Islam Pedoman Hidup: Renungan : Inilah Bedanya “Tweet” Para Salaf Dengan Kholaf

Kamis, 25 Februari 2016

Renungan : Inilah Bedanya “Tweet” Para Salaf Dengan Kholaf

image
Perhatikanlah ucapan para salaf yang di-“tweet” dengan tweetnya pada kholaf  di zaman ini… (termasuk pula status di FB dan media sosial lainnya, pent.)
Diantara perkataan para salaf :
➡ Al-Fudhail bin Iyâdh berkata :
أدركْنَا أُناساً يُراءُونَ بما يعملونَ، فصَاروا الآنَ يُراءون بما لا يعملون
“Saya bertemu dengan orang² yang gemar memamerkan (riya’) perbuatan mereka, namun sekarang ini mereka gemar memamerkan sesuatu yang tidak mereka lakukan.”
➡ Abû Utsmân al-Maghribî berkata :
الإخلاصُ.. نسيانُ رؤيةِ الخلقِ بدوامِ النظرِ إلى الخالقِ
“Ikhlas itu adalah melupakan pandangan makhluk sembari senantiasa memandang kepada sang khaliq.”
➡ Sufyân ats-Tsaurî berkata :
البكاءُ عشرةُ أجزاءٍ، تسعة لغيرِ اللهِ وواحدٌ للهِ، فإذا جاءَ الذي للهِ في السنةِ مرةً فهو كثير
“Tangisan itu ada sepuluh bagian. Yang sembilan bagian adalah tangisan karena selain Allah, dan yang satu adalah karena Allah. Apabila tangisan karena Allah itu terjadi hanya sekali dalam setahun, maka ini tangisan yang banyak.”
➡ Muhammad bin Wâsi’ berkata :
إن كانَ الرجلُ ليبكي عشرينَ سنةً وامرأتُهُ لا تَعلم
“Ada seorang pria yang dirinya menangis selama 20 tahun sedangkan isterinya tidak mengetahuinya.”  
➡ Ibrâhîm bin Adham berkata :
ما صَدَقَ اللهَ أحدٌ أحبَّ الشهرةَ
“Seorang yang lebih mencintai popularitas tidak akan berlaku jujur kepada Allah.” 
➡ Ibnu Muhairiz berkata :
اللهم إنِّي أسألكَ ذكراً خَاملاً
“Ya Allâh, saya meminta kepada-Mu reputasi yang tak bernilai.”
Ibnu Muhairiz ini memiliki kisah yang layak utk diceritakan di sini, karena sangat berkorelasi dengan apa yang dituliskan di atas. Suatu ketika Ibnu Muhairiz masuk ke sebuah toko garmen untuk membeli pakaian.
Penjualnya menaikkan harga baju tersebut, lalu tetangga toko tersebut berkata :
ويحكَ هذا ابنُ محيريزٍ.. ضَع له..
“Celaka kamu, beliau ini adalah Ibnu Muhairiz… Berikan padanya…”
Ibnu Muhairiz pun segera menarik tangan anaknya, lalu berkata :
اذهبْ بِنا، إنما جئتُ لأشتَريَ بمالِي لا بديِني
“Mari kita pergi. Sesungguhnya saya ke sini hanya untuk belanja dengan hartaku, bukan dengan agamaku.”
Lalu beliaupun pergi dan meninggalkannya.
➡ Bisyr bin al-Hârits berkata :
ما أعرفُ رجلاً أحبَّ أن يُعرَفَ إلا ذهبَ دينُه وافتُضَحَ أمرُه
“Tidaklah kuketahui seseorang yang lebih senang agar dirinya dikenal, melainkan akan sirna agamanya dan terkuak keadaannya.”
Beliau juga berkata :
لا يجدُ حلاوةَ الآخرةِ رجلٌ يحبُّ أن يعرفَه الناسُ
“Seorang yang senang agar dirinya dikenal manusia tidak akan mendapati manisnya akhirat.”
➡ Ayyûb as-Sikhtiyânî berkata :
ما صدَقَ اللهَ عبدٌ، إلا سرَّهُ ألاّ يَشْعُرَ أحدٌ بمكانِه
“Tidaklah seorang hamba dikatakan berbuat jujur kepada Allah, sampai kebahagiannya adalah apabila tidak ada seorang pun yang dapat merasakan kedudukannya.”
!!!
Beginilah perkataan para salaf yang sering di”tweet”…
Adapun ”tweet” para kholaf di zaman kita ini, seperti ini :
🔻 Lima orang telah masuk Islam setelah ceramahku… sebarkan videonya agar pahala dan ganjaran semakin berlipat
🔻 Baru saja selesai ceramah saya di channel…. Dengan penerimaan yang luar biasa. Saya menerima lebih dari 200 ucapan terima kasih. Ini adalah fadhilah dari Allah!!!
🔻 Perjalanan haji kita tahun ini benar-benar sarat kebaikan, walillâhil hamd. Saya menghadiri lebih dari 60 pelajaran di sana…
🔻 Ini adalah foto salah seorang yang telah bertaubat setelah mendengarkan ceramah saya di kota…
🔻 Kami telah melaksanakan sholat Fajar, mengunjungi orang sakit dan menyertai jenazah. Kami memohon keikhlasan kepada Allah…
🔻 Saya sekarang sedang berada di Kota Madinah Munawwaroh. Bersama saya ada 6 orang yang telah mendapatkan hidayah melalui perantaraanku. Mohon doa Anda sekalian bagi mereka agar diistiqomahkan…
🔻 Saya telah mengkhatamkan al-Qur’an dalam waktu 14 jam. Hal ini saya sampaikan agar Anda semua dapat mengambil pelajaran bahwa siapa saja yang ingin membaca al-Qur’an niscaya akan Allah mudahkan…
🔻 Berita gembira… Allah telah memudahkan diri saya untuk bisa melaksanakan sholat malam selama 20 hari ini.
🔻 Pagi ini saya bangun dengan dada yang begitu lapang dan jiwa yang begitu tenang. Saya tidak tahu apa sebabnya… kemudian saya pun teringat, bahwa saya mencium kaki ibunda saya sebelum tidur…
🔻 Hari ini saya merasa begitu terhormat bisa mengunjungi Syaikh kami, dan pertemuan ini paling berkesan… Kemudian di saat perpisahan, Syaikh berbisik kepadaku : “kamu adalah anak murid kami yang terbaik”. Maka demi Allah, saya hanya bisa menjawab dengan isak tangis…
!!!
Tahukah Anda perbedaan dua hal di atas??
Selebihnya kami serahkan kepada Allah Azza wa Jalla…
📎Teks Arab dishare oleh Ustadz Abu Hamzah ‘Utsman ‘Abdul Mujid di Grup Multaqô ad-Du’ât ilallâh
✏Alih Bahasa : Abû Salmâ Muhammad
#⃣Channel al-Wasathiyyah wal I’tidâl
Posted from WordPress for Android
from=https://rachdie.wordpress.com/2015/12/30/renungan-inilah-bedanya-tweet-para-salaf-dengan-kholaf/