Islam Pedoman Hidup: Benarkah Masa Depan Islam Ada Di Tangan Indonesia..?

Jumat, 13 Januari 2017

Benarkah Masa Depan Islam Ada Di Tangan Indonesia..?


Beberapa tahun silam saya mendengar satu analisa dari seorang tokoh agama, politik dan sekaligus juga akademis. Katanya kejayaan Islam di masa depan ada di tangan ummat Islam Nusantara. Berikut beberapa alasan dari kesimpulannya tersebut:
1. Jumlah ummat islam Indonesia yang terbesar di dunia.
2. Sumber daya alam Indonesia.
3. Semaraknya kebangkitan ummat Islam di Indonesia.
4. Carut marutnya ummat Islam di timur tengah.
5. Karakter ketimuran bangsa Indonesia yang lebih dekat kepada Islam dibanding karakter orang arab atau lainnya.
6. Dll.
Sejak pertama dengar sampai saat ini, kok saya terus merasa janggal dengan kesimpulan ini, mengingat beberapa hal berikut:
 1. Dua kota suci Islam.
 2. Kiblat Islam bukan di indonesia.
 3. Bahasa Islam bukan bahasa indonesia.
 4. Fakta sejarah, setiap kali ummat Islam sampai pada titik paling nadir dari kekalahan, selalu saja kebangkitan dan pertolongan Allah Ta’ala datang di tengah-tengah negri Arab.
Sebut saja misalnya perang salib, pasukan Mesir-lah yang berhasil mengusir dan memukul mundur pasukan salib dari negri-negri Islam.
Pasukan Tar tar, juga kekuatan dari Mesir yang berhasil memukul mundur mereka hingga kembali ke kandangnya.
Dan sampai saat ini pusat-pusat pendidikan ilmu Islam yang ada di negri-negri Arab. Kiblat ummat Islam juga masih tetap di sana, sebut saja saudara-saudara KAUM KONSERVATIF, apalagi yang anti TBC dengan berbagai organisasi atau sebutannya, tetap saja berkiblatnya juga ke ulama’ Arab, baik yang di Yaman, Mesir, ataupun di Mekkah, Madinah dan negri-negri Arab lainnya.
 5. Bahasa Arab yang merupakan bahasa Al Qur’an, As sunnah dan kitab-kitab para ulama’, menuntut semua ummat Islam untuk berbahasa arab bukan berbahasa indonesia.
 6. Apalagi jauh jauh hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:
إِنَّ الْإِيمَانَ لَيَأْرِزُ إِلَى الْمَدِينَةِ، كَمَا تَأْرِزُ الْحَيَّةُ إِلَى جُحْرِهَا»
Sesungguhnya iman pastilah kembali ke kota Madinah, sebagaimana ular yang pasti kembali ke lubang persembunyiannya. (Bukhari & Muslim)
 7. Apalagi bila anda ingat hadits-hadits tentang Dajjal yang akan melintasi semua negri kecuali kota Madinah.
 8. Dan hadits-hadits tentang Imam Mahdi-pun mengisyaratkan bahwa beliau adalah salah seorang keturunan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan bukan dari keturunan Indonesia.
 9. Pertempuran terakhir ummat Islam melawan kaum Yahudi terjadi bukan di Indonesia namun di negri Arab, tepatnya di negri Syam, dan masih banyak lagi alasan lainnya.
10. Keislaman Nusantara belum pernah mengungguli keislaman yang ada di negri negri Arab.
Mungkinkah analisa bahwa pemimpin Islam di masa depan adalah bangsa Indonesia bagian dari upaya menjauhkan Ummat Islam nusantara agar tidak lagi berkiblat ke ulama’ ulama’ arab, namun berkiblat ke ulama’ ulama’ lokal?
Ataukah bagian dari upaya untuk mengotak ngotakkan ummat islam, menjadi Islam nusantara, Islam Arab, Islam India dan lainnya? Seharusnya kalau berbicara kejayaan Islam, ya tidak perlu bawa bawa kesukuan, atau ras atau golongan atau lainnya. Sekali Islam ya Islam, tidak lagi perduli dengan suku, negri atau kelompok.
Bagaimana menurut anda ?
_____________
Muhammad Arifin Badri,  حفظه الله تعالى 
from=http://bbg-alilmu.com/archives/25080