Selfie Pamer
Bolehkah selfie dengan motor baru yang kita miliki? Llau dishare di facebook…
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Dalam al-Quran Allah menceritakan kondisi Qarun bersama
masyarakatnya. Qarun sangat bangga dengan harta yang dia miliki. Hingga
masyarakatnya yang taat menasehati Qarun,
إِنَّ قَارُونَ كَانَ مِنْ قَوْمِ مُوسَى فَبَغَى
عَلَيْهِمْ وَآَتَيْنَاهُ مِنَ الْكُنُوزِ مَا إِنَّ مَفَاتِحَهُ لَتَنُوءُ
بِالْعُصْبَةِ أُولِي الْقُوَّةِ إِذْ قَالَ لَهُ قَوْمُهُ لَا تَفْرَحْ
إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْفَرِحِينَ
“Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa[1138], maka ia
berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya
perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh
sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata
kepadanya: “Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri.” (QS. al-Qashas: 76)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah membenci orang yang bangga dengan kekayaan dunianya. Dalam tafsir as-Sa’di dinyatakan,
أي: لا تفرح بهذه الدنيا العظيمة، وتفتخر بها، وتلهيك عن الآخرة، فإن اللّه لا يحب الفرحين بها
Artinya, janganlah kamu merasa sombong dengan duniamu yang banyak,
bangga dengannya, sementara itu melalaikanmu dari akhirat. Karena Allah
tidak menyukai orang yang bangga dengan dunia. (Tafsir as-Sa’di, hlm.
623).
Dan kita memahami, diantara bentuk kebanggaan terhadap dunia adalah
berfoto atau selfie dengan kekayaan dunia, seperti orang yang berfoto
dengan mobil barunya. Atau menunnjukkan jabatannya, seperti mereka yang
berpose dengan semua atribut jabatan kebanggaannya. Bukan untuk data,
bukan untuk kebutuhan, tapi untuk ditunjukkan di lingkungannya untuk
menunjukkan status sosialnya. Bisa jadi termasuk pamer makanan istimewa
ke orang lain…
Kita hindari semacam ini. kita hindari setiap karakter yang dibenci Allah.
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)