Islam Pedoman Hidup: Kapan Kiamat Terjadi? (1)

Senin, 02 Mei 2016

Kapan Kiamat Terjadi? (1)


Disembunyikannya waktu terjadinya kiamat ini sesungguhnya mengandung hikmah/kebaikan bagi manusia, diantaranya adalah agar manusia senantiasa bersiap-siap untuk menghadapinya, sehingga tidak bermalas-malasan dalam beramal. Tetapi dengan rahmat-Nya pula, Allah telah menjadikan kiamat memiliki alamat/tanda-tanda yang mendahuluinya, sekaligus hal ini sebagai bukti kenabian nabi Muhammad shallallahu'alaihi wasallam sehingga keimanan kita akan kerasulannya semakin kuat.


Pembicaraan tentang kapan terjadinya kiamat mulai hangat kembali akhir-akhir ini. Kalau dulu kiamat pernah diramalkan akan terjadi tanggal 9 bulan 9 tahun 1999, sekarang ini kiamat diramalkan terjadi pada tanggal 21 bulan 12 tahun 2012. Kapanpun mereka tetapkan tanggalnya, sesungguhnya itu hanyalah ramalan, karena kiamat adalah perkara ghaib hakiki yang hanya diketahui Allah kapan terjadinya, bahkan rasul paling mulia dari kalangan manusia (Rasulullah Muhammad shallallahu’alaihi wasallam) dan dari kalangan malaikat (Jibril ‘alaihissalam) tidak mengetahui perkara ini, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Jibril, ketika beliau bertanya kepada Rasulullah tentang kapan terjadinya kiamat, maka di jawab,

“Tidaklah orang yang ditanya tentangnya lebih mengetahui dari yang bertanya.”

Maka tidak diragukan lagi bahwa makhluk yang kedudukannya di bawah keduanya lebih tidak mengetahuinya lagi. Jadi kita wajib mendustakan setiap orang yang mengatakan mengetahui kapan terjadinya kiamat, karena barangsiapa menyatakan dirinya mengetahui ilmu yang ghaib bukan dengan cara-cara yang dapat dibuktikan secara ilmiah maka masuk dalam ilmu perdukunan. Sebagaimana telah kita ketahui perdukunan merupakan bentuk kesyirikan.

Bahkan dikarenakan ramalan tentang kiamat ini, penulis pernah mendengar kalau ada orang yang bunuh diri karena takut menghadapinya. Padahal seseorang yang memiliki akidah yang benar seharusnya tidak takut karena ramalan tersebut, dan tidak sepatutnya seorang yang beriman mempercayainya, karena orang yang percaya pada ramalan mendapat ancaman sholatnya tidak diterima selama empat puluh hari dan perbuatan ini dihukumi sebagai bentuk kekafiran. Sebagaimana terdapat dalan hadits Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam,

“Barangsiapa mendatangi tukang ramal, lalu menanyakan kepadanya tentang sesuatu perkara, dan dia mempercayainya, maka sholatnya tidak diterima selama empat puluh hari.” (HR. Muslim 2230)

“Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun, lalu mempercayai apa yang diucapkannya, maka sesungguhnya ia telah kafir dengan wahyu yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu’alaihi wasallam.” (HR. Ahmad)

Tanda-Tanda Kiamat

Disembunyikannya waktu terjadinya kiamat ini sesungguhnya mengandung hikmah/maslahat (kebaikan) bagi manusia, diantaranya adalah agar manusia senantiasa bersiap-siap untuk menghadapinya, sehingga tidak bermalas-malasan dalam beramal. Tetapi dengan rahmat-Nya pula, Allah telah menjadikan kiamat memiliki alamat/tanda-tanda yang mendahuluinya, sekaligus hal ini sebagai bukti kenabian nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam sehingga keimanan kita akan kerasulannya semakin kuat.

Ulama membagi tanda-tanda kiamat tersebut ke dalam tiga bagian, yaitu:

1. Tanda-tanda yang telah berlalu dan telah selesai:

a. Diutusnya Nabi shallallahu’alaihi wasallam dan kematiannya, sebagaimana sabda beliau, “Jarak antara aku diutus dengan datangnya hari kiamat adalah bagaikan dua jari ini.” Beliau pun berisyarat dengan jari tengah dan jari telunjuknya. (HR. Bukhori dan Muslim)

b. Peperangan yang terjadi diantara dua golongan yang besar dengan dakwah yang sama, yaitu mereka sama-sama Islam. Yang dimaksud adalah peperangan antara ‘Ali dan Mu’awiyah radhiyallahu’anhuma. Dari Abi Hurairah, ia bekata,

“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam telah bersabda, ‘Tidak akan tegak hari kiamat sampai berperang dua golongan yang besar, yang menimbulkan kematian yang begitu banyak, sedangkan dakwah keduanya adalah satu. Dan sampai munculnya para dajjal, yaitu para pendusta sebanyak tiga puluh orang yang semuanya mengaku sebagai rasul Allah (utusan Allah). Dan sampai diangkatnya ilmu. Dan banyak sekali gempa. Dan waktu berjalan demikian cepat. Dan tersebarnya berbagai huru-hara. Dan banyak sekali al-harju, yaitu pembunuhan. Dan banyak sekali harta diantara kamu, sampai harta itu melimpah ruah sehingga pemilik harta sangat ingin kalau ada orang yang menerima shadaqahnya, dan sampai orang yang memiliki harta itu memberikan hartanya, lalu orang yang diberikan harta itu berkata, “Aku tidak butuh dengan harta ini.” Dan manusia berlomba-lomba meninggikan bangunan. Dan sampai seorang melewati kubur orang lain lalu dia berkata, “Wahai, alangkah baiknya kalau aku saja yang berada di tempatnya.” Dan sampai matahari terbit dari tempat terbenamnya, maka apabila matahari telah terbit dari tempat tenggelamnya dan manusia melihatnya, merekapun beriman semuanya, maka yang demikan itu terjadi, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya yang belum beriman sebelum itu atau dia belum mengusahakan kebaikan pada masa imannya.‘” (HR. Bukhori)

c. Terbunuhnya amirul mukminin ‘Utsman bin ‘affan radhiyallahu’anhu. Berkata Hudzaifah radhiyallahu’anhu, “Fitnah yang pertama adalah terbunuhnya ‘Utsman……”

d. Berlimpahnya harta sehingga pemilik harta sangat ingin kalau ada yang ingin menerima shadaqahnya, telah terjadi pada khalifah Umar bin Abdul ‘Aziz.

2. Tanda-tanda yang telah terjadi dan terus berulang semakin banyak:

a. Munculnya dajjal-dajjal kecil yang mengaku sebagai nabi, banyaknya gempa, berlomba-lomba dalam meninggikan bangunan, waktu berjalan demikian cepat, tersebarnya berbagai macam kekacauan, seseorang menginginkan kematian karena putus asa dalam kehidupan dunia. Sebagaimana disebutkan dalam hadits abu hurairah di atas. Serta dalam riwayat lain, dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak akan hancur dunia ini sehingga ada orang yang lewat di dekat makam, lalu ia bergulung-gulung di atasnya, dan berkata,’Duhai andaikan aku yang berada di dalam kubur ini!’ Padahal tidak ada agama padanya, akan tetapi ujian dan bala (maksudnya karena dahsyatnya cobaan).” (HR. Bukhori dan Muslim)

b. Berlomba-lomba memperindah masjid. Dari Anas ia berkata, telah bersabda Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, “Tidak akan tegak hari kiamat sampai manusia bermegah-megah dengan (membangun) masjid.” (HR. Abu Dawud)

c. Manusia semakin rakus pada dunia dan semakin jauh dari Allah. Dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Telah dekat hari kiamat, dan tidak bertambah (kemauan) manusia terhadap dunia melainkan semakin rakus, dan tidak bertambah (kedekatan) mereka kepada Allah melainkan semakin jauh.” (HR. Hakim)

d. Seorang muslim hanya memberi salam kepada yang dia kenal, tersebarluasnya perdagangan, memutuskan silaturrahim, saksi palsu dengan menyembunyikan saksi yang benar, tersebarnya pena. Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya dihadapan hari kiamat akan terjadi: memberi salam hanya kepada orang-orang yang khusus (yakni yang dikenal saja), tersebarnya perdagangan, sehingga seorang istri membantu suaminya dalam berdagang, terputusnya hubungan kekeluargaan (silaturrahim), saksi palsu, disembunyikannya saksi yang haq, dan tersebarnya pena (tulisan dan kitab-kitab).” (HR. Ahmad)

e.Diangkatnya ilmu, tersebarnya kebodohan dan banyaknya pembunuhan. Telah bersabda Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, “Sesungguhnya di hadapan kedatangan hari kiamat terdapat hari-hari yang diangkatnya ilmu, turunnya kejahilan dan banyaknya al-harju, yaitu pembunuhan.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Serta dalam riwayat lain, berkata Abu Musa, telah menceritakan kepada kami Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam,
“Sesungguhnya di hadapan hari kiamat akan ada al-harju.”
Aku bertanya, “Ya Rasulullah, apakah itu al harju?”
Beliau menjawab, “Pembunuhan.”
Lalu sebagian kaum muslimin bertanya, “Ya Rasulullah, sesungguhnya kami telah membunuh musyrikin dalam satu tahun sekian dan sekian.”
Maka beliau bersabda, “Bukan pembunuhan terhadap kaum musyrikin. Akan tetapi sebagian kamu membunuh sebagian yang lain, sehingga seseorang sampai membunuh tetangganya, anak pamannya, dan keluarganya.”
Lalu sebagian kaum bertanya, “Ya Rasulullah, apakah pada hari itu kami masih mempunyai akal?”
Maka Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam menjawab, “Tidak, bahkan akan dicabut akal kebanyakan orang pada zaman-zaman itu, kemudian yang ada adalah manusia yang seperti debu bertebaran ditiup angin dalam keadaan tidak mempunyai akal.” (HR. Ibnu Majah dan Imam Ahmad)

f. Tersebarnya perzinaan, minum khomr, sedikitnya laki-laki, dan banyaknya perempuan. Dari Anas, ia berkata, telah bersabda Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, “Sesungguhnya diantara tanda-tanda hari kiamat ialah: diangkatnya ilmu, mengakarnya kebodohan, diminumnya khomr, nyatanya perzinaan, banyaknya wanita dan sedikitnya laki-laki, sehingga perbandingan untuk lima puluh orang wanita yang mengurusnya hanya satu orang laki-laki.” (HR. Bukhori dan Muslim)

g.Amanah disia-siakan dan orang-orang bodoh dijadikan sebagai pemimpin. Dari Abu Hurairah, ia berkata, ketika nabi shallallahu’alaihi wasallam sedang berbicara kepada orang banyak, datanglah kepada beliau seorang Arab yang tinggal di desa (arab Badui), lalu ia bertanya, “Kapankah hari kiamat?”
Maka Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam terus saja melanjutkan pembicaraannya. Maka berkata sebagian kaum, “Beliau mendengar apa yang ia tanyakan, tetapi beliau tidak menyukai pertanyaannnya.” Sebagian yang lain mengatakan, “Bahkan beliau tidak mendengarnya.” Sehingga ketika beliau telah menyelesaikan pembicaraannya beliau bertanya, “Mana yang tadi bertanya tentang hari kiamat?”
Orang itu menjawab, “Saya wahai Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.”
Beliau menjawab, “Apabila amanat telah disia-siakan maka tunggulah kedatangan hari kiamat.”
Orang itu bertanya lagi, “Bagaimana disia-siakannya?”
Beliau menjawab, “Apabila urusan telah diserahkan untuk mengurusinya kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kedatangan hari kiamat.” (HR. Bukhori)
h. Menuntut ilmu kepada ahlu bid’ah. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, ” Sesungguhnya sebagian dari tanda-tanda kiamat adalah dicarinya ilmu itu dari para ahli bid’ah.” (HR. Ath-Thobroni)

i. Ahli ibadah yang bodoh tentang agama. Dari Anas radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Di akhir zaman nanti akan ada ahli ibadah yang bodoh dan ulama yang fasiq.” (HR. Abu Nu’aim dan Hakim)

j. Datangnya hari dimana orang yang bersabar untuk beragama seperti menggenggam bara api. Dari Anas radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Akan datang kepada manusia masa dimana orang-orang yang bersabar untuk beragama, seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi)

k. Orang yang paling beruntung di dunia adalah orang yang dungu. Dari Hudzaifah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Tidak akan tegak hari kiamat sehingga manusia yang paling beruntung di dunia adalah luka’ ibnu luka’ (yaitu budak yang bodoh dan hina).” Maksudnya adalah manusia akan dipimpin oleh budak yang bodoh dan hina.

Bersambung insya Allah
__________
Penulis: Ummu Muhammad Anik Rachmawati
Muraja’ah: Ust. Aris Munandar
***
Artikel muslimah.or.id