Beberapa
hari yang lalu tepatnya pada hari sabtu tanggal 29 Oktober 2016
sebenarnya saya sudah bertanya kepada syaikh kami syaikh Ali Hasan
Al-Halabi hafidzahullah melalui whatsapp tentang masalah demo 4
november. Namun fatwa ini saya simpan dan tidak saya publikasikan
kecuali kepada teman-teman mahasiswa satu angkatan di kampus melalui
grup whatsapp, menimbang ditakutkan ada celaan dan hinaan yang tertuju
kepada beliau hafidzahullah dari orang-orang yang tidak bertanggung
jawab.
Namun
alhamdulillah, dengan teks yang sama seperti yang ana tanyakan kepada
syaikh Ali Hasan, maka pertanyaan tersebut juga disampaikan kepada
syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad hafidzahullah di Madinah dan
dipublikasikan pada hari ini 1 November 2016.
Menimbang
pentingnya permasalahan ini dan bagaimana pendapat para ulama
tentangnya, maka saya berpikir ada baiknya untuk mempublikasikan juga
fatwa syaikh Ali Hasan secara umum.
Teks chat bersama beliau:

Pertanyaan saya:
السلام
عليكم يا فضيلة شيخنا أريد أن أسأل سماحتكم عن أمر يَهُمّ جميع المسلمين
الإندونسين وهو إن رئيس مدينة جاكرتا يستهزء بالقرآن وعلماء المسلمين وهو
كافر يدين النصرانية. وفي الرابع من نوفمبر سوف تقام المظاهرة لطلب
محاكمته. هل يجوز لنا الخروج عليه علما بأنه كافر لا طاعة له. والمظاهرة
يراعى فيها الأدب وعدم إفساد المرافقة العامة وغير ذالك. هل يجوز لنا
المشاركة في هذه المظاهرة؟ أفيدونا يافضيلة شيخنا أفادكم الله وجزاكم خيرا
“Assalamu
alaikum wahai syaikh kami. Saya ingin bertanya kepada yang mulia
tentang sebuah perkara yang sangat penting bagi seluruh kaum muslimin
Indonesia. Perkara tersebut adalah bahwasanya Gubernur Jakarta mencela
Al-Quran dan ulama islam sedangkan dia adalah kafir memeluk agama
nashrani. Dan pada tanggal 4 november akan diadakan demo untuk meminta
agar gubernur tersebut diadili. Apakah kita boleh ikut keluar berdomo
menimbang bahwasanya dia adalah kafir yang tak perlu ditaati. Dan di
dalam demo tersebut juga akan dijaga adab-adab dan tidak merusak
fasilitas umum, dsb. Apakah boleh bagi kami untuk mengikuti demo ini?
Berikan kepada kami faidah wahai syaikh kami yang mulia. Semoga Allah
memberikan faidah pula kepadamu dan membalasmu dengan kebaikan”.
Beliau hafidzahullah menjawab:
لا أنصح بالمظاهرات مطلقا وان ربك لبالمرصاد
“Aku tidak menasihati kamu untuk berdemo secara mutlak. Dan sesungguhnya RabbMu selalu mengawasi mereka”.
(Selesai)
Namun yang ingin saya tekankan di sini:
1-
Jangan gegabah untuk cepat memvonis orang yang tidak ikut berdemo
dengan menilai bahwa mereka tidak ingin membela Al-Quran dan tidak
cinta ulama. Bukan seperti itu. Tahan dulu lisan di zaman fitan. Mereka
yang tidak ikut berdemo, tentu ada cara lain untuk menurunkan Gubernur
sang pencela Al-Quran dan untuk mengadilinya dengan cara yang lain.
Yang mana cara tersebut tidak harus berdemo. Yang jelas mereka sangat
benci jika Al-Quran diinjak-injak kehormatannya, namun cara mereka
tidak dengan berdemo.
Begitu
pula untuk orang yang tidak ikut berdemo jangan gegabah untuk mencela
habis-habisan saudara-saudara kita yang ikut berdemo. Sekali lagi, jaga
lisan di zaman fitan. Cukup jelaskan pandangan kita, kalau dia tetap
enggan maka tak perlu kita mencelanya sehingga saling mencaci maki
sesama muslim. Cukup doakanlah saudara-saudara kita yang ikut berdemo
agar terhindar dari makar dan tipu daya kafir. Dan semoga Allah selalu
melindungi mereka dan agar sang pencela Al-Quran itu segera diadili.
2-
Di sosial media, saya lihat ada beberapa ikhwah yang saling cela
mencela antara yang ikut berdemo dan enggan berdemo. Dan bahkan
hewan-hewan yang ada di kebun binatang pun ikut keluar dari lisan
mereka. Akhi, akhlak macam apa ini yang engkau pupuk dalam jiwamu?
Bukankah muslim itu sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
لَمْ يَكُنْ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبَّابًا، وَلَا لَعَّانًا، وَلَا فَحَّاشًا
“Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam sama sekali bukanlah orang yang suka
mencela, bukanlah orang yang suka melaknat dan bukanlah orang yang
memiliki lisan yang keji” (HR. Bukhari)
Kita muslim? Maka contohlah bagaimana sikap Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
3-
Kita sepakat bahwa dia telah mencela Al-Quran dan para ulama. Dan kita
semua sepakat pula bahwa Gubernur ini harus segera diadili. Kita
sepakat akan hal itu, namun kita hanya berbeda pandangan bagaimana cara
menyikapinya. Apa hanya karena kita berbeda pandang cara, kemudian
kita saling cela dan menghina? Sehingga ukhuwwah islamiyyah itu
terlihat retak di antara kaum muslimin?
Semoga
di penghujung artikel ini, walau saya bersama pendapat para ulama dan
asatidzah yang melarang untuk berdemo, namun saya selalu mendoakan dan
berharap agar saudara-saudara saya di sana nanti agar selalu dilindungi
oleh Allah ta’ala dan terhindar dari makar dan tipu daya orang-orang
kuffar. Semoga pula mereka selalu menjaga adab-adab islam dan tidak
merusak fasilitas umum dan sebagainya.
Wa shallallahu alaa nabiyyinaa Muhammad.
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
from http://www.alamiry.net/2016/11/fatwa-syaikh-ali-hasan-al-halabi-tentang-demo-4-november.html