Riya’ adalah menampakkan ibadah dengan maksud agar
dilihat orang lain. Jadi riya’ berarti melakukan amalan tidak
ikhlas karena Allah karena yang dicari adalah pandangan,
sanjungan dan pujian manusia, bukan balasan murni di sisi Allah. Penyakit
inilah yang banyak menimpa kita ketika beribadah. Padahal riya’ ini benar-benar
Nabi khawatirkan.
Hadits yang bisa jadi
renungan kita,
عَنْ مَحْمُودِ بْنِ لَبِيدٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه
وسلم- قَالَ « إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ ».
قَالُوا وَمَا الشِّرْكُ الأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « الرِّيَاءُ
يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِذَا جُزِىَ النَّاسُ
بِأَعْمَالِهِمْ اذْهَبُوا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاءُونَ فِى الدُّنْيَا
فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً »
Dari Mahmud bin Labid,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya
yang paling kukhawatirkan akan menimpa kalian adalah syirik ashgor.” Para
sahabat bertanya, “Apa itu syirik ashgor, wahai Rasulullah?” Beliau
bersabda, “(Syirik ashgor adalah) riya’. Allah Ta’ala berkata pada mereka yang berbuat riya’ pada hari
kiamat ketika manusia mendapat balasan atas amalan mereka: ‘Pergilah kalian
pada orang yang kalian tujukan perbuatan riya’ di dunia. Lalu lihatlah apakah
kalian mendapatkan balasan dari mereka?’ (HR. Ahmad 5: 429.
Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Beberapa faedah dari hadits
di atas:
1- Begitu khawatirnya Rasul -shallallahu ‘alaihi wa sallam– akan
terjerumusnya umat ini pada syirik ashgor.
2- Begitu sayangnya Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam– pada
umatnya karena beliau begitu semangat untuk memberikan petunjuk dan nasehat.
Tidak ada suatu kebaikan kecuali beliau sampaikan, tidak pula suatu kejelekan
kecuali beliau memperingatkan pada umatnya.
3- Jika syirik ashgor begitu dikhawatirkan akan menimpa sahabat
Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam– padahal mereka begitu
dalam ilmunya dan kuat imannya, lantas bagaimana lagi dengan orang-orang yang
berada di bawah para sahabat?
4- Syirik terbagi menjadi syirik akbar (besar) dan syirik ashgor
(kecil). Syirik akbar adalah menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal
yang menjadi kekhususan bagi Allah. Syirik ashgor adalah sesuatu yang dalam
dalil disebut syirik namun tidak mencapai derajat syirik akbar.
- Perbedaan syirik akbar dan syirik ashgor:
(1) Syirik akbar menghapus seluruh amalan, sedangkan syirik
ashgor menghapus amalan yang berkaitan saja.
(2) Syirik akbar menyebabkan pelakunya kekal dalam neraka,
sedangkan syirik ashgor tidak menyebabkan kekal di neraka.
(3) Syirik akbar menyebabkan keluar dari Islam, sedangkan syirik
ashgor tidak mengeluarkan dari Islam.
6- Orang yang ditujukan riya’ tidak dapat memberikan balasan.
7- Boleh memberikan definisi dengan contoh, sebagaimana dalam
hadits ini Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam– langsung memaksudkan
syirik ashgor adalah riya’. Padahal riya’ hanyalah di antara contoh syirik
ashgor.
Semoga Allah menyelamatkan kita dari syirik dan riya’, serta
menunjukkan kita agar selalu ikhlas pada-Nya.
Referensi:
- Fathul Majid Syarh Kitabit Tauhid, Syaikh ‘Abdurrahman
bin Hasan Alu Syaikh, terbitan Darul Ifta’, cetakan ketujuh, 1431 H, hal. 88.
- Al Mulakhosh fii Syarh Kitabit Tauhid, Syaikh Dr. Sholih bin
Fauzan bin ‘Abdillah Al Fauzan, terbitan Darul ‘Ashimah, cetakan pertama, 1422
H, hal. 45-46.