Apa arti shalawat dan salam dari Allah pada Nabi Muhammad?
Kalau
kita bershalawat dengan kalimat “shallallahu wa sallam ‘ala nabiyyina
Muhammad”, semoga shalawat dan salam dari Allah kepada Nabi kita
Muhammad, apa maksudnya?
Imam Nawawi Al-Bantani rahimahullah (lahir tahun 1815, meninggal dunia tahun 1898) berkata bahwa yang dimaksud “shalawat dari Allah” adalah semoga Allah menambahkan kemuliaan. Sedangkan “salam” yang dimaksud adalah semoga Allah memberikan penghormatan yang tinggi dan derajat yang mulia. (Lihat Kasyifah As-Saja Syarh Safinah An-Najaa, hlm. 29)
Ada
ulama yang mengatakan bahwa shalawat dari Allah artinya rahmat,
shalawat dari malaikat artinya ampunan, sedangkan shalawat dari manusia
artinya do’a.
Jika kita mengatakan semoga shalawat pada beliau dari malaikat, maksudnya adalah doa berupa ampunan dari malaikat.
Jika
kita mengatakan semoga shalawat pada beliau dari seorang khotib (yang
berkhutbah), maksudnya adalah doa kebaikan dari khatib.
Jika kita mengatakan semoga shalawat pada beliau dari Allah, maksudnya adalah semoga Allah merahmati beliau.
Namun Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah menyatakan bahwa shalawat itu lebih spesial lagi dari do’a rahmat.
Lihat saja, para ulama sepakat mendoakan rahmat pada setiap orang
beriman. Namun mengenai shalawat pada selain Nabi, para ulama berbeda
pendapat, apakah boleh ataukah tidak. Kalau do’a itu bermakna rahmat,
maka tentu tidak ada perbedaan. Sebagaimana kita mendo’akan seseorang
dengan rahmat, berarti juga boleh kita bershalawat padanya semoga
shalawat pada orang tersebut dari Allah, seperti itu doanya.
Perhatikan pula, Allah menyebutkan shalawat sendiri dan rahmat sendiri dalam satu ayat,
أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ
“Mereka
itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan
mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 157).
Penyebutan
shalawat dan rahmat di sini menunjukkan akan perbedaan keduanya.
Karenanya pula para ulama rahimahumullah menggunakan shalawat dari
Allah pada satu tempat, menggunakan kata rahmat juga pada tempat yang
lain. Kesimpulannya, shalawat tidak sama dengan rahmat.
Pengertian yang paling bagus mengenai shalawat adalah sebagaimana yang dikatakan oleh Abul ‘Aliyah rahimahullah,
صَلاَةُ اللَّهِ ثَنَاؤُهُ عَلَيْهِ عِنْدَ الْمَلاَئِكَةِ ، وَصَلاَةُ الْمَلاَئِكَةِ الدُّعَاءُ
“Shalawat
dari Allah maksudnya adalah pujian Allah pada Nabi di sisi para
malaikat. Shalawat dari malaikat maksudnya adalah do’a.”
Jadi
kalimat “Allahumma shalli ‘alaih”, Ya Allah, semoga shalawat untuk
beliau, maksudnya: pujilah beliau di sisi makhluk yang Maha Mulia yaitu
para malaikat. (Lihat Syarh Al-Mumthi’, 3: 163-164)
Sedangkan kalimat salam itu bermakna Allah yang menyelamatkan, menjaga dan menolong Nabinya. (Syarh Al-Mumthi’, 3: 149)
Semoga bermanfaat.
Referensi:
Kasyifah As-Saja Syarh Safinah An-Najaa. Cetakan pertama, tahun 1432 H. Syaikh Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani At-Tanari Asy-Syafi’i. Penerbit Dar Ibnu Hazm.
Syarh Al-Mumthi’ ‘ala Zaad Al-Mustaqni’. Cetakan pertama, tahun 1422 H. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin. Penerbit Dar Ibnul Jauzi.
—
Disusun @ DS, Panggang, Gunungkidul, 17 Safar 1438 H
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Sumber : https://rumaysho.com/14836-arti-shalawat-dan-salam.html?utm_source=feedburner&utm_medium=email&utm_campaign=Feed%3A+rumaysho%2FrFAC+%28Feed+Rumaysho.com%29