Islam Pedoman Hidup: Kaidah Memahami Al Qur’an Ke 18 : Mengembalikan Makna Ayat Mutasyabih Kepada Ayat Muhkam…

Kamis, 28 Juli 2016

Kaidah Memahami Al Qur’an Ke 18 : Mengembalikan Makna Ayat Mutasyabih Kepada Ayat Muhkam…


Kaidah-kaidah memahami Al Qur’an yang diambil dari kitab Qowa’idul Hisaan yang ditulis oleh Syaikh Abdurrohman As Sa’diy.
Kaidah ke 18 :
Mengembalikan makna ayat mutasyabih kepada ayat muhkam.
Ayat mutasyabih artinya ayat yang maknanya mengandung kesamaran. Dalam menghadapi ayat seperti ini kewajiban kita adalah menafsirkannya dengan dalil dalil yang muhkam yaitu jelas dan tidak samar.
Contohnya ayat yang seakan mendukung kaum jabariyah bahwa perbuatan hamba telah ditentukan ditafsirkan dengan ayat bahwa Manusia pun punya kehendak dan bahwa Allah tidak memaksa mereka.
Ayat-ayat yang seakan mendukung kaum khowarij bahwa pelaku dosa besar kekal di neraka wajib ditafsirkan dengan ayat bahwa dosa selain syirik di bawah kehendak Allah.
Allah menyebutkan bahwa diantara sebab kesesatan adalah mengikuti ayat ayat mutasyabihat dan meninggalkan ayat ayat muhkamat.
Allah berfirman:
فأما الذين في قلوبهم زيغ فيتبعون ما تشابه منه ابتغاء الفتنة
“Adapun orang orang yang di hatinya terdapat kecondongan kepada kesesatan selalu mengikuti mutasyabihat karena menginginkan fitnah.” (3:7)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bila kamu melihat orang yang memperdebatkan al Qur’an maka merekalah yang dimaksud oleh Allah.” (HR Ahmad)
Badru Salam,  حفظه الله تعالى 
from = http://www.situssunnah.com/?utm_source=feedburner&utm_medium=email&utm_campaign=Feed%3A+KumpulanSitusSunnah+%28Kumpulan+Situs+Sunnah%29#!/articles/kaidah-memahami-al-qur-an-ke-18-mengembalikan-makna-ayat-mutasyabih-kepada-ayat-muhkam