Ikutilah kebenaran, bukan mengikuti orang.
Guru kami, Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizahullah (ulama
senior di Kerajaan Saudi Arabia saat ini) berkata:
Jika mereka tidak berada di atas kebenaran, maka kami tidak
mengikuti mereka, walau mereka itu manusia yang terbaik (Syarh Al-Manzhumah
Al-Haiah, hlm. 54)
الشيخ العلامة
صالح الفوزان حفظه الله:
«إذا كانوا على غير حق فإننا لا نتبعهم ولو كانوا من أفضل الناس»
[شرح المنظومة الحائية ص54]
«إذا كانوا على غير حق فإننا لا نتبعهم ولو كانوا من أفضل الناس»
[شرح المنظومة الحائية ص54]
Ibnu Mas’ud berkata,
الجماعة ما وافق الحق وإن كنت وحدك
“Yang disebut jama’ah adalah jika mengikuti kebenaran,
walau ia seorang diri.” (Dikeluarkan oleh Al Lalikai dalam Syarh I’tiqod
Ahlis Sunnah wal Jama’ah 160 dan Ibnu ‘Asakir dalam Tarikh Dimasyq 2/ 322/ 13).
Sebagian salaf mengatakan,
عليك بطريق الحق ولا تستوحش لقلة
السالكين وإياك وطريق الباطل ولا تغتر بكثرة الهالكين
“Hendaklah engkau menempuh jalan kebenaran. Jangan engkau
berkecil hati dengan sedikitnya orang yang mengikuti jalan kebenaran tersebut.
Hati-hatilah dengan jalan kebatilan. Jangan engkau tertipu dengan banyaknya
orang yang mengikuti yang kan binasa” (Madarijus Salikin, 1: 22).
Orang yang berpegang teguh pada ajaran Islam yang murni,
itulah yang selalu teranggap asing. Sebagaimana disebutkan dalam hadits,
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنَ
سَنَّةَ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « بَدَأَ
الإِسْلاَمُ غَرِيباً ثُمَّ يَعُودُ غَرِيباً كَمَا بَدَأَ فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
». قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنِ الْغُرَبَاءُ قَالَ « الَّذِينَ يُصْلِحُونَ
إِذَا فَسَدَ النَّاسُ
Dari ‘Abdurrahman bin Sannah. Ia berkata bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Islam itu akan datang dalam keadaan asing dan
kembali dalam keadaan asing seperti awalnya. Beruntunglah orang-orang yang
asing.” Lalu ada yang bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengenai ghuroba’, “Mereka memperbaiki manusia ketika rusak.” (HR. Ahmad 4: 74.
Berdasarkan jalur ini, hadits ini dho’if. Namun ada hadits semisal itu riwayat
Ahmad 1: 184 dari Sa’ad bin Abi Waqqosh dengan sanad jayyid)
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« طُوبَى
لِلْغُرَبَاءِ ». فَقِيلَ مَنِ الْغُرَبَاءُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « أُنَاسٌ
صَالِحُونَ فِى أُنَاسِ سَوْءٍ كَثِيرٍ مَنْ يَعْصِيهِمْ أَكْثَرُ مِمَّنْ
يُطِيعُهُمْ »
“Beruntunglah orang-orang yang asing.” “Lalu siapa orang
yang asing wahai Rasulullah”, tanya sahabat. Jawab beliau, “Orang-orang yang
sholih yang berada di tengah banyaknya orang-orang yang jelek, lalu orang yang
mendurhakainya lebih banyak daripada yang mentaatinya” (HR. Ahmad 2: 177.
Hadits ini hasan lighoirihi, kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth)
Walau terasa asing, namun begitu indahnya bisa berada di
atas kebenaran yang dianut sebelumnya oleh Rasul dan para sahabat, yang jauh
dari syirik dan bid’ah.
Moga hari ini penuh berkah bagi kita semua, terus mengikuti
kebenaran walau sendirian.
___________
Referensi:
Al Bid’ah wa Atsaruha As Syai’ fil Ummah, Salim bin ‘Ied Al
Hilali, terbitan Darul Hijrah, cetakan ketiga, tahun 1409 H, hal. 50-52.
Channel Telegram Syaikh Shalih Al-Fauzan: https://goo.gl/C3lppT
—
Shubuh 22 Safar 1438 H @ Darush Sholihin, Panggang, Gunungkidul
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
from=https://rumaysho.com/14862-ikutilah-kebenaran.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+rumaysho%2FrFAC+%28Feed+Rumaysho.com%29