Guru (Baca= Ulama Suu) : Rid.. kamu jgn terlalu banyak baca buku agama hasil terjemah atau belajar dari internet.. Belajarlah dari kitab kuning melalui para guru … misalnya padaku! Terjemah guru pasti tidak akan keliru…
Murid : Pa guru, memang saya belum ngerti bahasa arab, sehingga saya belajar Islam dari buku hasil terjemah, internet, rekaman, dll. Serta ma'af… saya lebih percaya pada ilmu YG TERTULIS ketimbang UCAPAN LISAN tanpa direkam, gimana saya mau ngecek lagi kebenaran dan kesalahan pa guru kalo tidak tercatat detail dan tidak direkam, sementara saya ini khan tidak akan ingat setiap patah kata yang disampaikan pa guru.. Sekali lagi maaf, terjemah pa guru berupa lisan LEBIH MUNGKIN TERJADI KESALAHAN ketimbang terjemah tertulis.. Lagian kalo belajar melalui buku terjemah, saya khan bisa belajar dimana saja dan kapan saja.. Bayangkan kalo setiap kali belajar, pa guru harus selalu ada? Apa pa guru mau ikut saya kemana saja dan kapan saja ? Khan murid pa guru banyak bukan hanya saya …
Guru : Ente yang harus datang kepada saya, supaya barokah… Gimana kalo ente salah memahami buku/kitab yang dibaca?
Murid : Siapa yg menjamin belajar kepada guru langsung tidak akan salah tafsir? Saya juga sering bertanya ke orang (yg dianggap guru oleh orang lain), ternyata pemahaman guru tersebut juga keliru dan yang lebih fatal…. malah guru tersebut merekomendasikan saya supaya mengkaji buku yang jelas-jelas menyesatkan… Untuk alat ukur ngecek kebenaran, saya saat ini memeriksa apakah yg disampaikan oleh siapapun adakah telah mempunyai hujjah, bukti dan dalil-dalinya?! Adapun barokah, yg dimaksud pa guru barokah macam apa? Apakah disebut barokah bila saya telah menuntut ilmu dengan mengeluarkan biaya yg tidak sedikit, mengeluarkan sepenuh tenaga mendatangi guru, menyita waktu bertahun-tahun serta mencurahkan segenap fikiran, namun hasilnya saya tetap Bodoh dan Sesat? Khan terbukti ada dan banyak juga guru yang sesat dan menyesatkan padahal dia juga mempunyai banyak guru lagi di atasnya? Saya gak mau terus dibodohi guru-guru semacam itu..
Guru : Terus ente menganggap guru tidak perlu?!!!
Murid : Saya sangat perlu guru… Tapi susahnya minta ampun… Yaitu guru yang benar-benar mempercepat dan mempermudah proses belajar dan beramal.... Kalo sekedar transfer Ilmu, selama ada sumber lain, yang mudah, ya itu yg saya pakai..
Buku Agama : Ru, kalo merasa hanya ente saja yang paling benar menerjemahkan buku, ya coba buku-buku agama terjemahkan secara tertulis sama ente.. supaya orang-orang dapat mempelajari agama dari buku terjemah yang mu’tabar yaitu buatan ente (karena terjemah orang lain kemungkinan besar salah)… Dgn begitu, khan ente bisa menyebarkan agama tanpa dibatasi oleh tempat dan waktu, jangan mengandalkan secara lisan saja yg jelas terbatas (Dibatasi TEMPAT= sebatas yg mendengar terjemahan lisan saja dan Dibatasi WAKTU= sebatas waktu bicara dan sebatas waktu hidup saja). Yang Insya Alloh pahalanya lebih gede.
Internet : Hey Guru, juga ente Buku ! Orang lain sekarang menyebarkan para guru, buku dan media sosial (semacam Web/Blog, Facebook, Twiter, Whats'App, dll) untuk menyesatkan umat Islam, dengan cara canggih supaya lebih Cepat prosesnya dan dengan biaya yang murah… Eh ente malah berantem dan masih punya prinsip gimana caranya supaya Ilmu ente mahal dan gimana supaya ilmu lambat diserap. Kasihan deh kamu-kamu ini…
Murid: Sudahlaaahhh… ga perlu berantem.. Semuanya punya fungsi dan manfaat … mari kita bersama-sama belajar, menghimpun Ilmu yang benar dan terpercaya... Jangan sibuk saling mencela dan saling melemahkan.
Hamba Yang Hina Dina
Yg Mengharapkan Petunjuk dan Rahmat Allah