Islam Pedoman Hidup: Adakah DZIKIR setelah sholat Sunnah..?

Jumat, 15 Januari 2016

Adakah DZIKIR setelah sholat Sunnah..?

Tanya:
Apakah dzikir setelah shalat sunah sama dengan dzikir setelah shalat wajib?
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita berbagai doa dan dzikir di banyak kegiatan dan aktivitas. Ada dzikir setelah shalat wajib, bacaan sebelum dan sesudah makan, bacaan ketika masuk dan keluar WC, dst… dan masing-masing bacaan, memiliki tempat sendiri-sendiri. Tidak boleh dibolak-balik, meskipun secara makna benar. Karena ini merusak aturan.
Dzikir ketika masuk masuk WC tidak boleh anda baca sebelum makan. Meskipun karena alasan ingin berlindung dari godaan setan laki-laki dan perempuan.
Demikian pula dzikir seusai shalat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan dengan rinci. Ada dzikir setelah shalat wajib dan ada yang setelah shalat sunah. Meskipun semua maknanya baik, bukan berarti anda bebas memindahkan dzikir itu di luar waktunya.
Dzikir Setelah Shalat Sunah
Terdapat hadis dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan dzikir yang dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seusai shalat,
كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلَاتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلَاثًا وَقَالَ: «اللهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ»
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap selesai shalat, beliau membaca istighfar 3 kali, kemudian membaca,
اللهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Allahumma antas salam wa minkas salam tabaarakta ya dzal jalal wal ikram (HR. Muslim 591, Nasai 1337, dan yang lainnya).
Keterangan:
Kalimat ’setiap selesai shalat’ dipahami umum mencakup semua shalat. Baik shalat wajib maupun shalat sunah. Demikian keterangan yang disampaikan Imam Ibnu Baz. Dalam Fatwanya, beliau menyatakan,
أما بعد النوافل ما فيه شيء في موضعه إلا الاستغفار، إذا سلم من النافلة يقول: أستغفر الله، أستغفر الله، أستغفر الله، اللهم أنت السلام ومنك السلام تباركت يا ذا الجلال والإكرام، أما الأذكار الأخرى كلها جاءت بعد الفريضة، أما هذا فهذا بعد الفرض والنفل
Setelah shalat sunah tidak ada dzikir khusus selain istighfar. Seusai salam dari shalat sunah, dia bisa membaca, astaghfirullah,astaghfirullah, astaghfirullah, Allahumma antas salam wa minkas salam tabaarakta ya dzal jalal wal ikram. Sedangkan dzikir-dzikir pasca-shalat yang lain, semuanya dibaca setelah shalat wajib. Sedangkan dzikir ini, dibaca setelah shalat wajib dan shalat sunah.
Kemudian beliau membawakan hadis Tsauban di atas. Lalu beliau mengatakan,
ولم يقل المكتوبة، فدل على أنه في كل صلاة، النافلة والفرض
Tsauban tidak mengatakan ‘setelah shalat wajib’. Ini menunjukkan bahwa dzikir itu dibaca di setiap usai shalat. Baik sunah maupun wajib.
أما الأذكار لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير، لا حول ولا قوة إلا بالله، لا إله إلا الله ولا نعبد إلا إياه …. إلخ هذه إنما جاءت بعد الفرائض، لم تبلغنا عن النبي – صلى الله عليه وسلم- إلا بعد الفرائض، ولم يبلغنا عنه أنه فعلها بعد النوافل عليه الصلاة والسلام
Adapun dzikir laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ’ala kulli syai-in qadir. Laa haula wa laa quwwata illa billaah. laa ilaaha illallah wa laa na’budu illaa iyyaah.. dst, dzikir ini sesuai aturannya, hanya dibaca setelah shalat wajib. Tidak ada keterangan yang sampai kepada kita dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kecuali setelah shalat wajib. Dan tidak pernah ada riwayat yang sampai ke kita bahwa beliau melakukan itu setelah shalat sunah.
http://www.binbaz.org.sa/mat/11511
Allahu a’lam.
Dijawab oleh: Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)