Saudaraku..
Berjihad melawan hawa nafsu dan syahwat adalah jihad yang paling dasar.
Tak mungkin kita dapat menjihadi musuh bila kita tak mampu menjihadi
hawa nafsu sendiri.
Oleh karena itu Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
أَفْضَلُ الْجِهَادِ أَنْ يُجَاهَدَ الرَّجُلُ نَفْسَهَ وَ هَوَاهُ
“Jihad yang paling utama adalah seseorang berjihad [berjuang] melawan dirinya dan hawa nafsunya” (Hadits shahih diriwayatkan oleh ibnu Najjar dari Abu Dzarr).
Simaklah faidah indah yang disampaikan oleh ibnu Qayyim ketika menjelaskan surat Al Ankabut ayat 69. Allah Ta’ala berfirman:
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا
“Dan orang orang yang berjihad di jalan Kami, Kami akan memberikan kepada mereka hidayah kepada jalan jalan Kami.” (Al Ankabut: 69).
Ibnu Qayyim rahimahullah berkata, “Dalam
ayat ini Allah mengaitkan hidayah dengan jihad. Orang yang paling
sempurna hidayahnya adalah yang paling sempurna jihadnya. Jihad yang paling wajib adalah menjihadi diri sendiri, menjihadi hawa nafsu, menjihadi setan dan menjihadi dunia. Siapa
yang menjihadi empat perkara ini karena Allah, maka Allah akan
memberinya hidayah kepada jalan-jalan keridloanNya yang akan
menyampaikannya ke surga. Siapa yang meninggalkan jihad maka ia akan
kehilangan hidayah sejumlah jihad yang ia tinggalkan.
Al Junaid berkata, “(Maknanya)
Dan orang orang yang menjihadi hawa nafsunya di jalan Kami dengan cara
bertaubat, Kami akan memberikan kepada mereka hidayah kepada jalan
jalan ikhlas. Tidak mungkin ia menjihadi musuhnya yang lahiriyah
kecuali dengan menjihadi musuhnya yang batin. Barang
siapa yang menang melawan musuhnya yang batin, ia akan menang melawan
musuhnya yang lahiriyah. Dan siapa yang kalah oleh musuhnya yang batin,
ia akan dikalahkan oleh musuhnya yang lahiriyah” (Fawaidul Fawaid hal. 177).
***
Penulis: Ust. Badrusalam, Lc.
Artikel Muslim.or.id
Sumber: http://muslim.or.id/29379-jihad-yang-paling-mendasar.html