Syeikh Abdul Karim Al Khudhoir -hafizhohulloh- mengatakan:
“Sayangnya
banyak dari kaum muslimin yang meninggalkan membaca Al Qur’an karena
sibuk dengan gosip, koran, majalah, dan nonton TV.
Kamu
dapati sebagian penuntut ilmu siap menghabiskan koran semuanya, atau
kamu dapati seorang pegawai muslim setelah pulang dinas hingga tidur
dia membolak-balik koran, untuk apa? Apa yang dia dapatkan dari koran
itu? Yang ini kabar buruk, yang itu bicara ‘ngawur’ tentang agama, yang
lain menghina mereka yang taat, yang lain lagi gambar tak senonoh, ada
juga tentang kabar. Apa semua ini!
Meskipun
begitu, tapi inilah kebiasaan banyak orang, sehingga berlalu waktu
sehari, dua hari, seminggu, bahkan SEBULAN, sedang dia tidak membuka
MUSHAF sekalipun!
Paling-paling
jika dia bisa hadir untuk sholat sebelum iqomat dua menit, tiga menit,
atau lima menit, dia membaca dengan bacaan yang (kualitasnya) hanya
Allah yang tahu. Dia paling membaca selembar, dua lembar, dan bosan.
Bahkan sebagian orang tidak tahu Al Qur’an, kecuali di Bulan Ramadhan! ini MASALAH”.
———-
Oleh karenanya jika ada yang bertanya kepada Anda, “Mengapa sedih ?”
Jawablah dengan jujur: “Karena aku menjauhi Al Qur’an dan sedikit beristighfar”.
Tapi, pengakuan saja tidak akan berguna dan tidak akan memperbaiki keadaan.
Jika ingin keadaan berubah, maka mulailah berubah dari sekarang… Semoga Allah memberikan taufiq kepada kita semua, aamiin.
_____________
Musyaffa’ Ad Dariny,
from=http://bbg-alilmu.com/archives/25130