Syeikh Masyhur Hasan Salman menceritakan:
Syeikh
pernah menyuruhku untuk mengoreksi beberapa juz dari kitab silsilah dho’ifah
sebelum dicetak, beliau memberikan kepadaku juz kelima dari kitab tersebut,
maka aku pun mengambilnya masih dengan tulisan tangannya sebelu. dicetak.
Maka
ketika aku keluarkan dari plastik dan kulihat, aku menangis.
Syeikh
pun bertanya kepadaku: ada apa denganmu?
Syeikh
Masyhur: aku tidak menjawabnya, tapi syeikh melihat air mataku.
Ternyata
syeikh menulis jilid kelima kitab itu di atas kertas-kertas hadiah, di atas
bungkus-bungkus gula dan beras, di atas kertas bungkus warna merah yang biasa
dipakai orang-orang untuk menimbang gula dan beras!
Syeikh
juga mengatakan kepadaku: aku dulu memiliki benang yang kutaruh di tempat
tinta, lalu aku tempatkan benang itu di atas kertas, maka jadilah kertas itu
bergaris!
Syeikh
-rohimahulloh-mengatakan: aku tidak punya uang untuk membeli kertas!
——
Dengan
semangat yang luar biasa inilah, beliau meraih kemuliaan yang luar biasa..
sungguh hasil itu akan sebanding dengan usahanya.. karena Allah maha adil
kepada hamba-hamba-Nya.
Musyaffa’
Ad Dariny, حفظه الله تعالى