Manusia sangat cerdas hingga mampu
memecahkan rahasia alam yang sangat rumit, tapi terkadang manusia teramat
bodoh, cobalah dipikirkan…
Semua orang yakin bahwa dirinya pasti mati…
Ia melihat saudaranya, juga teman-temannya yang mati, bahkan ia turut
mengantarkan ke kuburan…
Namun tetap saja ia lupa akan mati dan
tidak berusaha keras untuk mengumpulkan bekal akhirat. Bukankah manusia yang
sedang mengantarkan juga menunggu giliran untuk mati…?
Dan sapi pun demikian. Meskipun tempat
penjagalan hanya berjarak beberapa meter darinya, ia tetap saja makan rumputan
segar dengan lahapnya…
Kalau saja sapi itu mau berfikir, tentu ia
akan menyadari bahwa gilirannya dijagal mungkin tinggal beberapa menit lagi, ia
tentu akan berupaya melarikan diri, atau setidak-tidaknya nafsu makannya akan
hilang…
Lalu bagaimana dengan sikap manusia yang
berakal, apakah mereka mau dipersamakan dengan para sapi yang terus melahap
makanannya, padahal yang pasti akan mendatanginya yaitu KEMATIAN…!?
Qotadah rahimahullah berkata :
“Allah menciptakan Malaikat dengan akal
tanpa syahwat, dan menciptakan hewan dengan syahwat tanpa akal, serta
menciptakan manusia dan menjadikan baginya akal dan syahwat. Maka barangsiapa
akalnya mengalahkan syahwatnya, maka dia bersama Malaikat, dan barangsiapa
syahwatnya mengalahkan akalnya, maka dia seperti hewan” (‘Uddatush
Shabirin 1/15)
Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhu berkata :
لو يعلم أحدكم حقيقة جهنّم لصرخ منها حتى ينقطع
صوته ولصلّّى حتى ينكسر صلبه
“Seandainya salah seorang di antara kalian
mengetahui hakikat Neraka Jahanam, niscaya dia akan menjerit sekeras-kerasnya
(minta tolong kepada Allah) sampai suaranya terputus. Dan niscaya dia juga akan
melakukan shalat sampai tulang punggungnya patah” (Zawaid az-Zuhd oleh
Ibnul Mubarak no.1007)
_________________
Ustadz Najmi Umar Bakkar, حفظه الله تعالى
_________
Share Ulang:
- Gn. Manggala Wanabhakti, Lantai 11,
Jakarta
- from=http://bbg-alilmu.com/archives/31432