Pertanyaan:
Assalamu’alaikum
Dari: Sudirman
Jawaban:
Wa’alaikumussalam
Kitab
kuning merupakan istilah yang digunakan sebagian
masyarakat untuk menyebut kitab-kitab berbahasa Arab. Sejak masa
silam, kitab-kitab
berbahasa Arab ini biasa
digunakan banyak pesantren sebagai bahan pelajaran para santri.
Dinamakan kitab kuning karena kertasnya berwarna
kuning. Sebenarnya warna kertas kuning itu hanya kebetulan saja. Artinya sama
sekali tidak ada hubungannya dengan aturan syariat, dan bukan anjuran para
ulama untuk mencetak bukunya dalam kertas berwarna kuning. Karena itu, jangan
sampai muncul keyakinan dalam diri kita bahwa kitab bertuliskan Arab yan
kertasnya berwarna kuning, memiliki keistimewaan khusus dibanding buku lainnya.
Sekali lagi, jangan menilai kitab ini sebagai
kitab luar biasa karena warna kertasnya kuning. Anda hanya boleh menilai buku
berdasarkan isinya. Seperti yang kita ketahui, umat Islam merupakan kelompok
masyarakat terdepan dalam tradisi tulis-menulis. Di saat bangsa lain masih
banyak yang buta huruf, negeri Islam sudah dijejali dengan berbagai
perpustakaan yang menghimpun ribuan karya para ulama.
Ketika Islam datang ke Indonesia,
terbawalah referensi- referensi semacam ini bersamaan dengan kehadiran para da’i. Karena keterbatasan teknologi pengolahan
kertas, di masa silam ketersediaan kertas hanya terbatas yang berwarna kuning.
Bahkan Alquran masa silam, juga dicetak dengan kertas warna kuning. Namun untuk
masanya, kitab kuning itu sudah sangat bagus, dibanding transkrip asli hasil
goresan tangan penulisnya.
Untuk mendapatkan kitab ini sangat mudah. Karena
masih banyak toko buku berbahasa Arab yang menjual kitab dengan kertas kuning.
Di saat kertas warna putih sudah banyak beredar, beberapa penerbit masih
mempertahankan tradisi lama, mencetak buku terbitannya dengan kertas berwarna
kuning. Ada yang memberi keterangan, kitab dengan kertas berwarna kuning, lebih
nyaman dibaca dari pada yang berwarna putih. Karena warna kuning, lebih bisa
meredam cahaya yang memantul dari lembaran kertas ke mata pembaca.
Apapun itu, yang lebih penting untuk dipegangi,
warna kertas sama sekali tidak menunjukkan keistimewaan sebuah buku, namun
semua kembali kepada isinya.
Allahu a’lam
Dijawab oleh
Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)