وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ
وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ
عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا
قَلْبَهُ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ
وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطاً
Dan
bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi
dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu
berpaling dari mereka mengharapkan
perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami
lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah
keadaannya itu melewati batas.
(QS. Al-Kahfi: 28)
Allah
memerintahkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan umatnya agar tetap
bersabar bersama kaum mukminin yang giat beribadah dan senantiasa kembali
kepada Allah.
Ada
satu hal yang menarik dalam ayat di atas, yaitu firman Allah, “Jangan sampai KEDUA MATAMU
berpaling dari mereka ….”
Demikianlah
kedua mata ini; bisa membawa bahagia, namun juga … bisa membuat sengsara.
Apa
gerangan yang membuat orang lalai dari Tuhannya?
Hampir
seluruh waktunya habis untuk mengumpulkan harta.
Setelah
itu, menghambur-hamburkannya,
Dan
tak berhenti membandingkan diri dengan orang lain.
Sehingga
…
Terpecutlah
dia untuk mengungguli.
Tujuan
hidupnya sebatas …
Lebih
kaya daripada si A,
Lebih
stylish daripada si B,
Lebih
tenar daripada si C,
Lebih
disanjung daripada si D.
Salah
satu sebab kelalaian itu adalah …
Pandangan
mata.
Dari
mata turun ke hati.
Hatinya
berpusar hanya di situ-situ saja:
Harta,
Popularitas,
Dan …
kecantikan.
Kedua
mata itu tak digunakannya untuk …
Membaca
Al-Quran,
Melihat
megahnya bumi Allah,
Mengambil
ibrah dari peristiwa keseharian.
Aduhai,
Semoga
kita termasuk orang yang bahagia dan selamat.
Semoga
Allah berikan kesejukan di kedua mata kita.
Agar
hati bersemi,
Bersama
rasa syukur,
Sikap
sabar, dan
Sifat
qana’ah.
**
Penyusun:
Athirah Mustadjab (Ummu Asiyah)
Artikel
WanitaSalihah.Com