[1] Melaksanakan sunnah
[2]
Banyak anak merupakan anugrah Allah
[3]
Rumah sepi kalau anak sedikit
Apalagi
mulai ditinggal sekolah atau anak-anak mulai menikah dan tinggal di kota
berbeda
[4]
Banyak anak, banyak rezeki
Asalkan
rezeki dijemput, tidak bermalas-malasan. Dalam Al-Quran, kita diberi rezeki
dengan kehadiran anak.
[5]
Banyak yang perhatian ketika kita sudah tua
Usia
tua bukan harta dan jabatan lagi yang penting, tetapi perhatian orang terdekat.
Berbahagia sekali jika punya banyak anak yang shalih lagi berbakti
Note:
Mendidik
dan memberi nafkah anak wajib, sedangkan banyak anak sunnah.
Sehingga
perlu bijak mengatur jarak kelahiran anak, agar:
[1]
Anak memperoleh haknya yaitu ASI full dua tahun
[2]
Ibu bisa ada jeda antar melahirkan (menimbang kesehatan ibu)
[3]
Orang tua bisa mendidik dan memberikan perhatian yang cukup
Kami
berdoa anda semua bisa banyak punya banyak anak dan memberikan pendidikan
terbaik serta nafkah yang barakah.
AYO
PUNYA BANYAK ANAK !
Sukseskan
program KB (Keluarga Banyak)
Slogan:
Dua anak lebih……… baik
Beriku
penjelasannya:
[1]
Melaksanakan sunnah
Banyak
anak termasuk sunnah ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
عن أنس بن مالك قال كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَأْمُرُ بِالبَاءَةِ وَيَنْهَى عَنِ التَّبَتُّلِ نَهْيًا شَدِيْدًا وَيَقُوْلُ تَزَوَّجُوْا الْوَدُوْدَ الْوَلُوْدَ فَإِنِّي مُكَاثِرُ الْأَنْبِيَاءِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
عن أنس بن مالك قال كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَأْمُرُ بِالبَاءَةِ وَيَنْهَى عَنِ التَّبَتُّلِ نَهْيًا شَدِيْدًا وَيَقُوْلُ تَزَوَّجُوْا الْوَدُوْدَ الْوَلُوْدَ فَإِنِّي مُكَاثِرُ الْأَنْبِيَاءِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Anas bin Malik berkata, “Rasulullah
shallallahu ‘alihi wa sallam memerintahkan untuk menikah dan melarang keras
untuk membujang dan berkata, “Nikahilah wanita yang sangat penyayang dan yang
mudah beranak banyak karena aku akan berbangga dengan kalian dihadapan para
nabi pada hari kiamat ”[1]
[2]
Banyak anak merupakan anugrah Allah
jumlah
yang banyak adalah karunia, sehingga Kaum Nabi Syu’aib ‘alaihissalam diperingati tentang karunia
mereka yaitu jumlah yang banyak padahal dahulunya sedikit,
وَاذْكُرُواْ إِذْ كُنتُمْ قَلِيلاً فَكَثَّرَكُمْ
Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. [Al-A’raf: 86]
وَاذْكُرُواْ إِذْ كُنتُمْ قَلِيلاً فَكَثَّرَكُمْ
Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. [Al-A’raf: 86]
[3]
Rumah sepi kalau anak sedikit
Apalagi
mulai ditinggal sekolah atau anak-anak mulai menikah dan tinggal di kota
berbeda. Karena anak-anak adalah permata hati, hiburan bagi orang tua. Lelahnya
bekerja dan mengasuh, akan hilang dengan senyum manis keluguan mereka. Orang
tua akan sangat sayang kepada anaknya, karenanya Allah mengingatkan anak agar
tidak menjadi fitnah/ujian sebagaimana ujian harta, terlalu sayang kepada anak
dan mendidik dengan kemanjaan berlebihan.
Allah
berfirman,
إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ
“Sesungguhnya
hartamu dan anak-anakmu hanyalah fitnah/ujian (bagimu).” (At-Taghabun: 15)
[4]
Banyak anak, banyak rezeki
Asalkan
rezeki dijemput, tidak bermalas-malasan. Dalam Al-Quran, kita diberi rezeki
dengan kehadiran anak. Allah menyebut memberi rezeki anak DAN baru kemudian
orang tuanya. Allah berfirman,
وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ ۖ
نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ ۚ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا
“Dan
janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kami-lah yang akan
memberi rizqi kepada mereka dan juga kepadamu”. (Al-Isra’:31)
[5] Banyak yang perhatian ketika kita sudah tua
[5] Banyak yang perhatian ketika kita sudah tua
Usia
tua bukan harta dan jabatan lagi yang penting, tetapi perhatian orang terdekat.
Berbahagia sekali jika punya banyak anak yang shalih lagi berbakti. Anak shalih
akan selalu ingat keutamaan besar berbakti kepada orang tua.
Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَا الْوَالِدِ، وَسُخْطُ الرَّبِّ
فِي سُخْطِ الْوَالِدِ
“Ridha
Allah bergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah bergantung kepada
kemurkaan orang tua”[2]
Demikian
semoga bermanfaat
@laboratorium
RS Manambai. Sumbawa Besar
Penyusun:
dr. Raehanul Bahraen
Artikel
www.muslimafiyah.com
[1] HR Ibnu Hibban 9/338,Dishahihkan oleh
Syaikh Al-Albani dalam Irwa’ no 1784
[2] HR. Bukhari dalam adabul Mufrad