Sobat, Islam itu jernih dan terang benderang, namun sering kali dibuat keruh oleh ulah sebagian oknum dari ummatnya.
Tauhid, yaitu mengabdi dan menjadikan keridhaan Allah Ta’ala sebagai satu satunya tujuan hidup
itu indah namun menjadi keruh karena ulah sebagian ummat islam.
Sebagian ummat islam beribadah karena riya’, jabatan, status sosial dan
lainnya, apalagi bila ada dari mereka yang sudah keracunan oleh
kemunafikan atau kesyirikan, maka tauhid yang semula indah menjadi
keruh.
As sunnah, yaitu beramal sesuai dengan tuntunan Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam
itu indah, namun karena ulah sebagian ummat yang mencampurinya dengan
budaya, selera, kemalasan dan rekayasa atau modifikasi maka as sunnah
yang semula indah menjadi buram.
Akhlaq islam itu indah, namun karena ulah sebagian oknum muslim yang
bersikap kaku, arogan, sombong, curang, khianat, dan noda lainnya, maka
akhlaq islam terkesan menyebalkan.
Metode ulama’ salaf atau yang sering disebut dengan manhaj salaf itu
begitu indah, namun karena ulah sebagian oknum yang menamakan dirinya
salafy maka manhaj salaf yang semula indah nampak menakutkan.
Negeri islam yang penuh dengan berkah amal sholeh dan ketaatan itu
pasti indah, namun karena ulah sebagian oknum ummat islam maka negeri
islam yang semula indah menjadi gersang, seram nan menakutkan.
Karena itu sobat, mari berinstropeksi diri jangan-jangan anda adalah
salah satu oknum yang telah menjadikan semua yang berhubungan dengan
Islam yang semula indah kini menjadi nampak suram dan menakutkan.
Sekedar berteriak dan mengamalkan islam belum cukup, sampai anda
sadar bahwa anda juga bertanggung jawab menjaga keindahan islam agar
tetap indah nan jernih. Jangan sampai orang membuang islam yang begitu
berkilau bak cermin hanya karena mereka melihat anda yang sedang
bercermin.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
وإن منكم لمنفرين
“Sungguh dari kalian ada orang orang yang menyebabkan masyarakat lari menjauh dari Islam.” (MUTTAFAQUN ALAIH)
Hadits di atas beliau sampaikan sebagai teguran keras kepada sebagian
sahabat yaitu Mua’adz bin Jabal radhiallahu anhu, karena beliau
memanjangkan sholatnya sampai ada dari jama’ah beliau yang memisahkan
diri.
Kalau dari sahabat saja ada yang mendapat teguran karena sikapnya
yang kurang tepat, maka mungkinkah saat ini semua ustadz dan para juru
dakwah telah selamat dari sikap serupa, sehingga tidak layak diingatkan
terlebih introspeksi diri dengan hadits di atas ?
Ya Allah, ampunilah dosa dosa hamba-Mu ini dan tambahkanlah ilmu kepadanya, amiin.
Muhammad Arifin Badri, حفظه الله تعالى
____________________________
Share
Ulang
- Pal Merah, Jakarta
- from= http://bbg-alilmu.com/archives/25652