Seorang
Muslim yang baik, dituntut untuk bisa bergaul dengan apik di tengah masyarakat.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda: “Seorang mukmin yang berbaur dengan masyarakat dan
bersabar terhadap gangguan dari mereka, itu lebih besar pahalanya daripada
mukmin yang tidak berbaur dengan masyarakat dan tidak bersabar terhadap
gangguan mereka” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad 383, Ahmad 22497, dishahihkan Al Albani
dalamShahih Al Jami’ 6651)
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga
bersabda: “Orang
beriman yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaq-nya” (HR. Tirmidzi no.1162, ia berkata: “Hasan shahih”). Sehingga semakin
tinggi iman seseorang, semakin baik pula akhlaknya.
01 Memperbanyak senyum
-------------------------------
Senyum
kepada lawan bicara, atau orang yang ditemui, akan mencairkan hati dan
menimbulkan kebahagiaan. Tidak ada hati yang fitrah dan bersih
kecuali pasti akan memberikan respon positif terhadap senyuman. Wajah yang
penuh senyuman adalah akhlak Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam. Sebagaimana yang diceritakan oleh sahabat Jarir bin Abdillah Radhiallahu’anhu : “Sejak aku masuk Islam, Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam tidak pernah menghindari aku jika aku ingin bertemu dengannya, dan
tidak pernah aku melihat beliau kecuali beliau tersenyum padaku” (HR.
Bukhari, no.6089).
Selain
menjadi bagian dari praktek akhlak mulia Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, senyuman
juga hal yang diperintahkan oleh beliau kepada ummatnya dalam berinteraksi
sosial. Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda: “Senyummu terhadap wajah saudaramu adalah sedekah” (HR.
Tirmidzi 1956, ia berkata: “Hasan gharib”. Dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih At Targhib)
Andai
anda berat untuk tersenyum, setidaknya
janganlah bermuka masam, kecut, sinis kepada orang lain. Sekedar memasang
muka yang cerah, itu sudah dihitung kebaikan dalam Islam. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Janganlah engkau meremehkan kebaikan sekecil apapun,
walaupun itu berupa cerahnya wajahmu terhadap saudaramu” (HR.
Muslim, no. 2626)
02 Bersalaman Ketika Bertemu
-------------------------------------
Dalam
hadits lain, dikatakan bahwa dosa-dosa orang yang bersalaman itu berguguran
sebagaimana gugurnya daun. Rasulullah shallallahu‘alaihi
wasallam bersabda: “Jika seorang mukmin bertemu dengan mukmin yang lain,
ia memberi salam padanya, lalu meraih tangannya untuk bersalaman, maka berguguranlah
dosa-dosanya sebagaimana gugurnya daun dari pohon” (HR.
Ath Thabrani dalam Al Ausath,
dishahihkan Al Albani dalam Silsilah
Ash Shahihah 2/59)
03 Menebarkan Salam
------------------------
Salam
yang dimaksud adalah ucapkan ‘Assalamu’alaikum‘ atau
lebih baik lagi ‘Assalamu’alaikum
Warahmatullah Wabarakatuh‘. Ucapan ini juga disebut tahiyyatul Islam. Bagi
seorang Muslim, sungguh ucapan ini jauh lebih baik dari sapaan-sapaan gaul atau
pungreets ala barat. Karena saling mengucapkan salam
akan menumbuhkan kecintaan terhadap hati sesama muslim serta dengan sendirinya
membuat suasana Islami di tengah kerabat dan keluarga anda. Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam bersabda:
“Tidak
akan masuk surga hingga kalian beriman. Dan kalian tidak dikatakan beriman hingga
kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan sesuatu yang jika dilakukan akan
membuat kalian saling mencintai? Sebarkan salam diantara kalian” (HR.
Muslim, no.54)
—
Penulis:
Yulian Purnama