Islam Pedoman Hidup: Kafir Quraiys Tidak Menganggap Berhala Sebagai Rabb Mereka (Bandingkan Dengan Kesyirikan Sekarang)

Kamis, 14 April 2016

Kafir Quraiys Tidak Menganggap Berhala Sebagai Rabb Mereka (Bandingkan Dengan Kesyirikan Sekarang)



Kesyirikan orang kafir quraisy masih lebih ringan dibandingkan praktek kesyirikan di zaman sekarang dan kita berdoa semoga saja semua praktek kesyirikan hilang dari nusantara tercinta

Beberapa bukti bahwa kafir Quraisy tidak mengakui berhala sebagai Rabb mereka:

1.Orang kafir Quraiys beranggapan bahwa berhala itu akan menyampaikan doa (sebagai perantara kepada Allah)[1]
   Mereka tidak meminta kepada berhala tersebut dan tidak meyakini berhala yang mengabulkan, Sedangkan praktek kesyirikan di zaman sekarang manusia langsung meminta berdoa kepada pohon, penunggu gunung, penunggu laut dan sebagainya

2.Mereka mengakui bahwa Allah  adalah Rabb mereka[2]
   Terbukti nama Ayah Nabi adalah Abdullah (Hamba Allah) dan nama Asli Abu Bakar adalah Abdullah juga

3.Mereka menganggap berhala tersebut akan memberi syafaat di sisi Allah kelak[3]

4.Beberapa berhala tersebut adalah patung-patung simbol orang shalih, jadi bukan Rabb
  Misalnya berhala Latta, dahulunya adalah orang shalih yang sering membagikan roti kepada jamaah haji, kemudian dibuatkan patung dan disembah[4]

Fakta ini harusnya membuat kita lebih semangat lagi mendakwahkan tauhid, berusaha merubahnya secara perlahan dengan lembut, bijaksana lagi penuh hikmah. Karena praktek kesyirikan sudah berlangsung lama, maka mengubahkanya juga bisa jadi butuh waktu yang lama

___________________
@Laboratorium RS Manambai, Sumbawa Besar – Sabalong Samalewa
Penyusun: Raehaul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com

[1]  Mereka berkata dalam AL-Quran:
مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى
“Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. [Az-Zumar: 3]

[2] Allah Ta’ala berfirman,
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَهُمْ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ
 “Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: “Allah”, maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)?” [QS. Az-Zukhruf: 87]

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy rahimahullah berkata,
أي: ولئن سألت المشركين عن توحيد الربوبية، ومن هو الخالق، لأقروا أنه الله وحده لا شريك له.
 “Yaitu, jika engkau [Muhammad] bertanya kepada orang-orang musyrik tentang tauhid rububiyah dan siapakah pencipta, maka sungguh mereka akan mengakui bahwasanya dialah Allah semata dan tiada sekutu baginya.” [Taisir Karimir Rahmahhal. 737, Dar Ibnu Hazm, Beirut, Cet. Ke-1,1424 H]

[3] Quraisy berkata,
هَـؤُلاء شُفَعَاؤُنَا عِندَ اللّهِ
“Mereka berkata: “Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah”.[Yunus: 18]
Inilah yang manjadi kaidah kedua dalam kitab tauhid Qowa’idul Arba’ syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab,
القاعدة الثانية: أنهم يقولون: ما دعوناهم وتوجهنا إليهم إلا لطلب القربة والشفاعة.
“Kaidah kedua: bahwasanya mereka [orang-orang kafir Quraisy] berkata, “tidaklah kami berdoa dan menghadapkannya kepada mereka [berhala-berhala] melainkan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meminta syafaat.”

[4] Dalam Tafsir At-Thabari
كان رجلا يَلُتّ السويق للحاج فلما مات عكفوا على قبره فعبدوه
“Al-latta adalah seorang lelaki yang membuat adonan roti kepada jama’ah haji (secara gratis). Ketika ia meninggal, orang-orang beri’tikaf di kuburannya dan menyembahnya” (Tafsir Ath Thabari, 22/523)

from=https://muslimafiyah.com/kafir-quraiys-tidak-menganggap-berhala-sebagai-rabb-mereka-bandingkan-dengan-kesyirikan-sekarang.html#comment-107987