Islam Pedoman Hidup: Ekstra Hati-Hati Dalam Menjadikan Seseorang Sebagai Rujukan Beragama

Jumat, 10 Maret 2017

Ekstra Hati-Hati Dalam Menjadikan Seseorang Sebagai Rujukan Beragama


Dalam situasi seperti masa-masa sekarang ini, saatnya kita super hati-hati dalam menjadikan seseorang sebagai rujukan ilmu agama.
Imam Adz-Dzahabi –rohimahulloh– mengatakan: “Mayoritas para imam salaf.. mereka memandang bahwa hati itu lemah dan syubhat itu menyambar-nyambar” (Siyaru A’lamin Nubala‘ 7/261).
Ini di zaman mereka, apalagi di zaman kita sekarang ini.. Oleh karena itu, harusnya kita selalu waspada dan mengingat terus pesan-pesan para ulama Ahlussunnah dalam masalah ini:
Sahabat Ibnu Abbas –rodhiallohu anhuma-: “Dahulu, jika kami mendengar orang mengatakan ‘Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda’; mata-mata kami langsung tertuju kepadanya, dan telinga-telinga kami juga langsung mendengarkannya dengan seksama. Lalu ketika orang-orang menaiki tunggangan yang liar dan jinak (yakni: menceburkan diri dalam urusan yang  tidak mereka kuasai dengan baik); maka kami pun tidak mengambil dari orang-orang, kecuali ilmu yang  kami ketahui (sebelumnya)” (Muqoddimah Shahih Muslim 1/13).
Imam Ibnu Sirin –rohimahulloh-: “Dahulu para ulama salaf tidak menanyakan tentang sanad, lalu ketika terjadi fitnah, mereka pun mengatakan: ‘sebutkan kepada kami orang-orang (sumber ilmu) kalian!’, maka jika dilihat orang tersebut ahlussunnah; haditsnya diterima, dan jika dilihat orang tersebut ahli bid’ah; haditsnya tidak diterima”. (Muqoddimah Shahih Muslim 1/15).
Beliau juga mengatakan dalam pesannya yang masyhur:  “Sungguh ilmu ini adalah agama kalian, maka lihatlah darimana kalian mengambil agama kalian”. (Muqoddimah Shahih Muslim 1/14).
Imam Ibrohim An-Nakho’i –rohimahulloh-:  “Dahulu, jika mereka ingin mengambil (ilmu agama) dari seseorang; mereka (lebih dahulu) melihat kepada shalatnya, kepada penampilan lahirnya, dan kepada perhatiannya terhadap sunnah”. (Al-Jarhu Wat Ta’dil libni Abi Hatim 2/29).
Semoga Allah memberikan taufiq kepada kita semua dalam menimba ilmu agama, dan semoga Allah meneguhkan kita di atas sunnah Nabi shollallohu alaihi wasallam, amin.
***
Penulis: Ustadz Musyaffa’ Ad Dariny, Lc., MA
Artikel Muslim.or.id


Sumber: http://muslim.or.id/29536-ekstra-hati-hati-dalam-menjadikan-seseorang-sebagai-rujukan-beragama.html