Seseorang yang bernama Faaris pernah bertanya kepada Asy-Syaikh Shaalih Al-Fauzaan hafidhahullah : “Apakah Asy-Syaikh Rabii’ merupakan pembawa panji/bendera al-jarh wat-ta’diil ?”
Beliau menjawab : “Al-jarh wat-ta’diil hanya dalam (ilmu) hadits, yaitu dalam riwayat dan dirayah saja”.
Penanya
berkata : “Wahai Syaikh, mereka menggunakan perkataan Al-Albaaniy
bahwa ia (Asy-Syaikh Al-Albaaniy) mengatakan tentang diri Asy-Syaikh
Rabii’ adalah pembawa panji/bendera al-jarh wat-ta’diil”.
Asy-Syaikh Al-Fauzaan berkata : “Apa yang dikatakan Al-Albaaniy atau selain Al-Albaaniy bukan menjadi urusan kami”.
Penanya berkata : “Wahai syaikh,
di sisi kami terdapat orang-orang yang menggunakan perkataan Asy-Syaikh
Rabii’ (sebagai timbangan) : ‘Jika engkau tidak men-tabdi’ orang yang di-tabdi’ Asy-Syaikh Rabii’, maka engkau akan di-tabdi’ atau di-hajr”.
Beliau
berkata : “Tidak ada urusannya kalian atas mereka. Anggaplah
mereka seperti tidak ada. Sibukkanlah diri kalian dengan dakwah kepada
Allah, dan ajarkanlah manusia kebaikan”
[selesai
penterjemahan - abul-jauzaa’, ciomas permai, ciapus, ciomas,
bogor - 23121434/28102013 – 00:35 – sumber : sini].
Komentar : Mari kita sibukkan diri kita untuk berdakwah mengajak manusia kebaikan !
frrom=http://abul-jauzaa.blogspot.fr/2013/10/asy-syaikh-shaalih-al-fauzaan-dan-jarh.html
frrom=http://abul-jauzaa.blogspot.fr/2013/10/asy-syaikh-shaalih-al-fauzaan-dan-jarh.html