Ustadz Djazuli, حفظه الله تعالى
Sobat!
Orang tua kita sering berkata kepada kita disaat kita kecil,”kamu belajar yang rajin ya nak, supaya kamu nanti jadi orang” maksudnya jadi orang sukses.
Ada hal yang harus menjadi keprihatinan kita, bahwa kita kerap memiliki selera & pola pikir yang berbeda dengan keinginan Allah yang telah menciptakan kita.
Manusia selalu mengukur keberhasilan dengan Dunia..
Padahal hal itu sangat keliru
Perhatikan firman Allah,”Ternyata mereka (manusia) sama hinanya dengan binatang bahkan lebih hina darinya.” (QS Al-An’am:6)
Dalam ayat ini, Allah menyatakan manusia tidak mulia karena kejeniusannya, tidak hebat karena jabatannya yang tinggi, tidak juga menjadi luar biasa oleh sebab hartanya yang berlimpah serta tidak ditinggikan harkat martabatnya karena kemuliaan nasab & segala kekuatan yang ada pada dirinya..
Yahudi lebih jenius..
Fir’aun lebih tinggi jabatannya..
Qorun lebih kaya..
Abu lahab lebih mulia nasabnya..
Gajah lebih besar fisik & kekuatannya..
Fir’aun lebih tinggi jabatannya..
Qorun lebih kaya..
Abu lahab lebih mulia nasabnya..
Gajah lebih besar fisik & kekuatannya..
Bila dipikirkan dengan baik, ternyata fakta & dalil menyatakan bahwa semua itu tidak cukup untuk membuat manusia lebih mulia daripada binatang
Tahukah anda apa yang membuat anda menjadi lebih mulia daripada binatang ?
Hanya satu…
Yaitu mengenal Allah, mengetahui apa yang dicintai & dibenci oleh-Nya lalu mengamalkannya.
Allah berfirman,”Allah akan mengangkat derajat orang beriman diantara kalian & yang memiliki ilmu..” (QS Al-Mujadalah:11)
Abdullah ibnul Mubarok pernah ditanya, “kapankah manusia layak disebut manusia (makhluk yang mulia) ?
Beliau menjawab, “disaat ia mengenal Allah & membuktikan hal tersebut sepanjang hidupnya.”
Ya Allah, tambahkan ilmu bagi kami, berilah kami pemahaman agama & muliakanlah kami dengan amal!
from=http://bbg-alilmu.com/archives/8218