Islam Pedoman Hidup: Malam Nisfu Syaban dan Amalan Nisfu Syaban

Jumat, 01 September 2017

Malam Nisfu Syaban dan Amalan Nisfu Syaban


Malam nisfu Sya'ban (malam 15 Sya'ban) adalah malam mulia menorut sebagian kalangan. Sehingga mereka pun melaksanakan amalan -amalan tertentu pada bulan tersebut . Benarkah pada malam nisfu Sya'ban punya keistimewaan dari bulan lainnya?

 

Bulan Sya'ban Secara Umum adalah Bulan Mulia

 

Bulan Sya'ban adalah bulan mulia yang terletak sebelum bulan suci Ramadhan. Di antara keistimewaannya, bulan tersebut adalah waktu amalan.

 

Mengenai bulan Sya'ban, ada hadits dari Usamah bin Zaid. Ia pernah bertanya pada Nabi  shallallahu 'alaihi wa sallam  bahwa ia tidak pernah melihat beliau melakukan yang lebih bersemangat daripada puasa Sya'ban. Kemudian Rasul  shallallahu 'alaihi wa sallam  bersabda,

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Bulan Sya'ban -bulan antara Rajab dan Ramadhan- adalah bulan di saat manusia lalai. Bulan tersebut adalah bulannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka ketika memutuskan amalanku . ( HR. An-Nasa'i no. 2359. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini  hasan ).

 

Setiap pekannya, amalan seseorang juga diangkat yaitu pada hari Senin dan Kamis. Sebagaimana disebutkan dalam hadits,

تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِى كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ مُؤْمِنٍ إِلاَّ عَبْدًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ اتْرُكُوا – أَوِ ارْكُوا – هَذَيْنِ حَتَّى يَفِيئَا


“ Amalan manusia disajikan pada setiap pekannya dua kali yaitu pada hari Senin dan hari Kamis. Setiap hamba yang percaya akan diampuni kecuali hamba yang permusuhan dengan sesama . Lalu dikatakan, 'Tinggalkan mereka sampai keduanya berdamai'. ( HR.Muslim no.2565)

 

Keistewaan Malam Nisfu Sya'ban

 

Ada hadits yang menyatakan keutamaan malam nisfu Sya'ban bahwa di malam tersebut akan ada banyak pengampunan terhadap dosa.

 

Diantaranya hadits dari Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda,

. يَطَّلِعُ اللَّهُ إِلَى جَمِيعِ خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

Allah mendatangi seluruh makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya'ban. Dia mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan .”

 

Al-Mundziri dalam  At-Targhib  setelah menyebutkan hadits ini, beliau mengatakan, “Dikeluarkan oleh At-Thobroni dalam  Al Awsath  dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya dan juga oleh Al-Baihaqi. Ibnu Majah pun mengeluarkan hadits dengan lafazh yang sama dari hadits Abu Musa Al-Asy'ari. Al-Bazzar dan Al-Baihaqi mengeluarkan yang semisal dari Abu Bakar Ash-Shiddiq  radhiyallahu 'anhu  dengan sanad yang tidak mengapa.”

 

Demikian kutipan Al Mundziri. Penulis  Tuhfatul Ahwadzi  lantas mengatakan, “Pada sanad hadits Abu Musa Al-Asy'ari yang dikeluarkan oleh Ibnu Majah terdapat Lahi'ah dan ia adalah perawi yang dikelai  dha'if ."

 

Hadits lainnya lagi adalah hadits 'Abdullah bin 'Amr  radhiyallahu 'anhuma , ia berkata, Rasulullah  shallallahu 'alaihi wa sallam  bersabda,

يَطَّلِعُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِعِبَادِهِ إِلَّا اِثْنَيْنِ مُشَاحِنٍ وَقَاتِلِ نَفْسٍ
.

Allah ' azza wa jalla mendatangi makhluk-Nya pada malam nisfu Sya'ban, Allah mengampuni hamba-hamba-Nya kecuali dua orang yaitu orang yang bermusuhan dan orang yang membunuh jiwa . 

 

Al Mundziri mengatakan, “Hadits yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dengan sanad yang  layyin  (ada perowi yang diberi penilaian negatif atau dijarh) , namun haditsnya masih dicatat).” Artinya hadits ini bermasalah.

 

Penulis  Tuhfatul Ahwadzi  setelah meninjau riwayat-riwayat di atas, beliau mengatakan, “ Hadits-hadits tersebut dilihat dari banyak foto sebagai hujjah bagi orang yang mengklaim bahwa sha tidak ada men satu lam puny bany kan. Wallahu Ta'ala a'lam .

 

Ibnu Rajab  rahimahullah  mengatakan, “ Hadits yang menjelaskan keutamaan malam nisfu Sya'ban ada beberapa. Para ulama berselisih pendapat mengenai statusnya. Kebanyakan ulama mendhaifkan hadits-hadits tersebut. Ibnu Hibban menshahihkan sebagian hadits tersebut dan masukkan dalam kitab shahihnya.” Lathaif Al-Ma'arif , hal. 245).

 

Intinya, penilaian kebanyakan ulama (baca: jumhur ulama), keutamaan malam nisfu Sya'ban dinilai  dha'if . Namun sebagian ulama menshahihkannya.

 

Amalan di Malam Nisfu Sya'ban

 

Taruhlah keutamaan malam nisfu Sya'ban itu  shahih , bukan berarti simpanan amal khusus pada malam tersebut seperti kumpul-kumpul di malam nisfu Sya'ban dengan shalat jama'ah membaca Yasin atamaau do'a ya beginus.

 

Karena memaksakan amalan seperti itu harus dengan dalil. Kalau tidak ada dalil, berarti amalan tersebut mengada-ada.

 

Walau sebagian ulama ada yang berdoa di malam nisfu Sya'ban. Namun shalat tersebut cukup dilakukan seorang diri.

 

Ibnu Rajab  rahimahullah  mengatakan, “ Mengenai shalat malam di malam Nisfu Sya'ban, maka tidak ada satu pun dalil dari Nabi  shallallahu 'alaihi wa sallam  dan juga para sahabatnya. Namun terdapat riwayat dari sekelompok tabi'in yang menghidupkan malam Nisfu Sya'ban dengan shalat .

 

Ibnu Taimiyah ketika ditanya mengenai shalat Nisfu Sya'ban, beliau  rahimahullah  menjawab, “ Jika seseorang shalat pada malam nisfu sya'ban sendiri atau di jama'ah yang khusus sebagaimana dilakukan oleh sekaikian salaf,. Adapun jika dilakukan dengan kumpul-kumpul di masjid untuk melakukan shalat dengan bilangan tertentu , seperti berkumpul dengan mengerjakan shalat 1000 raka'at, dengan membaca surat Al Ikhlas terus menerus sebanyiak 1000 jelas di jurkan kali akalis, oleh para ulama.” Majmu' Al-Fatawa , 23:131)

 

Ibnu Taimiyah juga mengatakan, “ Mengenai keutamaan malam nisfu Sya'ban terdapat beberapa hadits dan atsar, juga ada nukilan dari beberapa ulama salaf bahwa mereka melaksanakan shalat pada malam tersebut. Jika seseorang melakukan shalat seorang diri ketika itu, maka ini telah ada contohnya di masa lalu dari beberapa ulama salaf . Inilah yang dijadikan sebagai pendukung sehingga tidak perlu diingkari. Majmu' Al-Fatawa , 23:132)

 

Malam Nisfu Sya'ban sama dengan Malam Lainnya

 

Kalau kita biasa shalat tahajud di luar nisfu Sya'ban, nilainya tetap sama dengan shalat tahajud di malam nisfu Sya'ban.

 

'Abdullah bin Al Mubarak  rahimahullah  ditanya mengenai turunnya Allah pada malam Nisfu Sya'ban, lalu beliau pun memberi jawaban pada si penanya, “ Wahai orang yang lemah! Yang engkau maksudkan adalah malam nisfu Sya'ban?! Perlu engkau tahu bahwa Allah itu turun di setiap malam (bukan pada malam nisfu Sya'ban saja, -pen).” Dikeluarkan oleh Abu 'Utsman Ash Shobuni dalam  I'tiqod Ahlis Sunnah  (92).

 

Al 'Aqili  rahimahullah  mengatakan, “Mengenai turunnya Allah pada malam nisfu Sya'ban, maka hadits-haditsnya itu  layyin  (menuai kritikan). Sumber yang menjelaskan bahwa Allah akan turun setiap malam, itu terdapat dalam hadits yang shahih. bukalah bahwa malam nisfu Sya'ban itu sudah termasuk pada keumuman hadits semacam itu, insya Allah.” Disebutkan dalam  Adz Dhu'afa'  (29/3). (Lihat  Fatwa Al Islam Sual wa Jawab , no. 49678)

 

Cukup Perbanyak Amalan Puasa di Bulan Sya'ban

 

Kalau mau berprestasi, bisa diraih dengan memperbanyak sunnah di bulan Syaban. 'Aisyah  radhiyallahu' anha  berkata,

فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِى شَعْبَانَ

“ Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam secara sempurna sebulan penuh tidak ada bandingannya pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau di atas banyak daripada di luar diskusi di bulan Sya'ban .” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)

 

Yang Punya Utang Puasa Ramadhan Segera Lunasi

 

Bagi yang punya utang puasa Ramadhan, segeralah dilunasi karena bulan Sya'ban adalah bulan terakhir sebelum memasuki bulan Ramadhan.

 

Dari Abu Salamah, beliau mengatakan bahwa beliau mendengar 'Aisyah  radhiyallahu' anha  mengatakan,

كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِىَ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ

.

Aku masih memiliki utang puasa Ramadhan. Aku mampu mengqodho'nya kecuali di bulan Sya'ban.” Yahya (salah satu perowi hadits) mengatakan bahwa hal ini dilakukan 'Aisyah karena beliau sibuk mengurus Nabi shallallahu' alaihi wa sallam . (HR. Bukhari no. 1950 dan Muslim no. 1146)

 

Perbanyak Pula Amalan Bacaan Al-Qur'an di Bulan Sya'ban

 

Salamah bin Kahil berkata,

كَانَ يُقَالُ شَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ القُرَّاء

 

Dahulu bulan Sya'ban disebut pula dengan bulan membaca Al Qur'an ."

 

وَكَانَ عَمْرٌو بْنِ قَيْسٍ إِذَا دَخَلَ شَهْرُ شَعْبَانَ أَغْلَقَ حَانَوَتَهُ وَتَفْرُغُ لِقِرَاءَةِ القُرْآنِ


'Amr bin Qois ketika memasuki bulan Sya'ban, beliau menutup tokonya dan lebih menyibukkan diri dengan Al Qur'an.

 

Abu Bakar Al Balkhi berkata,

 

. شَهْرُ رَجَبٍ شَهْرُ الزَّرْعِ ، وَشَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ سَقْيِ الزَّرْعِ ، وَشَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرُ حِصَادِ الزَّرْعِ


"Bulan Rajab saat menanam. Bulan Sya'ban menyiram tanaman dan bulan Ramadhan dan menuai hasil.” (Lihat  Fatwa Al-Islam Sual wa Jawab no. 92748 )

 

Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.

__________

Naskah Khutbah Jumat di Masjid Adz Dzikro Ngampel, Warak, Girisekar, Panggang, Gunungkidul, 11 Sya'ban 1436 H

 

Penulis:  Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel  Rumaysho.Com

 

Share Ulang:

·         Sumber:  https://rumaysho.com/11158-malam-nisfu-syaban-dan-amalan-nisfu-syaban.html

·         Cisaat, Ciwidey-Bandung