Tanya : Apa hukum menamakan bayi dengan salah satu di antara nama-nama Malaikat (misalnya Jibriil/Gabriel atau Miikaaiil/Michael) ?
Jawab : Sebagian ulama ada yang melarang menamakan bayi dengan nama malaikat. Al-Baghawiyrahimahullah berkata:
ويكره
التسمي بأسماء الملائكة مثل جبريل وميكائيل، لأن عُمَر بْن الْخَطَّابِ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قد كره ذَلِكَ، ولم يأتنا عَن أحد مِن الصحابة ولا
التابعين أَنَّهُ سمى ولدا لَهُ باسم أحد منهم، هذا قول حميد بْن زنجويه
“Dan
dibenci pemberian nama dengan nama-nama malaikat seperti misal Jibriil
dan Miikaaiil, karena ‘Umar bin Al-Khaththaab radliyallaahu ‘anhu membencinya. Tidak ada keterangan yang sampai pada kami bahwa salah satu shahaba dan taabii’in ada yang memberikan nama anak mereka dengan nama malaikat. Ini adalah pendapat Humaid bin Zanjuwaih” [Syarhus-Sunnah, 12/336].
Ibnul-Qayyim rahimahullah berkata:
ومنها
كأسماء الملائكة كجبرائيل وميكائيل وإسرافيل فإنه يكره تسمية الآدميين بها
قال أشهب سئل مالك عن التسمي بجبريل فكره ذلك ولم يعجبه
“Diantara
nama yang terlarang antara lain nama para malaikat seperti Jibriil,
Mikaaiil, dan Israafiil. Sesungguhnya dibenci memberikan nama anak-anak
Adak dengan nama malaikat. Asyhab berkata : Maalik pernah ditanya
tentang penamaan (seseorang) dengan Jibriil, lalu ia membencinya dan
tidak kagum terhadapnya” [Tuhfatul-Mauduud, hal. 83].
Ada sebuah hadits yang berisi larangan memakai nama malaikat:
إِنَّ
خَيْرَ أَسْمَائِكُمُ الْحَارِثُ، وَهَمَّامٌ، وَنِعْمَ الاسْمُ عَبْدُ
اللَّهِ، وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ، وَسَمُّوا بِأَسْمَاءِ الأَنْبِيَاءِ،
وَلا تُسَمُّوا بِأَسْمَاءِ الْمَلائِكَةِ....
“Sesungguhnya
sebaik-baik nama kalian adalah Al-Haarits dan Hammaam. Dan
sebagus-bagus nama adalah ‘Abdullah dan ‘Abdurrahmaan.
Namailah kalian dengan nama-nama Nabi, akan tetapi jangan kalian
menamai dengan nama-nama malaikat….”[Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy dalam Al-Kabiir 5/35, Syu’abul-Iimaan no. 8268, dan Ibnu ‘Asaakir dalam Taariikh Dimasyq 27/242; Al-Bukhaariy berkata : “Fii isnaadihi nadhar (dalam sanadnya perlu diteliti)”].
Sanadnya sangat lemah karena:
1. Mursal, karena ‘Abdullah bin Jarraad tidak pernah bertemu dengan Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
2. Abu
Qataadah Asy-Syaamiy; Ibnu Ma’iin berkata tentangnya :
“Tidak ada apa-apanya. Dulu aku menulis riwayat darinya, lalu aku
meninggalkannya” [Miizaanul-‘I’tidaal, 4/564 no. 10568].
عَنْ
خَالِد، سَمِعَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَجُلا يَقُولُ: يَا ذَا
الْقَرْنَيْنِ، فَقَالَ: " اللَّهُمَّ غُفْرًا، أَمَا رَضِيتُمْ أَنْ
تَسَمَّوْا بِأَسْمَاءِ الأَنْبِيَاءِ، حَتَّى تَسَمَّوْا بِأَسْمَاءِ
الْمَلائِكَةِ؟ فَإِنْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ ذَلِكَ، فَالْحَقُّ مَا قَالَ، وَالْبَاطِلُ مَا خَالَفَهُ
Dari
Khaalid : ‘Umar bin Al-Khaththaab pernah mendengar seorang
laki-laki berkata : “Wahai Dzulqarnain!”. ‘Umar
berkata : “Ya Allah, ampunilah kami. Tidakkah kalian ridla
memakai nama para nabi hingga kalian memakai nama para malaikat ?.
Seandainya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda
demikian, maka kebenaran adalah apa yang beliau katakan dan kebathilan
adalah apa yang menyelisihinya” [Diriwayatkan oleh Ath-Thabariy
dalam Jaami’ul-Bayaan, 18/104-105].
Sanadnya sangat lemah karena:
1. Ibnu Humaid (guru Ath-Thabariy), seorang yang matruuk [lihat selengkapnya :Tahdziibul-Kamaal 25/97-108 no. 5167 dan Tahdziibut-Tahdziib 9/127-131 no. 181].
2. Terdapat keterputusan (inqithaa’) antara Khaalid bin Ma’daan dengan ‘Umar bin Al-Khaththaab radliyallaahu ‘anhu.
Ulama lain membolehkannya.
عَنْ
مَعْمَر قَالَ: قُلْتُ لِحَمَّادِ بْنِ أَبِي سُلَيْمَانَ: كَيْفَ تَقُولُ
فِي رَجُلٍ يُسَمَّى بِجِبْرِيلَ، وَمِيكَائِيلَ ؟ فَقَالَ: لا بَأْسَ بِهِ
Dari
Ma’mar, ia berkata : Aku bertanya kepada Hammaad bin Abi
Sulaimaan : “Bagaimana pendapatmu tentang laki-laki yang bernama Jibriil
dan Miikaaiil ?”. Ia menjawab : “Tidak mengapa”
[Diriwayatkan oleh ‘Abdurrazzaaq 11/40-41 no. 19850; sanadnya
shahih].
An-Nawawiy rahimahullah berkata:
مذهبنا
ومذهب الجمهور جواز التسمية باسماء الانبياء والملائكة صلوات الله وسلامه
عليهم أجمعين ولم ينقل فيه خلاف الا عن عمر بن الخطاب رضى الله عنه أنه
نهى عن التسمية بأسماء الانبياء وعن الحرد بن مسكن انه كره التسمية باسماء
الملائكة وعن مالك كراهة التسمية بجبريل وياسين
“Madzhab kami dan madzhab jumhur ulama membolehkan penamaan (seseorang) dengan nama-nama nabi dan malaikat shalawaatullaahi wa salaamuhu ‘alaihim ajma’iin. Tidak ternukil dalam permasalahan tersebut adanya perbedaan pendapat, kecuali dari (1) ‘Umar bin Al-Khaththaab radliyallaahu ‘anhu yang
melarang penamaan dengan nama-nama nabi; (2) dari Al-Hard bin Miskiin
yang melarang penamaan dengan nama-nama malaikat; dan (3) dari Maalik
yang memakruhkan penamaan Jibriil dan Yaasiin” [Al-Majmuu’, 8/436].
A-Bahuutiy rahimahullah berkata:
( وَلَا يُكْرَهُ ) أَنْ يُسَمَّى ( بِجِبْرِيلَ ) وَنَحْوِهِ مِنْ أَسْمَاءِ الْمَلَائِكَةِ
“Dan tidak dimakruhkan menamakan anak dengan Jibriil dan yang semisalnya dari nama-nama malaikat” [Kasysyaaful-Qinaa’, 7/462].
Yang raajih dalam
hal ini adalah madzhab jumhur ulama yang membolehkannya, karena tidak
ada dalil shahih yang melarangnya. Namun demikian, Asy-Syaikh Bakr Abu
Zaid rahimahullah tetap memberikan peringatan:
أما تسمية النساء بأسماء الملائكة ، فظاهر الحرمة ، لأن فيها مضاهاة للمشركين في جعلهم للملائكة بنات الله ، تعالى الله عن قولهم
“Adapun
penamaaan wanita dengan nama-nama malaikat, maka dhahirnya hukumnya
haram, karena padanya terdapat persamaan dengan (kelakuan) orang-orang
musyrik yang menjadikan para malaikat sebagai anak perempuan Allah. Maha Tinggi Allah dari perkataan (rendah) mereka” [Tasmiyyatul-Mauluud, hal. 37].
Allah ta’ala berfirman:
إِنَّ
الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ لَيُسَمُّونَ الْمَلائِكَةَ
تَسْمِيَةَ الأنْثَى * وَمَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِنْ يَتَّبِعُونَ
إِلا الظَّنَّ وَإِنَّ الظَّنَّ لا يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا
“Sesungguhnya
orang-orang yang tiada beriman kepada kehidupan akhirat, mereka
benar-benar menamakan malaikat itu dengan nama perempuan. Dan mereka
tidak mempunyai sesuatu pengetahuan pun tentang itu. Mereka tidak lain
hanyalah mengikuti persangkaan sedang sesungguhnya persangkaan itu
tiada berfaedah sedikit pun terhadap kebenaran” [QS. An-Najm : 27-28].
Wallaahu a’lam.
Semoga ada manfaatnya.
[abul-jauzaa’ – perumahan ciomas permai – 04122014 – 00:40].
from=http://abul-jauzaa.blogspot.fr/2014/12/memakai-nama-malaikat.html
from=http://abul-jauzaa.blogspot.fr/2014/12/memakai-nama-malaikat.html