Mitos-mitos Seputar Memulai Usaha
Tiba-tiba
muncul dalam benak kita ingin memulai usaha. Darimana ide itu muncul?
Jangan-jangan akibat terbakar semangat para motivator bisnis. Ehm bisa
jadi sih, walaupun karena alasan lainnya.
Namun
coba kita selami, kebanyakan mindset orang memulai usaha itu
bermacam-macam. Dalam benak sering terbayang enaknya jadi pengusaha
bisa plesiran kemana-mana, enaknya jadi pengusaha bisa sering bareng
keluarga, enaknya jadi pengusaha tinggal duduk-duduk dapat duit dan
banyak hal lainnya. Yang jadi pertanyaan, benarkah mitos tersebut?
Yuk kita buat daftar mitos-mitos seputar orang yang akan terjun memulai usaha.
- Jadi pengusaha Lebih Mulia daripada Pegawai
Ada
loh yang beranggapan seperti itu, sepertinya jadi pegawai itu kelas
rendahan karena disuruh-suruh si bos. Pola pikir seperti perlu dikikis
habis. Menjadi pengusaha atau pegawai memang pilihan manusia, namun
Allah yang menentukan. Setiap orang mempunyai kemampuan masing-masing.
Ada tipe manusia yang memang cocok jadi pekerja dan tidak cocok jadi
pengusaha. Ritme dunia seperti itu, Allah menempatkan manusia sesuai
dengan kadarnya masing-masing
Contoh
sederhana Anda bisa lihat koloni lebah. Ada ratu lebah, ada 1 pejantan,
ada lebah pekerja pencari madu, lebah pengumpul pollen dan ada lebah
perawat yang bertugas merawat ratu dan anak. Mereka mempunyai tugas
masing-masing.
Sudah
sepatutnya kita belajar ilmu dari lebah. Bukan karena perbedaan strata
antara pekerja dan ratunya. Namun komitmen mereka menjaga amanah
menempati posnya masing-masing.
Bukan
berarti tidak boleh jadi pengusaha loh, Cuma mendudukkan masalah bahwa
jikalaupun kita masih menjadi pekerja bukan berarti status kita hina.
- Setelah Resign, Buka Usaha Langsung Laris
Nah,
ini yang sering membayang-bayangi kita tatkala akan memasuki dunia
bisnis. Angan-angan setinggi langit dalam waktu super kilat usaha
langsung sukses.
Tetapi
faktanya: Tidak cukup satu bulan, dua bulan, tiga bulan… Transformasi
dari karyawan menjadi pengusaha tentu saja membuat anda memulai dari
nol. Iya benar-benar dari nol..makanya benar-benar siapkan mental
diawal. Dimana setiap pengusaha akan mengalami “fase jatuh bagun” yang
harus dijemput selama menapaki jalan pengusaha. Di fase ini banyak
pengusaha yang tidak kuat dan akhirnya menemui kebangkrutan. Mental yang kuat untuk menjadi pengusahan akan lebih ampuh bila diniatkan dengan benar.
- Jadi Pengusaha Punya Waktu Luang dan Bisa Santai
Merasa
jenuh dengan rutinitas kerja dari jam 08.00-17.00, lalu punya
keinginan menjadi pebisnis murni agar punya waktu luang buat bersantai.
Pada
kenyataannya, diawal memulainya mungkin hampir seluruh waktu kita akan
tersita untuk usaha. Jangankan untuk keluarga, sampai-sampai urusan
mandipun bisa terlupakan.
Tetapi
kita harus bisa me-manage waktu dengan baik. Belajar me-manage waktu
adalah salah satu kunci. Bekerja lebih lama bukan berarti melupakan
keluarga atau saudara. Kita juga harus bisa meluangkan waktu buat
mereka.
- Aku Punya Ide Keren, Yakin Deh Laku Keras!
Ada yang seperti itu? Kelihatannya banyak kali ya.
Faktanya,
ide tidak mungkin berjalan baik tanpa pemasaran. Berapa banyak pebisnis
pemula gulung tikar karena termakan ide-ide tanpa melihat kebutuhan
masyarakat. Maka kenalilah kembali ide bisnismu apakah memang diminati
masyakarat. Jika ide ini masih tergolong baru, lakukan riset pasar agar
ide itu bisa diterima oleh masyarakat.
- Enaknya Jadi Pengusaha Bisa Bebas Financial
Faktanya,
bukan bebas financial tapi banyak keluar modal. Tabungan ludes dan
bisa jadi makin banyak hutang. Namun masalahnya jika dia sudah nekat
hutang bank dengan bunga berlipat. Dan dia masih meraba-raba dalam
kebutaan usaha. Takutnya sudah jatuh tertimpa tangga. Usaha mandeg,
dikejar hutang dan kehidupannyapun tertekan.
- Jadi Pengusaha Harus Bergaul dengan Para Pengusaha
Kalau
kita lihat dalam komunitas-komunitas tertentu, syarat untuk jadi
pengusaha harus bergaul sesama pengusaha. Tujuannya agar bisa ketularan
dan mendapat mentoring dalam memulai usaha.
Memang
bisa jadi benar seperti itu, tapi tidak sepenuhnya benar. Faktanya
dalam memulai usaha banyak kok mereka figt tanpa berkomunitas, tanpa
membatasi pergaulan. Contoh kecilnya Anda lihat orang-orang yang
berjualan dipinggir jalan.
- Jadi pengusaha harus punya tempat sendiri buat kantor
Kantor
memang perlu sih, tapi ketika baru memulai usaha apakah sudah
diperhitungkan modal buat menyewa kantor? Sementara harga sewa ruko di
pinggir sangat mahal. Rata-rata 50 % lebih modal habis terserap ke sewa
tempat beserta aksesorisnya.
Memulai
usaha tidak harus punya ruko buat kantor. Sejarah membuktikan saat
berdirinya google, masih ingat? Google pertama kali hanya berkantor di
garasi, kini telah berkembang menjadi raksasa digital.
from= http://pengusahamuslim.com/5733-7-mitos-seputar-memulai-usaha.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+PMuslim+%28Subscribe+PengusahaMuslim.com%29