🔹 Hal ini dibahas dalam pelajaran TAUHID, bagaimana setan memiliki
trik yang “cukup pintar” agar manusia terjerumus dalam kesyirikan
🔹 Setan memanfaatkan sikap berlebihan ini, yaitu terlalu berlebihan mengkultuskan, memuji berlebihan sampai taraf hak-hak ketuhanan
🔹 Anda tahu siapakah sebenarnya berhala yang disembah Kafir Quraisy
dahulunya? Ternyata mereka adalah orang-orang shalih dahulunya, misalnya Latta yang disebut dalam Al-Quran, ia dahulunya adalah orang shalih yang sering membagikan roti bagi jamaah haji
🔹 Begitu juga berhala pertama di muka bumi yang disembah oleh kaum nabi Nuh, mereka adalah orang-orang yang shalih
Allah berfirman,
ﻭَﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻟَﺎ ﺗَﺬَﺭُﻥَّ ﺁﻟِﻬَﺘَﻜُﻢْ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺬَﺭُﻥَّ ﻭَﺩّﺍً ﻭَﻟَﺎ ﺳُﻮَﺍﻋﺎً ﻭَﻟَﺎ ﻳَﻐُﻮﺙَ ﻭَﻳَﻌُﻮﻕَ ﻭَﻧَﺴْﺮﺍً
” Dan mereka (kaum Nabi Nuh) berkata: “Janganlah sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu, dan janganlah sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan)
Wadd, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq maupun Nasr.” (QS Nuh:
23)
🔹 Iya benar, Wadd, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq maupun Nasr adalah orang shalih dahulunya yang kemudian disembah
🔹 Kok bisa disembah? Ibnu Abbas ahli tafsir menceritakan, bagaimana terjadinya kesyirikan PERTAMA KALI di muka bumi:
1. Ketika orang shalih ini meninggal, kaumnya merasa kehilangan sekali
2. Akhirnya datang bisikan setan agar membuat gambar dan patung orang
shalih tersebut, bukan untuk disembah tetapi untuk mengingatkan agar
kembali semangat beribadah
3. Lalu datanglah generasi mereka selanjutnya, maka setan membisikkan
bahwa patung ini memiliki keistimewaan semisal bisa memberikan berkah
dll
4. Lalu datang generasi selanjutnya yang makin jauh dengan ilmu
agama, akhirnya setan bisa mempengaruhi mereka dan patung-patung tadipun
disembah sebagai berhala
🔹 Ada contoh lain lagi, misalnya berlebihan terhadap Nabi, akhirnya ada juga nabi yang disembah, udah tahukan siapa
🔹 Karena sifat ghuluw/berlebihan ini sudah diperingatkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:
”Janganlah kalian berlebih-lebihan
dalam memujiku, sebagaimana orang-orang Nasrani berlebih-lebihan dalam
memuji Isa bin Maryam. Aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah:
Abdullah (hamba Allah) dan Rasulullah (Utusan Allah)” (HR Bukhari dan
Muslim)
🔹 Jadi sikap kita pertenghan saja, kita hormati dan muliakan orang shalih sesuai kedudukannya dan jangan berlebihan, misalnya:Ngalap berkah dengan baju ustadznya atau kiayinya
🔹 Yuk kita semangat belajar TAUHID, mendakwahkannya, semoga dengan TAUHID kita bisa masuk surga tanpa hisab dan adzab
______________________@RSUP DR Sardjito, Yogyakarta Tercinta
Penyusun: dr. Raehanul Bahraen
from= https://muslimafiyah.com/ghuluwberlebihan-terhadap-orang-shalih.html
Komentar Admin blog = Bagaimana dengan fenomena ustadz/kyai/syaikh yg justru ingin dipuji-puji setinggi langit oleh murid & jema'ahnya?