Assalamu’alaikum…
Ustadz.
saya mau tanya apakah hukum membuat acara2 tertentu ketika acara KHITAN
anak, seperti mengundang kerabat atau warga untuk makan2 dan Do’a
bersama? dan apa hukum mendatangi undangan tersebut?
Syukron, Barokallohu Fyk,.
Syukron, Barokallohu Fyk,.
Dari: Syofrion Hendri
Jawaban:
Wa alaikumus salam
Khitan termasuk salah satu fitrah, yang menjadi ajaran para nabi. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَمْسٌ مِنَ الْفِطْرَةِ : الْخِتَانُ، وَالِاسْتِحْدَادُ، وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ، وَنَتْفُ الْإِبِطِ، وَقَصُّ الشَّارِبِ
Lima hal termasuk fitrah: Khitan, mencukur bulu kemaluan, potong kuku, mencabut bulu ketiak, dan memangkas kumis. (HR. Bukhari 5889 & Muslim 257).
Apakah disyariatkan untuk mengadakan walimah khitan?
Ada khitan, ada walimah khitan. Dua hal yang perlu dibedakan. Khitan hukumnya wajib bagi laki-laki. Walimah khitan hukumnya diperselisihkan ulama. Sebagian membolehkan, sebagian menilainya makruh.
Al-Hathab dalam Mawahib Al-Jalil menjelaskan,
وقال
في جامع الذخيرة: مسألة فيما يؤتى من الولائم، ثم قال صاحب المقدمات: هي
خمسة أقسام: واجبة الإجابة إليها وهي وليمة النكاح، ومستحبة الإجابة وهي
المأدبة وهي الطعام يعمل للجيران للوداد، ومباحة الإجابة وهي التي تعمل من
غير قصد مذموم؛ كالعقيقة للمولود والنقيعة للقادم من السفر والوكيرة لبناء
الدار والخرس للنفاس والإعذار للختان ونحو ذلك،…
Dalam Jami’ Ad-Dzakhirah dinyatakan, hukum mendatangi walimah ada 5 macam. (1) wajib mendatanginya, itulah walimah nikah. (2) dianjurkan mendatanginya, itulah hidangan makanan dengan mengundang tetangga untuk jalinan persaudaraan. (3) mubah mendatanginya,
itulah walimah yang diadakan bukan untuk tujuan tercela, seperti
walimah aqiqah untuk anak, walimah naqiah untuk menyambut orang yang
datang dari safar, walimah wakirah untuk tasyakuran bangun rumah, atau
walimah i’dzar untuk syukuran khitan, atau semacamnya….
Kemudian Al-Hathab menyebutkan pendapat lainnya,
وقال
في الشامل: وأما طعام إعذار الختان ونقيعة القادم من سفر وخرس لنفاس
ومأدبة لدعوة وحذقة لقراءة صبي ووكيرة لبناء دار فيكره الإتيان له..
Dalam
kitab As-Syamil dinyatakan, Undangan walimah i’dzar untuk tasyakuran
khitanan atau walimah naqi’ah untuk tasyakuran menyambut orang yang
datang….., makruh untuk didatangi. (Mawahib Al-Jalil, 11/22)
Pendapat
yang lebih kuat dalam hal ini, walimah khitan hukumnya mubah, karena
murni terkait tradisi masyarakat dalam rangka menunjukkan kebahagiaan
dengan adanya khitan. Sementara kita punya kaidah,
الأصل في الأشياء الإباحة إلا إذا أتى ما يدل على تحريم ذلك الشيء
“Hukum asal dari segala sesuatu adalah mubah, kecuali jika ada dalil yang menunjukkan keharamannya”
Pendapat
inilah yang dikuatkan oleh Syaikhul Islam. Dalam Majmu’ Fatawanya,
beliau pernah ditanya tentang hukum beberapa walimah, diantaranya
walimah khitan. Beliau mengatakan,
أما
وليمة العرس فهي سنة والإجابة إليها مأمور بها وأما وليمة الموت فبدعة
مكروه فعلها والإجابة إليها. وأما وليمة الختان فهي جائزة؛ من شاء فعلها
ومن شاء تركها
Untuk
walimah nikah, hukumnya sunah, dan menghadirinya diperint.ahkan. Adapun
perayaan kematian, statusnya bid’ah, dibenci untuk dilakukan dan juga
menghadirinya. Adapun walimah khitan, hukumnya boleh. Siapa yang ingin
melakukannya boleh dia lakukan, siapa yang tidak ingin melakukannya,
bisa dia tinggalkan. (Majmu’ Fatawa, 32/206).
Allahu a’lam
Dijawab oleh ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina www.KonsultasiSyariah.com)
Sumber: https://konsultasisyariah.com/18892-hukum-mengadakan-undangan-khitanan.html
Lihat Juga = Macam-Macam Walimah,Apakah Makanan Acara Bid’ah Haram?