Bencana besar yang menghilangkan
nikmatnya ibadah dan munajat pada Rabb adalah keburukan diri orang alim,
para muballigh maupun ahli zuhud yang zahirnya tak sama dengan batinnya.
Tampilan dan bungkus luarnya yang indah menawan banyak orang tak sesuai dengan
apa yang terdapat dalam hati mereka.
Berkata Ibnul Jauzy-rohimahullah:
«إني تدبرت أحوال أكثر العلماء والمتزهدين، فرأيتهم في عقوبات لا
يحسون بها، ومعظمها من قبل طلبهم للرئاسة، فالعالم منهم يغضب إن رد عليه خطوة، والواعظ
متصنع بوعظه، والمتزهد منافق أو مراء.
فأول عقوباتهم: إعراضهم عن الحق شغلًا بالخلق.
ومن خفي عقوباتهم: سلب حلاوة المناجاة، ولذة التعبد، إلا رجال مؤمنون،
ونساء مؤمنات، يحفظ الله بهم الأرض، بواطنهم كظواهرهم؛ بل أجلى، وسرائرهم كعلانيتهم؛
بل أحلى، وهممهم عند الثريا؛ بل أعلى، إن عرفوا تنكروا، وإن رئيت لهم كرامة أنكروا،
فالناس في غلاتهم، وهم في قطع فلاتهم، تحبهم بقاع الأرض، وتفرح بهم».
صيد الخاطر لابن الجوزي (ص: 27)
“Kuperhatikan kondisi
kebanyakan para alim ulama maupun ahli zuhud, yang mereka dalam hukuman Allah
namun tak merasakannya, hal itu terjadi disebabkan karena ambisi mereka meraih
kekuasaan..
kulihat orang alim akan
marah bilamana dibantah (perkataan dan perbuatannya), para penceramah berusaha
memukau dengan keahlian retorikanya, adapun ada ahli ibadah yang terlihat
zuhud, namun penuh kemunafikan berbalut riya..
Awal hukuman yang tak
mereka sadar adalah dicabutnya lezat bermunajat dan beribadah.
Hanya segelintir saja yang
selamat dari bencana ini dari mukmin dan mukminah yang karena mereka, Allah
masih menjaga bumi ini.
Sungguh apa yang terdapat
dalam batin mereka sama dengan apa yang terdapat dalam zahir mereka, bahkan
lebih indah.. apa yang mereka sembunyikan sesuai dengan apa yang mereka
tampakkan bahkan lebih dahsyat..
Cita-cita mereka setinggi
bintang bahkan lebih, bila dikenal mereka berusaha menghindar, bila terlihat
karomah yang mereka miliki, mereka segera menyembunyikannya..
Manusia bagaikan menumpang
di satu bidang kecil dari tanah mereka yang begitu luasnya, bumi bergembira dan
mencintai keberadaan mereka..”
Ditulis oleh,
Ustadz Abu Fairuz Ahmad Ridwan MA, حفظه الله تعالى
- Citramas, 30 Rabi'ul Akhir 1443H
- Sumber= https://bbg-alilmu.com/archives/55628