Islam Pedoman Hidup: Klasifikasi Kitab Tafsir Al Qur’an (Bag. 2)

Kamis, 30 Mei 2019

Klasifikasi Kitab Tafsir Al Qur’an (Bag. 2)






KLASIFIKASI TAFSIR & KITAB-KITAB TAFSIR 

Tafsir Alquran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, sesuai dengan tinjauannya masing-masing.

Berikut ini beberapa tinjauan pembagian tafsir Alquran:
  1. Tafsir ditinjau dari sisi pengetahuan manusia tentang tafsir
( معرفة الناس له).
  1. Tafsir ditinjau dari sisi cara untuk menghasilkan tafsir.
(طريق الوصول إليه).
  1. Tafsir ditinjau dari sisi metode dalam menafsirkan Alquran.
( أساليبه).
  1. Tafsir ditinjau dari sisi aliran Ahli Tafsir dalam menafsirkan Alquran (اتجاهات المفسرين فيه).
Ini adalah sebagian saja dari sisi-sisi tinjauan dalam pembagian tafsir, dan masih terdapat lagi sisi tinjauan yang lainnya.

Berikut ini keterangan singkat tentang keempat tinjauan pembagian tafsir Alquran tersebut:
  1. Tafsir ditinjau dari sisi pengetahuan manusia tentang tafsir
( معرفة الناس له)
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, Sang Habrul Ummah, dan Pakar Tafsir di kalangan sahabat telah membagi tafsir Alquran menjadi empat, hal ini ditinjau dari sisi pengetahuan manusia tentang tafsir, yaitu:
  1. a) Tafsir yang dikenal maknanya secara bahasa Arab
(وجه تعرفه العرب من كلامها).
  1. b) Tafsir yang setiap mukallaf harus mengetahuinya
(تفسير لا يعذر أحد بجهله).
  1. c) Tafsir yang diketahui oleh ulama (تفسير يعلمه العلماء).
  2. d) Tafsir yang hanya diketahui oleh Allah. (تفسير لا يعلمه إلا الله).
  3. Tafsir ditinjau dari sisi cara untuk menghasilkan tafsir.
(طريق الوصول إليه)
Tafsir Alquran, apabila ditinjau dari sisi cara untuk menghasilkan tafsir, maka terbagi menjadi dua macam, yaitu :
  1. Jenis tafsir yang dihasilkan melalui riwayat/atsar, dan disebut Tafsir bil Ma`tsur.
  2.  Jenis tafsir yang dihasilkan melalui ijtihad ahli Tafsir, dan disebut dengan Tafsir bir ra`yi.
III. Tafsir ditinjau dari sisi metode dalam menafsirkan Alquran ( أساليبه)
Tinjauan pembagian tafsir dari sisi ini terbagi menjadi empat macam, yaitu:
  1. Tafsir Tahliili/Penjabaran (التفسير التحليلي)
  2. Tafsir Ijmali/Global ( التفسير الإجمالي)
  3. Tafsir Muqoron/Perbandingan ( التفسير المقارن)
  4. Tafsir Maudhu’i/Tematik (التفسير الموضوعي)
Penjelasan : 
  1. Tafsir Tahliili/Penjabaran (التفسير التحليلي)
Tafsir jenis ini adalah tafsir yang paling banyak didapatkan. Dengan metode tafsir Tahlili ini seorang mufassir (Ahli Tafsir) berpatokan pada tahliil ayat (penjelasan tentang seluk beluk ayat), seperti : penjelasan sebab diturunkannya sebuah ayat, penjelasan makna lafazh ayat yang jarang diketahui (ghariibul aayah), i’raab bagian ayat yang relatif sulit dipahami, penjelasan makna global ayat, dan selainnya.
Contoh kitab-kitab tafsir jenis ini adalah Tafsir Ibnu Athiyyah, Tafsir Al-Alusi, Tafsir Asy-Syaukani, dan selain mereka.
  1. Tafsir Ijmali/Global ( التفسير الإجمالي)
Tafsir Ijmali adalah jenis tafsir yang seorang mufassir fokus menjelaskan makna umum dari sebuah ayat, tanpa menjelaskan secara rinci, sehingga musfassir tidak menjelaskan sisi i’raabnya, etimologinya, kesusastraannya, faedahnya dan perincian selainnya.
Contoh kitab-kitab tafsir jenis ini adalah Tafsir Syaikh Abdur Rahman As-Sa’di, Tafsir Al-Makki An -Nashiri, Tafsir Al-Maraghi, Tafsir Abu Bakar Al-Jazairi (Al-Ma’na Al-Ijmali).
  1. Tafsir Muqoron/Perbandingan ( التفسير المقارن)
Dengan metode tafsir jenis ini, seorang mufassir fokus kepada penyebutan beberapa pendapat dari para ahli Tafsir, dan membandingkan antar pendapat-pendapat tersebut, lalu mentarjiih dengan memilih pendapat yang terkuat menurutnya.
Contoh kitab-kitab tafsir jenis ini adalah Tafsir Ibnu Jarir Ath-Thabari, dan selainnya.
  1. Tafsir Maudhu’i/Tematik (التفسير الموضوعي)
Dengan metode tafsir Maudhu’i/Tematik ini seorang mufassir berpatokan pada pembahasan tema tertentu, baik itu berupa pembahasan lafazh tertentu, kalimat tertentu, atau materi tertentu dalam Alquran, dan pembahasan itu dapat dibagi menjadi beberapa macam:
  1. Pembahasan tema tertentu dalam seluruh isi Alquran, seperti: pembahasan tentang sifat-sifat Allah dalam Alquran seluruhnya.
  2. Pembahasan tema tertentu dalam surat tertentu saja dalam Alquran, seperti: pembahasan tentang akhlak dalam bermasyarakat dalam surat Al-Hujuraat.
  3. Pembahasan lafazh atau kalimat tertentu dalam Alquran, seperti : penjelasan makna lafazh “Al-Ummah” dalam Alquran, dan penjelasan tafsir {الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ} dalam Alquran.
Perhatian: 

Pembagian tafsir jenis Tafsir Tahliili/Penjabaran, Tafsir Ijmali/Global, dan Tafsir Muqoron/Perbandingan tersebut merupakan klasifikasi teoritis atas tafsiran yang mendominasi, sehingga tidak berarti masing-masing jenis kitab tafsir pada salah satu dalam tiga klasifikasi tersebut hanyalah berisikan tentang jenis tafsiran yang menjadi ciri khasnya semata, karena terkadang sebuah kitab tafsir berisikan lebih dari satu jenis tafsiran, seperti: Tafsir Ibnu Jarir yang berisikan ketiga jenis tafsir sekaligus, yaitu: Tafsir Tahliili/Penjabaran, Tafsir Ijmali/Global, dan Tafsir Muqoron/Perbandingan.
Hanya saja pengklasifikasian menjadi tiga jenis tafsir tersebut berdasarkan jenis tafsir yang dominan didalamnya.
  1. Tafsir ditinjau dari sisi aliran Ahli Tafsir dalam menafsirkan Alquran (اتجاهات المفسرين فيه)
Yang dimaksud dengan “aliran Tafsir (الاتجاه)” adalah aliran seorang mufassir dalam menafsirkan Alquran yang mendominasi tafsirannya, atau yang menjadi ciri khas tafsirannya sehingga dengan kekhasannya tersebut, terbedakanlah tafsiran tersebut dengan tafsiran ahli Tafsir selainnya.
Sedangkan “aliran Tafsir” itu bermacam-macam sesuai dengan tinjauannya masing-masing, seperti :
  1. Aliran Tafsir, ditinjau dari sisi madzhab aqidah seorang mufassir, seperti:
  • Manhaj Salafi yang nampak dalam kitab-kitab Tafsir semisal: Tafsir Ibnu Jarir, Tafsir Ibnu Katsir, dan Tafsir Asy-Syinqithi.
  • Aliran Mu’tazilah, contohnya : Tafsir Zamakhsyari.
  • Aliran Asy’ariyyah, contohnya: Tafsir Ar-Rozzi.
  1. Aliran Tafsir, ditinjau dari sisi ilmu yang mendominasi tafsiran, seperti:
  • Kitab-kitab Tafsir yang didominasi ilmu Bahasa, contohnya kitab Ma’anil Qur`an oleh Al-Farra`, dan Majazul Qur`an oleh Abu Ubaidah.
  • Kitab-kitab Tafsir yang didominasi ilmu Nahwu, contohnya kitab I’raabul Qur`an oleh An-Nahhas, Al-Bahrul Muhiith oleh Ibnu Hayyan, dan Ad-Durrul Mashuun
    oleh As-Samiin Al-Halabi.
  • Kitab-kitab Tafsir yang didominasi ilmu Balaghoh, contohnya kitab Al-Kasysyaaf oleh Az-Zamakhsyari, dan At-Tahriir wat Tanwiir oleh Thahir Ibnu Asyur.
Referensi:
  1. Musa’id Sulaiman Ath-Thayyar dalam kitabnya Fushulun fi Ushulit Tafsir.
Wallahu a’lam bishawab, wash shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wal hamdulillahi Rabbil ‘alamin.
Penulis:
Artikel: Muslim.or.id
______
Share Ulang: