Bismillah
was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, wa ba’du,
Pada
pembahasan sebelumnya, kita telah mengupas permasalahan niat dalam ibadah qurban. Di
kesempatan ini, akan kita bahas doa ketika berqurban.
Pertama, syarat halal sembelihan.
Pertama, syarat halal sembelihan.
Syarat
halalnya sembelihan yang terkait dengan ucapan adalah membaca basmalah.
Allah berfirman,
Allah berfirman,
وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ
عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ
“Janganlah
kalian makan hewan yang tidak disebutkan nama Allah ketika menyembelih.
Sesungguhnya itu hewan yang tidak halal.” (QS. Al-An’am: 121)
Di ayat
yang lain, Allah memerintahkan untuk makan hewan yang dibacakan basamalah
ketika menyembelih:
فَكُلُوا مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ إِنْ
كُنْتُمْ بِآيَاتِهِ مُؤْمِنِينَ
“Makanlah
binatang yang disebutkan nama Allah ketika menyembelihnya, jika kalian orang
yang beriman kepada ayat-ayat-Nya.” (QS. Al-An’am: 118).
Orang
yang menyembelih dengan membaca basmalah sebelum dia melukai leher hewan yang
hendak disembelih, maka hewannya halal dimakan. Dan jika diniatkan untuk
berqurban maka bernilai sebagai ibadah qurban yang sah.
Karena
itu, membaca basmalah merupakan ucapan yang paling penting ketika menyembelih.
Sehingga perlu diperhatikan oleh para jagal, agar jangan sampai lupa atau tidak
membaca apapun. Ingat, taruhannya, hewan yang disembelih bisa menjadi bangkai.
Kedua,
dianjurkan untuk mengikrarkan kepemilikan hewan qurban.
Hal ini
dicontoh oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana dikisahkan
oleh Abu Rafi’ radhiyallahu ‘anhu,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika hendak berqurban, beliau membeli dua kambing yang gemuk, putih belang hitam. Setelah selesai shalat, dan berkhutbah, beliau mendatangi salah satu kambingnya dan beliau sembelih sendiri dengan pisau, ketika menyembelih beliau mengucapkan:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika hendak berqurban, beliau membeli dua kambing yang gemuk, putih belang hitam. Setelah selesai shalat, dan berkhutbah, beliau mendatangi salah satu kambingnya dan beliau sembelih sendiri dengan pisau, ketika menyembelih beliau mengucapkan:
اللَّهُمَّ هَذَا عَنْ أُمَّتِي جَمِيعًا مِمَّنْ شَهِدَ
لَكَ بِالتَّوْحِيدِ وَشَهِدَ لِي بِالْبَلَاغِ
Ya Allah,
ini qurban dariku dan dari semua umatku yang bersaksi mentauhidkan-Mu, dan
bersaksi bahwa aku yang menyampaikan risalah.
Selanjutnya,
beliau mendatangi kambing kedua. Ketika menyembelih beliau mengucapkan:
هَذَا عَنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ
Ini
qurban dari Muhammad dan keluarga Muhammad.
Kemudian
beliau sedekah kedua hewan qurban itu kepada orang miskin, dan beliau juga
makan dan beliau berikan kepada keluarganya. (HR. Ahmad 27190).
Dalam
riwayat lain, dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, bahwa beliau
mengikuti shalat idul adha bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di
lapangan. Setelah selesai berkhutbah, beliau turun dari mimbar dan mendatangi
kambing qurban beliau. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembelihnya
dengan tangannya, sambil mengucapkan:
بِسْمِ اللَّهِ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، هَذَا عَنِّي،
وَعَمَّنْ لَمْ يُضَحِّ مِنْ أُمَّتِي
Bismillah,
wallahu akbar, ini qurban dariku dan dari umatku yang tidak berqurban. (HR. Ahmad 14837, Abu Daud 2810 dan
dishahihkan Al-Albani).
Berdasarkan
riwayat di atas, dianjurkan bagi orang yang hendak menyembelih qurban untuk
mengucapkan kalimat ikrar di atas. Jika pemilik hewan menyembelih sendiri, dia
bisa ucapkan :
– Bismillah,
Allahumma hadza minka wa laka ‘anni wa ahli baitii, atau
– Bismillah, Allahumma hadza ‘anni wa ahli baitii
– Bismillah, Allahumma hadza ‘anni wa ahli baitii
Tapi jika
mewakili qurban orang lain, si jagal mengucapkan:
– Bismillah,
Allahumma hadza minka wa laka ‘an fulan (nama orangnya) wa
ahli baitihi, atau
– Bismillah, Allahumma hadza ‘an fulan (nama orangnya) wa ahli baitihi
– Bismillah, Allahumma hadza ‘an fulan (nama orangnya) wa ahli baitihi
Ketiga,
ungkapan di atas statusnya adalah ikrar (menegaskan) apa yang ada dalam
hatinya, dan bukan termasuk bentuk melafalkan niat bukan pula doa ketika
berqurban.
Keterangan
ini sebagaimana yang disampaikan oleh Imam Ibnu Utsaimin,
“Ini bukan bentuk melafalkan niat. Karena perkataan orang yang menyembelih: ‘Ini qurban dariku dan keluargaku’ sifatnya sebatas memberitakan apa yang ada dalam hatinya. Karena dia sendiri tidak mengatakan: ‘Ya Allah, saya ingin berqurban.’ Sebagaimana yang dilakukan oleh orang yang melafalkan niat. Akan tetapi yang dilakukan orang ini hanya menampakkan apa yang ada di hatinya saja…” (Majmu’ Fatawa Ibnu Utsaimin, 22/20)
“Ini bukan bentuk melafalkan niat. Karena perkataan orang yang menyembelih: ‘Ini qurban dariku dan keluargaku’ sifatnya sebatas memberitakan apa yang ada dalam hatinya. Karena dia sendiri tidak mengatakan: ‘Ya Allah, saya ingin berqurban.’ Sebagaimana yang dilakukan oleh orang yang melafalkan niat. Akan tetapi yang dilakukan orang ini hanya menampakkan apa yang ada di hatinya saja…” (Majmu’ Fatawa Ibnu Utsaimin, 22/20)
Keempat,
tidak ada doa khusus ketika menyembelih qurban.
Hanya
saja, karena ibadah qurban termasuk amal soleh yang benar nilainya maka kita
harus berharap agar amal itu diterima Allah. Salah satu bentuk doa untuk
mengiringi harapan agar amal kita diterima Allah adalah doa yang dilantunkan
Nabi Ibrahim ‘alaihis salam setelah beliau membangun ka’bah:
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ
الْعَلِيمُ
“Ya
Allah, terimalah amal kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.” (QS.
Al-Baqarah: 127).
Doa
semacam ini pernah dipraktekkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sewaktu
beliau berqurban. Aisyah mengisahkan:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berqurban dengan kambing bertanduk, berdiri dengan kaki belang hitam, duduk di atas perut belang hitam, melihat dengan mata belang hitam. Kemudian beliau menyuruh Aisyah untuk mengambilkan pisau dan mengasahnya. Setelah kambingnya beliau baringkan, beliau membaca:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berqurban dengan kambing bertanduk, berdiri dengan kaki belang hitam, duduk di atas perut belang hitam, melihat dengan mata belang hitam. Kemudian beliau menyuruh Aisyah untuk mengambilkan pisau dan mengasahnya. Setelah kambingnya beliau baringkan, beliau membaca:
بِاسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ
وَآلِ مُحَمَّدٍ وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ
“Bismillah,
Ya Allah, terimalah qurban dari Muhammad dan keluarga Muhammad, serta dari umat
Muhammad – shallallahu ‘alaihi wa sallam – .” (HR. Muslim no. 1967)
Untuk
itu, doa permohonan agar amal anda dikabulkan seperti contoh di atas, bisa anda
baca ketika anda berqurban atau setelah anda berqurban.
Allahu
a’lam
Oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina
www.KonsultasiSyariah.com)