Khutbah Pertama:
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ،
وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا
اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ؛ إِلَهُ الأَوَّلِيْنَ وَالآخِرِيْنَ
وَقُيُوْمُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ وَأَمِيْنُهُ عَلَى
وَحْيِهِ؛ بَلَّغَ الرِسَالَةَ وَأَدَّى الأَمَانَةَ وَنَصَحَ الأُمَّةَ
وَجَاهَدَ فِي اللهِ حَقَّ جِهَادِهِ حَتَّى أَتَاهُ اليَقِيْنُ،
فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
أَجْمَعِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ:
اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى ؛ فَإِنَّ مَنِ اتَّقَى اللهَ وَقَاهُ وَأَرْشَدَهُ إِلَى خَيْرٍ أُمُوْرٍ دِيْنُهُ وَدُنْيَاهُ.
Ibadallah,
Ketahuilah, bahwa Allah telah memberi peringatan kepada kita, agar
kita tidak mempercayai kaum kafir dan merasa nyaman dengan mereka. Allah
Azza wa Jalla telah menerangkan bahwa kaum kafir itu, siapa pun mereka,
tidak menghendaki kebaikan bagi kita kaum Muslimin. Mereka sangat
menaruh benci dan dengki kepada kita. Tidak segan-segannya mereka terus
berusaha untuk menimpakan kesusahan kepada kita, untuk menghancurkan
agama kita dan menyurutkan kita menuju kekufuran. Wal `iyadzu billah.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
مَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَلَا الْمُشْرِكِينَ أَنْ يُنَزَّلَ عَلَيْكُمْ مِنْ خَيْرٍ مِنْ رَبِّكُمْ
Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada
menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Rabbmu.
[Al-Baqarah/2: 105]
Allah Azza wa Jalla juga berfirman:
وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ
إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا
تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ
Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat
mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki
yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka
kebenaran. [Al-Baqarah/ 2: 109]
Dalam ayat-ayat lain pun Allah Azza wa Jalla memperingatkan agar kita
tidak menaruh kepercayaan kepada kaum kafir sekaligus menjelaskan tipu
daya mereka. Semenjak diutusnya Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
tidak henti-hentinya kaum kafir merancang untuk membidik dan
menghancurkan Islam dan kaum Muslimin.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى
اللَّهُ إِلَّا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut
(ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain
menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak
menyukai. [At-Taubah/ 9: 32]
Berbagai cara mereka tempuh untuk melancarkan tujuan busuk mereka.
Terkadang dengan melakukan invasi senjata dengan memerangi kaum
Muslimin. Sesekali mereka tebarkan makar dan intrik busuk di tengah
barisan kaum Muslimin. Kali lain dengan menggunakan tipu daya, seolah
tampak sebagai sahabat yang memberi nasihat. Namun sejatinya mereka
tengah menanam racun.
Demikianlah tabiat mereka. Bila mereka menemui kebuntuan dari satu
pintu, mereka akan mencari pintu lain. Bila tidak mampu menghempaskan
dan mencelakakan jama’ah Muslimin, mereka akan menimpakannya pada orang
perorang dari kaum Muslimin. Dan agama kita sudah menjelaskan secara
gamblang dan membongkar segala makar dan intrik mereka. Akan tetapi
terkadang kaum Muslimin lalai, sehingga mereka pun memanfaatkan
kelengahan Muslimin. Mereka tanamkan racun berbisa dalam tubuh umat
Islam. Namun kala kaum Muslimin terbangun dan sadar akan jerat mereka,
ketika kaum Muslimin kembali ke pangkuan agama mereka, Allah Azza wa
Jalla akan membalikkan makar mereka sehingga menimpa diri mereka
sendiri. Allah Azza wa Jalla akan senantiasa menjaga para hamba-Nya dari
makar mereka.
Di era sekarang ini, makar dan tipu daya kaum kuffar terhadap kaum
Muslimin sudah semakin menjadi-jadi. Pengaruh mereka terhadap kaum
Muslimin sudah meningkat pesat, dikarenakan kelengahan kaum Muslimin
terhadap mereka, dan juga karena menaruh percaya kepada mereka. Memang
benar apa yang telah Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam sabdakan:
يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ
عَلَى قَصْعَتِهَا، فَقَالَ قَائِلٌ: أَمِنْ قِلَةٍّ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ؟
قَالَ: بَلْ أَنْتُمْ كَثِيرٌ، وَلَكِنْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ
Hampir saja umat-umat bersekongkol mengerumuni kalian seperti
berkerumunnya orang-orang yang makan menghadapi pinggan makannya.”
Seseorang bertanya, “Apakah karena jumlah kami sedikit pada saat itu?”
beliau menjawab, “Bahkan jumlah kalian pada hari itu banyak, akan tetapi
kalian adalah buih, layaknya buih air bah… [HR. Abu Daud]
Di antara cobaan berat terhadap umat ini adalah kaum kuffar diberikan
keahlian di bidang teknologi dan manajemen dalam urusan duniawi.
Sedangkan umat Islam tertinggal di belakang, dikarenakan ada faktor
kemalasan dan perpecahan. Padahal semestinya kaum Musliminlah yang
berada di garda terdepan dalam setiap lini kehidupan. Sebab Islam memang
memerintahkannya. Agama ini menginginkan agar mereka yang memegang tali
komando, sedangkan kaum kafir menjadi pengikut semata, sebagaimana para
pendahulu umat ini. Kita berdoa agar Allah menjadikan umat ini kembali
memegang kendali dunia, sehingga benar-benar kaum Muslimin memperoleh
kejayaannya.
Namun disayangkan sekali, tatkala kaum Muslimin tidak menjaga
kedudukan mereka sebagai pemegang komando di dunia, dan mereka
menyia-nyiakan agama ini, akhirnya mereka terbuang dan menjadi kaum yang
bergantung pada kaum kafir dalam segala hal. Kaum kafir memanfaatkan
kondisi ini, sehingga tidaklah kaum kafir memberikan sesuatupun kepada
umat ini, kecuali harus ditebus mahal yang mengorbankan sisi agama,
harta dan juga tanah air umat Islam. Putra-putra umat ini pun mulai
dikirim ke negeri kuffar untuk mempelajari pengetahuan dari mereka,
untuk memenuhi kebutuhan di negeri asal mereka. Ini adalah tujuan kaum
Muslimin yang utama terkait pengiriman tersebut. Namun kaum kuffar punya
maksud lain. Tujuan utama mereka adalah untuk merusak putra-putra umat
ini, mengikis agama mereka, serta mencekoki mereka dengan pemahaman
sesat, serta membenamkan mereka dalam kobangan hawa nafsu. Sehingga
banyak di antara putra-putra umat yang kembali ke negeri
mereka,sedangkan agama mereka telah tercukur habis! Wal `iyadzu billah.
Inilah yang diinginkan kaum kuffar terhadap kaum Muslimin. Mereka
ingin agar umat Islam tetap saja membutuhkan kaum kuffar. Mereka pun
hendak merusak anak-anak Islam, sehingga akan menjadi senjata makan
tuan, di mana putra umat sendiri lah yang merongrong Islam dan kaum
Muslimin dengan ulah dan pemahaman mereka. Maha benar Allah di mana
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ
لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ
الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ ۚ
قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman
kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (yaitu selain kaum
Muslimin); (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan)
kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah
nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati
mereka adalah lebih besar lagi. [Ali Imran/ 3: 118]
أَقُوْلُ مَا تَسْمَعُوْنَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ
المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْ لَكُمْ
إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَظِيْمِ الإِحْسَانِ، وَاسِعِ الفَضْلِ وَالجُوْدِ
وَالاِمْتِنَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا
شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ؛ صَلَّى
اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ
وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا .
أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ: اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى.
Ibadallah,
Termasuk hal yang harus kita waspadai juga, mempercayakan pendidikan
anak-anak kita kepada lembaga-lembaga yang justru mengaburkan identitas
keislaman anak-anak kita. Bisa saja berwujud lembaga pendidikan milik
non Muslim, maupun lembaga yang dikhawatirkan bisa merusak akidah dan
moral mereka.
Sungguh ironis, bila asset berharga umat ini harus dipercayakan
kepada pihak yang sama sekali tidak mengerti tentang pendidikan Islam.
Pertanyaannya, kemanakah hendak dibawa generasi muda kita, bila tak
dibina dengan nilai-nilai Islam yang mulia?! Apakah kita rela kalau
mereka tumbuh dengan jiwa hampa, tanpa bekal didikan Islami yang akan
menuntun mereka menuju kejayaan dan kebahagiaan sejati?!
Kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, agar Allah melindungi
umat ini, dan mengembalikan umat ini sebagai umat yang penuh izzah;
penuh kekuatan dan harga diri. Karena kekuatan dan kebesaran, hanyalah
milik Allah, Rasul dan kaum Mukminin.
وَاعْلَمُوْا – رَحِمَكُمُ اللهُ – أَنَّ أَصْدَقَ الحَدِيْثِ كَلَامُ
اللهِ وَخَيْرَ الهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،
وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ
بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ، وَعَلَيْكُمْ
بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّ يَدَ اللهِ عَلَى الجَمَاعَةِ.
وَصَلُّوْا وَسَلِّمُوْا – رَحِمَكُمُ اللهُ – عَلَى إِمَامِ الهُدَاةِ
وَسَيِّدِ الأَوَّلِيْنَ الآخِرِيْنَ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ كَمَا
أَمَرَكُمُ اللهُ بِذَلِكَ فِي كِتَابِهِ فَقَالَ: ﴿ إِنَّ اللَّهَ
وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً ﴾ [الأحزاب:٥٦]، وَقَالَ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (( مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاةً صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا)) .
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ،
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ،
وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الخُلَفَاءِ الرَاشِدِيْنَ اَلْأَئِمَّةِ
المَهْدِيِيْنَ أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَارْضَ
اللَّهُمَّ عَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ
تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ
بِمَنِّكَ وَكَرَمِكَ وَإِحْسَانِكَ يَا أَكْرَمَ الأَكْرَمِيْنَ .
اَللَّهُمَّ أَعِزَ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِرْكَ
وَالمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ، اَللَّهُمَّ انْصُرْ
مَنْ نَصَرَ دِيْنَكَ وَكِتَابِكَ وَسُنَّةَ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، اَللَّهُمَّ وَانْصُرْ عِبَادَكَ المُؤْمِنِيْنَ
يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ. اَللَّهُمَّ وَعَلَيْكَ بِأَعْدَاءِ
الدِّيْنَ فَإِنَّهُمْ لَا يُعْجِزُوْنَكَ، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَجْعَلُكَ
فِي نُحُوْرِهِمْ وَنَعُوْذُ بِكَ اللَّهُمَّ مِنْ شُرُوْرِهِمْ.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَاجْعَلْهُمْ هُدَاةً
مُهْتَدِيْنَ، اَللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا لِمَا تُحِبُّ
وَتَرْضَى وَأَعِنْهُ عَلَى البِرِّ وَالتَقْوَى وَسَدِّدْهُ فِي
أَقْوَالِهِ وَأَعْمَالِهِ وَارْزُقْهُ البِطَانَةَ الصَالِحَةَ
النَاصِحَةَ، اَللَّهُمَّ وَفِّقْ جَمِيْعَ وُلَاةَ أَمْرِ المُسْلِمِيْنَ
لِلْعَمَلِ بِكِتَابِكَ وَاتِّبَاعِ سُنَّةِ نَبِيِّكَ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا اَلَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا،
وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا اَلَّتِي فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ
لَنَا آخِرَتَنَا اَلَّتِي فِيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ
زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَالمَوْتَ رَاحَةً لَنَا فِي كُلِّ
شَرٍّ. اَللَّهُمَّ آتِ نُفُوْسَنَا تَقْوَاهَا، زَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ
مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا. اَللَّهُمَّ أّصْلِحْ
ذَاتَ بَيْنِنَا وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِنَا وَاهْدِنَا سُبُلَ
السَّلَامِ، وَأَخْرِجْنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ، وَباَرِكْ
لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّاتِنَا وَأَزْوَاجِنَا
وَذُرِّيَاتِنَا وَاجْعَلْنَا مُبَارَكِيْنَ أَيْنَمَا كُنَّا.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنَ الغَلَا وَمِنَ البَلاَ وَمِنَ
الفِتَنِ وَمِنَ المِحَنِ كُلَّهَا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ
بَلَدِناَ هَذَا خَاصَّةً وَسَائِرِ بِلَادِ المُسْلِمِيْنَ عَامَةً يَا
ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ
مُنْكَرَاتِ الأَخْلَاقِ وَالأَهْوَاءِ وَالأَدْوَاءِ، اَللَّهُمَّ
اهْدِنَا لِأَحْسَنِ الأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ،
وَاصْرِفْ عَنَّا سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنَّا سَيِّئَهَا إِلَّا
أَنْتَ. اَللَّهُمَّ اهْدِنَا وَسَدِدْنَا، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكُ
الهُدَى وَالتُّقَى وَالعِفَّةَ وَالغِنَى .
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَالْأَمْوَاتِ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا مَا قَدَّمْنَا وَمَا أَخّرْنَا
وَمَا أَسْرَرْنَا وَمَا أَعْلَنَّا وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنَّا
أَنْتَ المُقَدِّمُ وَأَنْتَ المُؤَخِّرُ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيٍءٍ
قَدِيْرٍ.
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، وَصَلَّى
اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارِكْ وَأَنْعِمْ عَلَى عَبْدِهِ وَرَسُوْلِهِ
نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ .
[Diadaptasi dari majalah As-Sunnah Edisi 08/Tahun XX/1438H/2016M].
____________________________Share Ulang
- Citramas, Cinunuk.
- from= https://khotbahjumat.com/4925-menaruh-kepercayaan-kepada-orang-orang-kafir.html