Syaikh Muhammad al ‘Arifi berkata :
Seorang da’i pernah menceritakan kepadaku bahwa pintu rumahnya diketuk orang pada akhir malam. Berkata Syaikh itu : Aku pun keluar dan aku dikagetkan dengan seorang pemuda yang nampak padanya bekas-bekas maksiat… Aku bertanya padanya : “Apa yang engkau inginkan?”
Ia berkata : “Bersamaku di mobil ada dua orang pekerja India yang ber-Islam melalui tanganku. Aku datangkan mereka kepadamu agar engkau ajarkan kepada mereka syahadat dan berkenan menjawab pertanyaan mereka berdua…”
Berkata Syaikh : Aku pun heran dan bertanya : “Bagaimana engkau bisa mendakwahi keduanya?”
Ia berkata : “Aku selalu mengikuti mereka dengan memberikan buku-buku dan kaset hingga akhirnya mereka ber-Islam…”
Sahabat,
Berapa banyak orang yang melihat kawan-kawannya melakukan perbuatan haram, bertukar gambar-gambar yang diharamkan, berpacaran, dan sebagainya, namun, walaupun demikian, jika kita minta dia untuk bernasehat, ia akan mengatakan : “Saya pribadi masih butuh kepada nasehat,, saya masih melakukan perbuatan dosa,, jika saya sudah komitmen dengan agama ini, saya akan bernasehat kepada orang lain”,,,,
Berapa banyak orang yang melihat kawan-kawannya melakukan perbuatan haram, bertukar gambar-gambar yang diharamkan, berpacaran, dan sebagainya, namun, walaupun demikian, jika kita minta dia untuk bernasehat, ia akan mengatakan : “Saya pribadi masih butuh kepada nasehat,, saya masih melakukan perbuatan dosa,, jika saya sudah komitmen dengan agama ini, saya akan bernasehat kepada orang lain”,,,,
Aneh… Alangkah bahagianya setan mendengarkan kata-kata ini…
Bagaimanakah Islam masuk ke India dan China?! Sampai-sampai di India saat ini terdapat 100 juta muslim,, dan di China juga dengan jumlah yang hampir sama,, siapa yang mendakwahi mereka?
Mereka hanyalah orang-orang biasa,, bukan penuntut ilmu,, bukan imam-imam masjid,, dan bukan juga alumni fakultas Syari’ah,,
Orang-orang yang datang untuk berdagang, yang kemudian -dengan sedikit bekal pemahaman agama-, mengajak manusia kepada agama Allah hingga manusia pun masuk ke dalam Islam,, Dari orang-orang yang masuk Islam itulah kemudian muncul ulama-ulama dan da’i-da’i,, dan pahala hidayah mereka itu akan dicatat dalam catatan kebaikan para pedagang tersebut…
Sahabat,
Jangan pernah menyerah dengan dosa dan maksiat yang telah dan sedang Anda lakukan… Berusahalah untuk meninggalkan dosa dan maksiat tersebut, dan teruslah berdakwah dan berbuat kebaikan… Semoga Allah mengampuni kita semua… Amin.
Jangan pernah menyerah dengan dosa dan maksiat yang telah dan sedang Anda lakukan… Berusahalah untuk meninggalkan dosa dan maksiat tersebut, dan teruslah berdakwah dan berbuat kebaikan… Semoga Allah mengampuni kita semua… Amin.
Kalau bukan yang menasehati manusia adalah orang yang berbuat dosa
Maka siapakah yang akan menasehati para pelaku maksiat setelah Muhammad?! (shallallahu ‘alaihi wasalam)
Maka siapakah yang akan menasehati para pelaku maksiat setelah Muhammad?! (shallallahu ‘alaihi wasalam)
@ Kisah dikutip dari Syaikh Muhammad bin Abdurrahman al ‘Arifi dalam “Hal Tabhats ‘an al-Wadzhifah?”
Artikel: www.kisahislam.net