JAKARTA (voa-islam.com) - Waspada, aliran sesat syiah membuat situs tandingan dengan alamat yang menyerupai situs penegak amar ma'ruf yang bertujuan untuk mengelabui dan menyesatkan umat Islam.
Waspada Ada pengelabuan nama situs oleh Syiah Sesat !!
Dibuat tandingan dengan nama www.nahimunkar.net (palsu) berisi aliran
sesat syiah dan dusta-dusta khas syiah.
2)
Kelompok sesat syiah juga telah mengelabui situs
Islam milik LPPI/Lembaga Pengkajian dan Penelitian Islam~Makasar:
Situs
Islam => www.lppimakassar.com
menjadi
Dasar Doktrinal ‘Taqiyah’
Secara umum taqiyyah adalah strategi menyembunyikan keyakinan di hadapan musuh untuk menghindari
terjadinya bencana (Alatas 2002: 142). Dalam pengertian ini, meskipun
konsep ini sering dianggap sebagai khas Syi’ah, praktiknya sangat umum khususnya bagi kelompok penganut
agama atau aliran minoritas yang berada di bawah penguasa otoritarian
yang opresif. Hanya saja mereka tidak menggunakan konsep taqiyyah. Dalam
pandangan sebagian besar kaum Sunni, konsep taqiyyah memiliki makna negatif
yang identik dengan kebohongan dan kemunafikan. Oleh sebab itu, Jalaluddin
Rahmat mengusulkan untuk tidak menggunakan istilah taqiyah untuk menyebut
praktik tersebut. Sebagai alternatifnya, ‘pendekatan yang luwes dan
silaturrahmi’,
misalnya, adalah istilah netral yang bisa diterima secara umum. Dengan
penggunaan istilah netral tersebut, prakteik taqiyah dapat dibenarkan.
Bagi kelompok Syi’ah, taqiyah tentu saja dipahami secara positif. Jalaluddin
Rahmat (1998:1 viii) yang mengutip
pandangan Khomeini menulis bahwa taqiyah
berbeda dengan kemunafikan. Kalau kemunafikan adalah penyembunyian kekufuran
dan penampakan keimanan, taqiyah adalah sebaliknya yakni penampakan kekafiran
dan penyembunyian keimanan karena alasan-alasan tertentu. Mereka mengakui bahwa
ajaran dan praktik taqiyah mempunyai landaan
doktrinal yang kokoh dalam ajaran islam. Mereka biasanya menggunakan sejumlah
dalil naqli maupun dalil aqli untuk melegitimasi praktik taqiyah dimaksud.
Selain itu, taqiyah juga diyakini sudah dipraktikkan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW, dan praktik
tersebut dibenarkannya. Salah satu dalil naqli yang paling sering dipakai
adalah ayat al-Qur’an
(3:28) yang artinya:
“Janganlah
orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan
orang-orang mukmin. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang
ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya.
Dan hanya kepada Allah kembali”
Menurut
mereka, taqiyah dibenarkan tidak hanya karena alasan takut tetapi juga demi
persatuan di kalangan kaum Muslimin. Berkenaan dengan tipe ini yakni
taqiyah mudarat. Jalaluddin Rahmat (Rahmat 1998:1ix) mengutip fatwa khomeini: ”yang dimaksud
dengan taqiyah mudarat ialah
taqiyah yang dilakukan untuk mempersatukan kaum muslimin dengan menarik kecintaan
para penentang dan memperoleh kasih sayang mereka; bukan karena menghawatirkan
adanya ancaman seperti taqiyah
khauf”. Dalam praktiknya, seseorang menyembunyikan sikap
sesungguhnya, termasuk sikap negatif terhadap kelompok lain yang berbeda paham
dengan menampilkan tindakan yang positif sehingga dapat mencapai ukhwah
islamiyah. Singkatnya, bagi penganut Syi’ah Indonesia terdapat
dua tipe taqiyah yakni taqiyah karena takut dan taqiyah untuk
persaudaraan yang memiliki landasan
doktrinal yang kokoh.
Strategi Taqiyah
Meskipun taqiyah tidak identik dengan rahasia, namun praktik
taqiyah berkaitan erat dengan rahasia. Yang jelas, taqiyah berkenaan dengan
persoalan apakah yang perlu dirahasiakan atau disembunyikan. Dalam defini
taqiyah di atas, yang disembunyikan adalah keyakinan.
Tetapi, keyakinan berkaitan erat dengan identitas penganutnya, lembaga-lembaga,
praktik-praktik keagamaan serta atribut-atribut yang terkait. Sebagai sebuah
aliran, syi’ah mencakup
sistem keyakinan, fiqh,
unsur ketaqwaan, dan prinsip-prinsip lain yang semuanya merupakan kesatuan yang
tak terpisahkan. Dengan demikian, aspek-aspek yang dirahasiakan menjadi jamak.
Yang menjadi persoalan adalah aspek mana yang penting untuk dirahasiakan dan
bagaimana caranya. Persoalannya kemudian menjadi semakin rumit ketika
dihadapkan kepada prinsip-prinsip missionaris (dakwah) sebagai karakteristik
umum agama dan mazdhab yang mengharuskan penganutnya menyebarluaskan ajarannya
kepada yang lain dan menarik pengikut sebanyak mungkin.
Strategi yang paling umum dilakukan oleh penganut Syi’ah adalah pengendalian
informasi atau secara lebih luas, manajemen
informasi. Dalam konteks indentitas kesyi’ahan, penganut syi’ah berupaya mengontrol informasi baik yang berkenaan dengan
identitas personal dan kolektif maupun yang berkaitan dengan tanda-tanda dan
istilah-istilah kesyi’ahan.
Pengendalian informasi itu diterapkan baik dalam suasana formal seperti
pertemuan resmi, dialog, wawancara bagi kepentingan riset ataupun media maupun
dalam kehidupan kesehariaan.
Ada cara-cara tertentu yang diterapkan dalam pengendalian
informasi tersebut. Yang pertama adalah memberikan
jawaban atau penjelasan ambigu. Sejauh observasi yang dilakukan, jarang
sekali dijumpai mereka yang mengakui bahwa dirinya adalah penganut Syi’ah. Strategi kedua adalah adaptasi, yakni melakukan penyesuaian
terhadap norma dan aturan standar mayoritas. Pada umumnya, adaptasi dilakukan
berkenaan dengan ibadah atau ritual-ritual keagamaan. Ini tergambar dalam
sejarah dan perkembangan Syi’ah
di Indonesia.
Yang terakhir dari tulisan ini adalah, baik strategi
pengelolaan informasi
maupun strategi adaptasi di atas merupakan bagian dari strategi reproduksi di
mana kelompok syi’ah
yang mengalami stigmasisasi berupaya mempertahankan eksistensi diri,
lembaga-lembaga, dan madzhabnya. Oleh karena itu, melalui tulisan singkat ini,
penulis mengingatkan, kita sebagai Muslim berhaluan Sunni yang notabena
ahlussunah wa al-Jamaah hendaknya berhati-hati dengan propaganda Syi’ah dengan strategi mereka.
Wallahu A’lam
Tolong Di Share/Sebarkan ya ikhwah ke muslim Ahlus Sunnah
Wal Jamaah [taufik/voa-islam.com]
UNIT
GAWAT DARURAT SYIAH:
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
From <http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2013/12/29/28392/waspada-syiah-bikin-situs-tandingan-untuk-mengelabui-umat-islam/#sthash.RR1Ha2I7.dpbs>