108506: Apakah Boleh Shalat Taraweh Di Masjid Yang Penduduknya Bersikeras Melakukan Sejumlah Bid’ah?
Kami
menghadapi kesulitan menghadapi masyarakat awam, ketika imam salam dua
rakaat dari shalat qiyam (Taraweh), mereka dengan suara keras membaca
subhanallahi wabihamdihi subhanallahil azim (maha suci Allah dan dengan
segala pujian bagiNya, maha suci Allah yang Maha Agung)”. Begitu
seterusnya bacaan tersebut diucapkan di antara dua rakaat setiap kali
imam selesai shalat sampai selesai. Kemudian mereka semua berdoa dengan
doa khusus dan wirid khusus.
Sebagian teman dengan bijaksana serta lemah lembut berlandaskan dari
Kitab dan sunnah memberitahukan kepada orang-orang tersebut bahwa amalan
mereka menyalahi sunnah dan itu bukan petunjuk salaf. Namun mereka
tidak menghiraukan kebenaran bahkan terus melaksanakan amalan itu.
Apa yang harus kami lakukan? Apakah kita berpisah dengan mereka atau
tetap bersama mereka dan kita ingatkan beberapa waktu kemudian lagi dan
begitu seterusnya? Perlu diketahui bahwa mereka masih tetap bersikeras
dengan amalan-amalannya. Dan musibah lebih besar lagi, ketika banyak
orang yang meninggalkan shalat Taraweh di masjid-masjid dengan beralasan
karena pelaksaan sunnah (Taraweh tersebut) telah diiringi dengan
bid’ah, padahal kaidah menyatakan meniadakan mafsadah (keburukan)
diutamakan dari pada mendatangkan manfaat. Tolong beri kami fatwa semoga
Allah melindungi kalian!
Published Date: 2013-08-04
Alhamdulillah
Telah disebutkan dalam soal jawab no.
50718, bahwa apa yang dilakukan
sebagian orang tentang zikir jama’i (zikir bersama) setelah dua rakaat dalam
shalat Taraweh adalah bid’ah. Tidak pernah dilakukan Rasulullah
sallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak dilakukan seorang pun dari
kalangan para shahabat. Tindakan anda dengan mengajarkan orang-orang tentang
sunnah dan pengingkaran anda terhadap bid’ah telah tepat. Seharusnya mereka
kembali kepada petunjuk Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam yang
merupakan petunjuk paling baik dan paling sempurna.
Selayaknya anda semua terus menunaikan shalat
bersama mereka dan mengajak mereka kepada sunnah. Semoga ada di antara
mereka yang Allah beri petunjuk untuk menerima kebenaran dan menjaganya,
meskipun sebagian di antara mereka ada yang menolaknya.
(فَإِنْ يَكْفُرْ بِهَا هَؤُلَاءِ فَقَدْ وَكَّلْنَا بِهَا
قَوْمًا لَيْسُوا بِهَا بِكَافِرِينَ) سورة الأنعام: 89
“Jika orang-orang (Quraisy) itu mengingkarinya, maka sesungguhnya Kami akan menyerahkannya kepada kaum yang sekali-kali tidak akan mengingkarinya.” (QS. Al-An’am: 89)
Akan tetapi, jika kalian dapati jamaah masjid
membangkang, sombong dan menolak kebenaran, maka jika memungkinkan bagi
kalian untuk mendapatkan masjid lain yang jamaahnya berupaya mengikuti
sunnah dan menjauhi bid’ah, itu lebih utama. Akan tetapi, selama kalian
belum mendapatkan kemudahan untuk itu, maka shalat kalian di masjid itu
adalah baik, dan kalian telah menunaikan kewajiban kepada mereka, semoga
saja mereka mendapatkan petunjuk.
(قَالُوا مَعْذِرَةً إِلَى رَبِّكُمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ)
سورة الأعراف: 164
"Mereka menjawab: 'Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa. (QS. Al-A’raf: 164)
Kalau pengikut sunnah meninggalkan masjid
karena adanya bid’ah-bid’ah semacam ini, maka hal itu akan menjadi sebab
semakin bertambah dan menyebarnya bid’ah serta dapat menghilangkan dan
mematikan sunnah. Maka hendaklah kalian shalat di masjid-masjid itu dan
menjelaskan sunnah kepada jamaahnya. Tetap dengan mengikuti petunjuk Nabi
sallallahu ’alaihi wa sallam berupa sikap lemah lembut terhadap orang
jahil. Semoga Allah memberi kalian taufik untuk menuju segala kebaikan.
Wallahu’alam.
Soal Jawab Tentang Islam
__________
Share Ulang
- Cisaat, Ciwidey
- Sumber: https://islamqa.info/id/108506