FENOMENA NYATA yang ada di sekitar kita:
–
Acara arisan
dibela-belain hadir
–
Jalan-jalan keluar kota dibela-belain ikutan
–
Olahraga ini dan itu dibela-belain ikut serta
–
Ada sepeda santai juga
dibela-belain daftar
–
Makan bareng di luar pun dibela-belain gabung
–
Kegiatan ini itu
benar-benar dibela-belain bisa ikutan
–
Untuk nonton bola/batminton, dll. on-line dibela-belain beli kuota internet
– Langganan koran setiap hari juga dibela-belain, dst.
Terkadang sampai keluar biaya
tidak sedikit,
bisa jadi sampai izin cuti kerja,
hingga hal yang lebih penting
benar-benar terlalaikan.
Namun, ada
satu hal yang tidak dibela-belain, apa itu ?
Urusan akhirat;
beli buku-buku agama, hadir di
majelis-majelis ilmu, melancarkan bacaan al-Quran, keluar kota untuk menuntut
ilmu, beli kendaraan untuk menghadiri taman-taman surga, dan hal-hal lainnya
yang berkaitan dengan agama.
Padahal, perkara agama jauh lebih
penting dan utama dari pada urusan dunia. Akhirat akan kekal abadi, sementara
dunia akan fana dan sirna.
SEMESTINYA, YANG PENTING
untuk dibela-belain itu:
–
Sekali, dua kali atau lebih ambil cuti kerja untuk menghadiri majelis
ilmu; yang dekat dan yang jauh
–
Beli alat tulis, rekam, dst. untuk menuntut ilmu
–
Sebagian gaji bulanan dibelikan buku agama, seperti setiap bulan belanjakan Rp. 100.000 atau
lebih
–
Beli mobil tuk menghadiri majelis ilmu, ajak serta-merta keluarga, sahabat dan tetangga untuk menghadirinya
–
Beli kuota internet untuk menyimak kajian-kajian Islam
–
Asah terus bacaan al-Quran hingga benar-benar lancar. Hafalan surat-surat pendek pun sangat perlu untuk
terus ditambah
–
Kerjakanlah ini itu dari perkara agama. Benar-benar dibela-belain untuk bisa mengerjakannya, lalu dirutinkan.
Jika anda sudah mengerjakannya,
maka alhamdulillah,
pujilah Allah semata dan
bersyukurlah kepada-Nya.
Kemudian yang diperlukan adalah
dibela-belain untuk istiqomah mengerjakannya.
Jika belum melakukannya,
maka usahakan untuk dilakukan dan
perlu dibela-belain untuk bisa melakukannya.
Kalau ada yang bilang, “Ngurus
amat, ente. Nafsi-nafsi ajalah!”
Maka perlu diketahui,
bahwa ini adalah nasihat. Bila
baik, maka hak nasihat kebaikan adalah diterima dan diamalkan.
Bila tidak baik, abaikan dan
lupakan saja.
Semoga Allah membimbing kita semua
untuk istiqomah di atas agama-Nya.
_________
Ustadz Muhammad Sulhan Jauhari, Lc., M.H.I., حفظه الله تعالى
_________
Ustadz Muhammad Sulhan Jauhari, Lc., M.H.I., حفظه الله تعالى
____________________________
Share Ulang
Share Ulang
·
Citramas, Cinunuk.