Pertanyaan:
Saya meminta penjelasan dari anda mengenai hukum mencukur habis jenggot, atau memotong sebagianya (namun tidak sampai habis), dan apa batasan jenggot dalam syariat?
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah menjawab:
حلق اللحية محرم ، لأنه معصية لرسول الله صلى الله عليه وسلم ، فإن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ” أعفوا اللحى وحُفّوا الشوارب ” . ولأنه خروج عن هدي المرسلين إلى هدي المجوس والمشركين
Mencukur habis jenggot hukumnya haram karena perbuatan tersebut adalah maksiat terhadap Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Sebab Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “biarkanlah jenggot dan pendekkan kumis“. Dan juga karena perbuatan tersebut keluar dari petunjuk para Rasul menuju petunjuknya kaum Majusi dan kaum Musyrikin.
وحدّ اللحية – كما ذكره أهل اللغة – هي شعر الوجه واللحيين والخدين ، بمعنى أن كل ما على الخدين وعلى اللحيين والذقن فهو من اللحية
Dan batasan jenggot itu, sebagaimana disebutkan oleh para ahli bahasa, adalah rambut yang ada di wajah, di rahang dan di pipi. Artinya semua rambut yang tumbuh di pipi, dan di rahang, dan juga dagu, maka ia termasuk jenggot.
وأخذ شيء منها داخل في المعصية أيضاً ، لأن الرسول صلى الله عليه وسلم قال : ” أعفوا اللحى .. ” وأرخوا اللحى ..” ” ووفروا اللحى …” . وأوفوا اللحى .. ” وهذا يدل على أنه لا يجوز أخذ شيء منها
Memotong sebagian jenggot juga termasuk maksiat, karena Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“a’fuu al lihyah (biarkanlah jenggot)..“,
“arkhuu al lihyah (biarkanlah jenggot)..”,
“waffiru al lihyah (lebatkanlah jenggot)..”,
“aufuu al lihyah (muliakanlah jenggot)”
ini menunjukkan bahwa tidak diperbolehkan memotong sebagian darinya.
لكن المعاصي تتفاوت فالحلق أعظم من أخذ شيء منها، لأنه أعظم وأبْيَن مخالفة من أخذ شيء منها
Namun maksiat itu bertingkat-tingkat. Mencukup habis jenggot lebih fatal daripada mencukur sebagiannya. Karena mencukur habis jenggot itu lebih besar dan lebih jelas penyelisihannya (terhadap sabda Nabi) daripada mencukur sebagiannya.
***