Islam Pedoman Hidup: Kaidah Ushul Fiqih Ke-26 : Perintah Apabila Yang Dimaksud Darinya Pelakunya Atau Perbuatannya, Maka…

Sabtu, 02 September 2017

Kaidah Ushul Fiqih Ke-26 : Perintah Apabila Yang Dimaksud Darinya Pelakunya Atau Perbuatannya, Maka…


Kaidah ushul fiqih yang diambil dari kitab syarah Mandzumah ushul fiqih Syaikh Utsaimin, rohimahullah.

Kaidah ke-26 :
Perintah apabila yang dimaksud darinya pelakunya, maka perintah itu hukumnya fardlu ain.
Dan apabila yang dimaksud perbuatannya, maka perintah itu hukumnya fardlu kifayah.

Ini adalah kaidah untuk membedakan antara perintah yang bersifat fardlu ain dan perintah yang bersifat fardlu kifayah.

Bila yang dimaksud adalah pelakunya maka fardlu ain.
Contohnya perintah untuk sholat, zakat, puasa, haji, dan sebagainya.

Bila yang dimaksud perbuatannya maka fardlu kifayah.
Contohnya adalah adzan, bila ada satu orang adzan, maka itu sudah terhasilkan. Maka itu mencukupi.
Contohnya lagi menyelenggarakan pengurusan jenazah. tidak wajib setiap orang mengurus jenazah.
_____________
Badru Salam, حفظه الله تعالى

Share Ulang: