Semua kaum muslimin telah mengetahui keutamaan 10 malam terakhir Ramadhan
Dari A’isyahradhiallahu ‘anha berkata,
“Adalah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallamberi’tikaf disepuluh malam terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda,
تحروا (وفيروية: التمسوا) ليلةلقدرفي (الوترمن) العشرالأواخرمنرمضان
“Carilah malam lailatul qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari IV/220, Muslim no. 1169)
Mencari di 7 malam terakhir
mungkin beberapa instansi dan sekolah belum libur ketika awal-awal 10 hari terakhir Ramadhan. sehingga agak sulit fokus sekali beribadah, jika besoknya pagopagi harus masuk kantor atau masuk sekolah. sudah selayaknya seorang muslim bersungguh-sungguh ibadah di 10 malam terakhir agar bisa menggapai malam lailatul qadar.
Jika tidak tidak mampu dan memiliki kelemahan untuk mencarinya maka carilah tujuh hari tersisa, dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, Rasulullahshallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
التمسوها في العشر الأواخر فأن ضعف أحدكم فلا يغلبن على السبع البواقى
“Carilah di sepuluh malam terakhir, apabila tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh malam tersisa.”(HR. Bukhari IV/221, Muslim no. 1165)
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata kepada seorang sahabat yang bermimpi melihat malam lailatul qadar pada tujuh malam terakhir,
أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي السَّبْعِ الْأَوَاخِرِ
“Aku melihat mimpi kalian. Mimpi kalian tepat pada tujuh malam terakhir. Barang siapa yang ingin mencarinya, maka carilah pada tujuh malam terakhir bulan Ramadhan.” (H.R. Muslim)
Sahabat Ubay bin Ka’ab pernah berkata:
وَ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْلَمُ أَيُّ لَيْلَةٍ هِيَ هِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ ع بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ
“Demi Allah aku tahu kapan malam itu, yaitu malam yang kita diperintah Rasulullah untuk menghidupkannya, yaitu malam kedua puluh tujuh” (HR. Muslim)
Jika sangat super sibuk, bisa di 5 malam terakhir
Rasulullahshallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي تَاسِعَةٍ تَبْقَى فِي سَابِعَةٍ تَبْقَى فِي خَامِسَةٍ تَبْقَى
“Carilah malam lailatul qadar pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Pada malam kedua puluh Sembilan, keduapuluh tujuh, kedua puluh lima”. (HR. Bukhari)
@Pogung Dalangan, Yogyakarta Tercinta
Penyusun: dr. Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com