Syaikh Yusuf Asy Syubaili hafizhohullah ditanya oleh pendengar, “Apakah
boleh shalat di belakang imam mubtadi’ (ahli bid’ah)?”
Jawaban
beliau,
Hal tersebut dilihat dari bid’ah yang diperbuat (oleh sang imam,
pen).
Jika bid’ah yang dilakukan adalah bid’ah mukaffiroh (yang
mengeluarkan pelakunya dari Islam), maka tidak boleh shalat di belakang imam
semacam itu. Semisal imam tersebut kebiasaannya adalah pengagung kubur dan
bertawasul pada penghuni kubur dan beristighotsah kepada selain Allah, seperti
ini adalah bid’ah mukaffiroh (pelakunya jadi batal Islamnya).
Adapun jika
bid’ah yang dilakukan oleh imam adalah bid’ah yang bukan mukaffiroh
(artinya tidak sampai mengkafirkan pelakunya), seperti shalat di belakang orang
yang merayakan Maulid Nabi, maka boleh dan sah shalat di belakang imam semacam
itu. Bid’ah yang dia lakukan hanya menyelisihi tuntunan yang benar (tidak
sampai mengkafirkan). Namun tidak boleh mengikutinya dalam bid’ah (seperti
bid’ah maulid nabi yang ia lakukan) meskipun dia adalah qudwah (teladan) untuk
manusia.
[Ditranskrip
dari tanya jawab Syaikh Yusuf Asy Syubaili di Youtube di sini]
***
Intinya, boleh atau tidak shalat di belakang imam ahli bid’ah
dilihat bagaimanakah jenis bid’ah yang ia perbuat sebagaimana diterangkan di
atas.
Wallahu a’lam.
Adapun tentang bid’ah maulid Nabi, sudah dibahas pada bahasan
berikut:
Prepared after ‘Isya’, 23rd Dzulhijjah 1431 H, 29/11/2010, in
Riyadh, KSU
Muhammad Abduh Tuasikal
Share Ulang:
- Cisaat, Ciwidey
- Sumber : https://rumaysho.com/1423-hukum-shalat-di-belakang-ahli-bidah.html