Islam Pedoman Hidup: Zakat Fitrah untuk Ahli Maksiat

Rabu, 20 Januari 2016

Zakat Fitrah untuk Ahli Maksiat

zakat-fitrah-untuk-pelaku-maksiat

Jika zakat fitri diberikan untuk ahli maksiat

Bolehkah memberi zakat kepada orang yang enggan shalat, tidak pernah shalat, atau ahli maksiat?

Penjelasan masalah alokasi zakat untuk ahli maksiat:

Ada beberapa golongan orang yang menyandarkan diri pada Islam:
  1. Muslim yang taat dan menjalankan syariat Islam. Tidak diragukan lagi bahwa golongan ini yang pantas diberikan zakat. Jadi, seharusnya zakat diserahkan kepada orang yang benar-benar memerhatikan shalat dan ibadah wajib lainnya.
  2. Termasuk ahli bid’ah, dan bid’ahnya adalah bid’ah yang menyebabkan pelakunya menjadi kafir. Orang seperti ini tidak boleh diberi zakat. Misalnya, orang yang berbuat bid’ah dengan mengakui ada nabi ke-26 (nabi setelah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, ed.).
  3. Ahli bid’ah (yang bid’ahannya tidak menyebabkan pelakunya menjadi kafir) dan ahli maksiat. Jika diketahui dengan sangkaan kuat bahwa ia akan menggunakan zakat tersebut untuk bermaksiat maka kita tidak boleh memberikan zakat kepada orang semacam itu. (Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 2:76–77)
Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Sudah seharusnya setiap orang memerhatikan orang-orang yang berhak mendapakan zakat, (yaitu) dari kalangan fakir, miskin, orang yang terlilit utang, dan golongan lainnya. Seharusnya, yang dipilih untuk mendapatkan zakat adalah orang yang berpegang teguh dengan syariat. Jika tampak kebid’ahan atau kefasikan pada diri seseorang, ia pantas untuk diboikot dan mendapatkan hukuman lainnya. Ia sudah pantas diminta untuk bertobat. Bagaimana mungkin ia ditolong untuk berbuat maksiat?” (Majmu’ Al-Fatawa, 25:87)
Disusun oleh Ustadz Abduh Tuasikal
Sumber: www.rumaysho.com (disertai penyuntingan dari redaksi www.KonsultasiSyariah.com)
Artikel www.KonsultasiSyariah.com


Sumber: https://konsultasisyariah.com/7072-zakat-fitrah-untuk-pelaku-maksiat.html