia
bergulung-gulung di atasnya, dan berkata,’Duhai andaikan aku yang berada
di dalam kubur ini!’ Padahal tidak ada agama padanya, akan tetapi ujian
dan bala (maksudnya karena dahsyatnya cobaan).” (HR. Bukhori dan Muslim)
b. Berlomba-lomba memperindah masjid. Dari Anas ia berkata, telah bersabda Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, “Tidak akan tegak hari kiamat sampai manusia bermegah-megah dengan (membangun) masjid.” (HR. Abu Dawud)
c. Manusia semakin rakus pada dunia dan semakin jauh dari Allah. Dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Telah
dekat hari kiamat, dan tidak bertambah (kemauan) manusia terhadap dunia
melainkan semakin rakus, dan tidak bertambah (kedekatan) mereka kepada
Allah melainkan semakin jauh.” (HR. Hakim)
d. Seorang muslim hanya memberi salam kepada yang dia kenal,
tersebarluasnya perdagangan, memutuskan silaturrahim, saksi palsu dengan
menyembunyikan saksi yang benar, tersebarnya pena. Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya dihadapan hari kiamat akan terjadi: memberi salam hanya
kepada orang-orang yang khusus (yakni yang dikenal saja), tersebarnya
perdagangan, sehingga seorang istri membantu suaminya dalam berdagang,
terputusnya hubungan kekeluargaan (silaturrahim), saksi palsu,
disembunyikannya saksi yang haq, dan tersebarnya pena (tulisan dan
kitab-kitab).” (HR. Ahmad)
e.Diangkatnya ilmu, tersebarnya kebodohan dan banyaknya pembunuhan. Telah bersabda Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, “Sesungguhnya
di hadapan kedatangan hari kiamat terdapat hari-hari yang diangkatnya
ilmu, turunnya kejahilan dan banyaknya al-harju, yaitu pembunuhan.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Serta dalam riwayat lain, berkata Abu Musa, telah menceritakan kepada kami Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam,
“Sesungguhnya di hadapan hari kiamat akan ada al-harju.”
Aku bertanya, “Ya Rasulullah, apakah itu al harju?”
Beliau menjawab, “Pembunuhan.”
Lalu sebagian kaum muslimin bertanya, “Ya Rasulullah, sesungguhnya
kami telah membunuh musyrikin dalam satu tahun sekian dan sekian.”
Maka beliau bersabda, “Bukan pembunuhan terhadap kaum
musyrikin. Akan tetapi sebagian kamu membunuh sebagian yang lain,
sehingga seseorang sampai membunuh tetangganya, anak pamannya, dan
keluarganya.”
Lalu sebagian kaum bertanya, “Ya Rasulullah, apakah pada hari itu kami masih mempunyai akal?”
Maka Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam menjawab, “Tidak,
bahkan akan dicabut akal kebanyakan orang pada zaman-zaman itu,
kemudian yang ada adalah manusia yang seperti debu bertebaran ditiup
angin dalam keadaan tidak mempunyai akal.” (HR. Ibnu Majah dan Imam Ahmad)
f. Tersebarnya perzinaan, minum khomr, sedikitnya laki-laki, dan
banyaknya perempuan. Dari Anas, ia berkata, telah bersabda Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, “Sesungguhnya
diantara tanda-tanda hari kiamat ialah: diangkatnya ilmu, mengakarnya
kebodohan, diminumnya khomr, nyatanya perzinaan, banyaknya wanita dan
sedikitnya laki-laki, sehingga perbandingan untuk lima puluh orang
wanita yang mengurusnya hanya satu orang laki-laki.” (HR. Bukhori dan Muslim)
g.Amanah disia-siakan dan orang-orang bodoh dijadikan sebagai pemimpin. Dari Abu Hurairah, ia berkata, ketika nabi shallallahu’alaihi wasallam
sedang berbicara kepada orang banyak, datanglah kepada beliau seorang
Arab yang tinggal di desa (arab Badui), lalu ia bertanya, “Kapankah hari
kiamat?”
Maka Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam terus saja
melanjutkan pembicaraannya. Maka berkata sebagian kaum, “Beliau
mendengar apa yang ia tanyakan, tetapi beliau tidak menyukai
pertanyaannnya.” Sebagian yang lain mengatakan, “Bahkan beliau tidak
mendengarnya.” Sehingga ketika beliau telah menyelesaikan pembicaraannya
beliau bertanya, “Mana yang tadi bertanya tentang hari kiamat?”
Orang itu menjawab, “Saya wahai Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.”
Beliau menjawab, “Apabila amanat telah disia-siakan maka tunggulah kedatangan hari kiamat.”
Orang itu bertanya lagi, “Bagaimana disia-siakannya?”
Beliau menjawab, “Apabila urusan telah diserahkan untuk mengurusinya kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kedatangan hari kiamat.” (HR. Bukhori)
h. Menuntut ilmu kepada ahlu bid’ah. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, ” Sesungguhnya sebagian dari tanda-tanda kiamat adalah dicarinya ilmu itu dari para ahli bid’ah.” (HR. Ath-Thobroni)
i. Ahli ibadah yang bodoh tentang agama. Dari Anas radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Di akhir zaman nanti akan ada ahli ibadah yang bodoh dan ulama yang fasiq.” (HR. Abu Nu’aim dan Hakim)
j. Datangnya hari dimana orang yang bersabar untuk beragama seperti menggenggam bara api. Dari Anas radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Akan datang kepada manusia masa dimana orang-orang yang bersabar untuk beragama, seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi)
k. Orang yang paling beruntung di dunia adalah orang yang dungu. Dari Hudzaifah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
“Tidak akan tegak hari kiamat sehingga manusia yang paling beruntung di
dunia adalah luka’ ibnu luka’ (yaitu budak yang bodoh dan hina).” Maksudnya adalah manusia akan dipimpin oleh budak yang bodoh dan hina.
Bersambung insya Allah
__________
Penulis: Ummu Muhammad Anik RachmawatiMuraja’ah: Ust. Aris Munandar
***
Artikel muslimah.or.id