Islam Pedoman Hidup: Kaidah Ushul Fiqih Ke-28 : Pendapat Seorang Shahabat Apabila…

Sabtu, 02 September 2017

Kaidah Ushul Fiqih Ke-28 : Pendapat Seorang Shahabat Apabila…



Kaidah ushul fiqih yang diambil dari kitab syarah Mandzumah ushul fiqih Syaikh Utsaimin, rohimahullah.

Kaidah ke-28 : Pendapat seorang shahabat apabila tidak diselisihi oleh shahabat lainnya adalah hujjah atas pendapat yang kuat.

Shahabat yang dimaksud di sini adalah para shahabat ahli ijtihad seperti kholifafah yang empat, ibnu Mas’ud, ibnu Abbas, ibnu Umar dan lain lain.
Apabila pendapat mereka tidak diselisihi oleh shahabat lain terlebih bila pendapat tersebut masyhur di kalangan mereka, maka pendapat tersebuf adalah hujjah.
Karena mereka adalah generasi yang paling dalam ilmunya, paling bening hatinya dan paling jauh dari hawa nafsu.
Al Qur’an turun dengan bahasa mereka, dan mereka melihat langsung praktek dari Nabi shallallahu alaihi wasallam dan mendengar langsung penjelasan dari beliau.
Apabila pendapat shahabat itu diselisihi oleh shahabat lain yang juga ahli ijtihad, maka kita lihat mana yang paling dekat kepada Al Quran dan hadits.
Dan memberi udzur kepada yang salah.
_____________
Badru Salam, حفظه الله
Share Ulang: