Islam Pedoman Hidup: Dimanakah Letak Tatswiib dalam Adzan Fajr ?

Senin, 21 September 2015

Dimanakah Letak Tatswiib dalam Adzan Fajr ?

Jawabnya terletak pada beberapa riwayat sebagai berikut :
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ، عَنْ أَبِي أُسَامَةَ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، وَالْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: " أَنَّ بِلَالًا كَانَ يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُؤَذِّنَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ، فَإِنَّهُ لَا يُؤَذِّنُ حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ "
Telah menceritakan kepada kami ‘Ubaid bin Ismaa’iil, dari Abu Usaamah, dari ‘Ubaidullah, dari Naafi’, dari Ibnu ‘Umar; dan dari Al-Qaasim bin Muhammad, dari ‘Aaisyah radliyallaahu ‘anhaa : Sesungguhnya Bilaal adzan pada waktu malam. Maka Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ‘Makan minumlah kalian sampai Ibnu Ummi Maktum adzan. Karena ia tidak akan adzan kecuali setelah terbitnya fajar shaadiq” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 1918, 1919].
حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ، حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ سُلَيْمَانَ التَّيْمِيِّ، عَنْ أَبِي عُثْمَانَ، عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " لَا يَمْنَعَنَّ أَحَدًا مِنْكُمْ أَذَانُ بِلَالٍ، أَوَ قَالَ: نِدَاءُ بِلَالٍ مِنْ سُحُورِهِ، فَإِنَّهُ يُؤَذِّنُ، أَوَ قَالَ: يُنَادِي بِلَيْلٍ لِيَرْجِعَ قَائِمَكُمْ وَيُوقِظَ نَائِمَكُمْ، وَقَالَ: لَيْسَ أَنْ يَقُولَ هَكَذَا وَهَكَذَا وَصَوَّبَ يَدَهُ وَرَفَعَهَا، حَتَّى يَقُولَ هَكَذَا وَفَرَّجَ بَيْنَ إِصْبَعَيْهِ "
Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb : Telah menceritakan kepada kami Ismaa’iil bin Ibraahiim, dari Sulaimaan At-Taimiy, dari Abu ‘Utsmaan, dari Ibnu Mas’uudradliyallaahu ‘anhu, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam“Janganlah adzannya Bilaal menghalangi salah seorang di antara kalian dari sahurnya, karena Bilaal menyerukan adzan di malam hari supaya orang-orang yang shalat malam kembali beristirahat sejenak dan orang yang masih tidur segera bangun” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 1093].
Dua hadits yang disebutkan di atas memberikan penjelasan kepada kita bahwa :
1.     Adzan fajr di jaman Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam ada dua, yaitu adzan sebelum masuk waktu Shubuh yang dikumandangkan Bilaal, dan adzan setelah masuk waktu Shubuh yang dikumandangkan oleh Ibnu Ummi Maktuum radliyallaahu ‘anhumaa.
2.     Adzan yang dikumandangkan Bilaal radliyallaahu ‘anhu berfungsi untuk membangunkan orang yang masih tidur dan mengingatkan orang yang shalattahajjud untuk beristirahat sejenak. Adapun adzan yang dikumandangkan Ibnu Ummi Maktuum radliyallaahu ‘anhu berfungsi untuk memberitahukan bahwa waktu Shubuh telah masuk.
Terkait dengan hal tersebut di atas, terdapat riwayat :
حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، عَنْ سُفْيَانَ، عَنْ عِمْرَانَ بْنِ مُسْلِمٍ، عَنْ سُوَيْدِ بْنِ غَفَلَةَ، أَنَّهُ أَرْسَلَ إِلَى مُؤَذِّنِهِ إِذَا بَلَغْتَ حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ فَقُلْ: الصَّلَاةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ، فَإِنَّهُ أَذَانُ بِلَالٍ "
Telah menceritakan kepada kami Wakii’, dari Sufyaan, dari ‘Imraan bin Muslim, dari Suwaid bin Ghafalah : Bahwasannya ia memerintahkan muadzdzin jika sampai pada bacaan hayya ‘alal-falaah, maka hendaklah ia mengucapkan : ash-shalaatu khairun minan-nauum. Karena ia adalah adzan Bilaal [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah no. 2168].
Sanadnya shahih, semua perawinya tsiqah.
Riwayat ini menunjukkan bahwa Bilaal radliyallaahu ‘anhu mengumandangkan tatswiibdalam adzannya, sedangkan dalam hadits sebelumnya telah dikatakan bahwa ia mengumandangkan adzan di waktu malam (sebelum waktu Shubuh tiba).
Walhasil, tatswiib disyari’atkan dikumandangkan pada adzan pertama di waktu malam sebelum waktu Shubuh tiba.
Wallaahu a’lam.
Semoga ada manfaatnya.
[abul-jauzaa’ – bogor – 11082012].

from=http://abul-jauzaa.blogspot.fr/2012/08/dimanakah-letak-tatswiib-dalam-adzan.html