Dosa riba itu tidak diampuni. Benarkah?
Dari ‘Auf bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِيَّايَ
وَالذُّنُوبَ الَّتِي لا تُغْفَرُ: الْغُلُولُ، فَمَنْ غَلَّ شَيْئًا
أَتَى بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَآكِلُ الرِّبَا فَمَنْ أَكَلَ الرِّبَا
بُعِثَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَجْنُونًا يَتَخَبَّطُ”, ثُمَّ قَرَأَ:
“الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لا يَقُومُونَ إِلا كَمَا يَقُومُ
الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ”[البقرة آية 275]
“Hati-hati dengan dosa yang tidak diampuni: (1) ghulul (khianat), siapa yang berbuat ghulul, maka ia akan didatangkan dengan sesuatu yang ia khianati pada hari kiamat; (2) pemakan riba,
siapa yang memakan riba, maka ia akan dibangkitkan pada hari kiamat
dalam keadaan gila seperti kesurupan. Kemudian dibacakanlah ayat (yang
artinya), ‘Orang-orang
yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) gila.” (QS. Al-Baqarah: 275).”
(HR. Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir, 18/ 60/ 100. Syaikh
Al-Albani menilai bahwa hadits ini hasan sebagaimana disebutkan dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 3313)
Syaikh
Sulaiman Ar-Ruhaili memberikan catatan bahwa yang dimaksud tidak
diampuni hanya kalimat untuk sekedar menakut-nakuti. Karena tetap dosa
di bawah kesyirikan berada dalam masyiah Allah (kehendak Allah). Namun
dikhawatirkan memang pelakunya sulit dimaafkan oleh Allah. (Lihat Dhawabith Ar-Riba, hlm. 21)
Moga Allah menjauhkan kita dari riba dan debu-debunya.
__________
Disusun di pagi hari @ DS Panggang, rangkaian dari buku “Derita Terlilit Utang Riba dan Solusinya”
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Sumber : https://rumaysho.com/15403-dosa-riba-tidak-diampuni-benarkah.html?utm_source=feedburner&utm_medium=email&utm_campaign=Feed%3A+rumaysho%2FrFAC+%28Feed+Rumaysho.com%29