Peringatan terhadap Fitnah dalam Al Qur’an dan As-Sunnah
Di
dalam Al Qur’an dan As-Sunnah terdapat dalil-dalil tentang peringatan
terhadap fitnah dan perintah untuk menjauhinya, di antaranya adalah
firman Allah Ta’ala
وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dan
peliharalah dirimu dari fitnah yang tidak khusus menimpa orang-orang
yang zhalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras
siksaan-Nya” (QS. Al-Anfaal: 25).
Perhatikanlah dalam hadis di bawah ini, bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan umatnya untuk memohon perlindungan dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari buruknya fitnah dajjal. Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika
salah seorang diantara kalian telah selesai tasyahhud (akhir) [dalam
riwayat lain jika salah seorang diantara kalian selesai dari
tasyahhud akhir], maka hendaknya ia memonon perlindungan kepada Allah
dari empat perkara, dengan mengatakan
اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ
الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
“Ya
Allah, sesungguhnya ini berlindung kepadamu dari adzab Jahannam, adzab
kubur, fitnah kehidupan dan kematian, dan dari buruknya fitnah masih
dajjal” (HR. Muslim: 588).
Sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
ستكون فتن القاعد فيها خير من الماشي، والماشي خير من الساعي
“Akan
datang beberapa fitnah, (dalam masalah itu) orang yang duduk lebih
baik daripada orang yang berjalan, sedangkan orang yang berjalan lebih
baik dari orang yang berjalan cepat” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Maksud
hadis di atas adalah sebagai informasi bahwa setiap kali seseorang
menjauh dari usaha menggerakkan fitnah, maka semakin baik dan semakin
bermanfaat baginya. Iapun memohon kepada Allah untuk melindungi dirinya
dan melindungi kaum muslimin dari keburukan fitnah. Dalam Shahih Muslim, dari hadis Zaid bin Tsabit, dari Nabi kita ‘alaihish shalatu was salam bahwa beliau bersabda,
تعوذوا بالله من الفتن من ظهر منها وما بطن
“Mohonlah perlindungan kepada Allah dari fitnah zhohir maupun batin”
Beginilah sikap Salafsush Sholeh terhadap Fitnah
Bab
tentang memahami dampak-dampak buruk fitnah itu sangatlah besar
faedahnya bagi manusia, karena hal itu akan menghasilkan sikap
berhati-hati dari terjatuh kepada fitnah sehingga iapun terjaga
darinya, sebagaimana sebuah ungkapan Bahasa Arab,
السعيد من اتعظ بغيره
“Orang yang berbahagia adalah orang yang mampu mengambil pelajaran dari kejadian yang pernah terjadi pada orang lain”.
Seorang
hamba yang terpuji adalah orang yang memahami dan mempelajari
dampak-dampak negatif fitnah dan ia mau bertanya kepada ulama sebelum
terjadinya fitnah, barangkali di dalam fitnah tersebut terdapat celah
yang menjerumuskan dirinya kedalam jurang pembuka pintu keburukan bagi
dirinya dan bagi orang lain, lalu iapun bisa menghindarinya.
Suatu saat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan sebuah hadis dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda,
إِنَّ
مِنْ النَّاسِ ناسا مَفَاتِيحَ لِلْخَيْرِ مَغَالِيقَ لِلشَّرِّ ، وَ
إِنَّ مِنْ النَّاسِ ناسا مَفَاتِيحَ لِلشَّرِّ مَغَالِيقَ لِلْخَيْرِ ،
فَطُوبَى لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مفتاحَ الْخَيْرِ عَلَى يَدَيْهِ ،
وَوَيْلٌ لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مفتاحَ الشَّرِّ عَلَى يَدَيْهِ
“Sesungguhnya
diantara manusia, ada orang yang menjadi pembuka pintu kebaikan dan
penutup pintu keburukan, namun ada juga orang yang menjadi pembuka
pintu keburukan dan penutup pintu kebaikan. Maka berbahagialah
orang-orang yang Allah jadikan kunci kebaikan ada pada kedua tangannya.
Dan celakalah orang-orang yang Allah jadikan kunci keburukan ada pada
kedua tangannya” (HR Ibnu Majah, dan selainnya, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah).
[Bersambung]
***
Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Artikel Muslim.or.id
Sumber: http://muslim.or.id/29229-dampak-fitnah-2.html